Ali Taher Parasong
Meninggal karena Covid-19, Ini Jejak Karier Ali Taher Parasong Hingga Dijuluki Singa Parlemen
Ia tak segan 'menyemprot' pejabat selevel menteri jika ada yang dianggapnya tak sesuai hati nuraninya.
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
Alasannya, Ali Taher melihat berbagai kontroversi yang dilakukan Fachrul Razi,
Di antaranya soal sertifikasi penceramah yang diwacanakan Kemenag.
Selain itu, Fachrul Razi juga selalu ceramah tentang radikalisme hingga sempat mencontohkan pernyataan penetrasi radikalisme bisa masuk melalui anak good looking.
Ali Taher lantas menjelaskan bahwa radikalisme adalah akar dari persoalan teologis.
Kekeliruan terjadi saat radikalisme digunakan dalam konteks politik, sehingga menghancurkan peradaban.
"Kalau menggunakan radikalisme untuk mengacau negara itu kita lawan. Karena Islam itu mengajarkan persatauan bangsa itu fardhu ain, hubbul wathon minnal iman," terangnya.
Dia pun meminta mantan wakil panglima TNI itu untuk bijak sebagai menag.
Fachrul Razi harus menjadi wasit yang adil bagi seluruh umat.
"Anda menteri agama sebagai wasit. Jangan sampai anda wasit berjalan di dalamnya, kemudian anda kehilangan para pemain dan kemudian anda berjalan sendirian. Hati-hati. Bisa ditinggalkan umat," tutup Ali Taher.
"Sampai saya bertanya, Pak Menteri agama Islam atau bukan. Saya mohon maaf perasaan suudzon terhadap seseorang tidak boleh sebenarnya, tapi perasan tak enak," kata Ali sambil meninggikan nada bicara, Selasa (8/9/2020).
Video berisi kritik Ali Taher ke Menag itu pun sempat viral melalui media sosial.
Kritik Pedas Menteri Sosial
Sebelumnya, Ali Taher juga sempat mengeritik pedas Menteri Sosial Juliari P. Batubara saat Sidang Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI Bersama Kementerian Sosial, 24 Juni 2020.
Saat itu membahas Anggaran Bantuan Sosial.
Poin penting yang disampaikan saat itu, Ali Taher mengatakan bahwa pemimpin adalah petugas untuk menggeser air mata kemiskinan menjadi air mata kebahagiaan.