Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jack Ma

Jack Ma Menghilang Setelah Kritik Pemerintahan Tiongkok Presiden Xi Jinping, Ada Apa?

Salah satu pendiri Alibaba itu tak hanya dihapus fotonya dari situs, namun juga dia tidak disertakan dalam video promosi.

grafis tribun manado
Jack Ma Art 

BEIJING, TRIBUNMANADO - Pengusaha kaya berkebangsaan Tiongkok Jack Ma dilaporkan 'menghilang'.

Taipan China itu tidak muncul di reality show yang dipandunya.

Ketidakhadiran pendiri usaha Alibaba itu pun mengundang tanya banyak orang.

Sebab absennya itu dikaitkan sikap Jack Mas yang telah mengeritik pemerintahan Tiongkok Presiden Xi Jinping.

Dikutip dari Kompas.com, pria yang mempunyai kekayaan sekitar 50 miliar dollar AS (Rp 701,3 triliun) digantikan oleh juri lain pada babak final Africa’s Business Heroes.

Salah satu pendiri Alibaba itu tak hanya dihapus fotonya dari situs, namun juga dia tidak disertakan dalam video promosi.

Financial Times memberitakan, absennya Jack Ma dari final yang dihelat November terjadi setelah dia berbicara dalam sebuah forum di Shanghai, 24 Oktober 2020.

Saat itu, Jack Ma mengritik bank di China beroperasi layaknya rumah gadai, karena harus memberikan jaminan terkait dengan kredit.

Sementara regulasi perbankan yang berlaku dinilainya menghambat inovasi dan harus direformasi guna mendorong ekonomi, seperti dikutip dari KompasTekno (16/11/2020).

Pada twit sebelum namanya dihapus dari reality show, Ma menyatakan dirinya tidak sabar untuk bertemu dengan kontestan Africa’s Business Heroes.

Menyikapi kabar menghilangnya Jack Ma, Alibaba langsung memberikan respons bahwa ayah tiga anak itu didera kesibukan sehingga tak bisa hadir.

"Karena jadwalnya berbenturan, Tuan Ma tidak lagi menjadi juri dalam final Africa’s Business Heroes," jelas Alibaba dilansir The Sun, Sabtu (2/1/2021.

Desember lalu, otoritas "Negeri Panda" membuat kejutan dengan mengumumkan investigasi anti-monopoli terhadap perusahaan Jack Ma.

Taipan berusia 56 tahun itu merupakan salah satu orang terkaya di China dan dikenal karena karyanya kepada PBB maupun lembaga dunia lainnya.

Selama wabah virus corona berlangsung, pria kelahiran Hangzhou itu mendonasikan puluhan juta dari kekayaannya untuk membeli masker dan disalurkan ke seluruh dunia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved