FPI Bubar
Ahok Viral Lagi, Kabar FPI Bubar Dikaitkan Netizen dengan BTP: 'Akhirnya Impian Ahok Jadi Kenyataan'
Kabar Ormas FPI dibubarkan langsung mendapat sorotan publik. Terkait hal tersebut hingga nama Ahok pun kembali disebut-sebut netizen.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar Ormas FPI dibubarkan langsung mendapat sorotan publik.
Terkait hal tersebut hingga nama Ahok pun kembali disebut-sebut netizen.
Hal tersebut dikarenakan beberapa tahun yang lalu Ahok sudah pernah meminta untuk membubarkan ormas tersebut.
Baca juga: Kini Dikabarkan Bubar, Begini Sejarah Berdirinya Front Pembela Islam, Ada Sejak Tahun 1988
Baca juga: Kini Berstatus Tersangka, Kuasa Hukum Gisel Buka Suara: Saya Akan Konfirmasi Kepada Klien Kami
Baca juga: Wanita Muda Ini Simpan 6 Botol Miras, Alasan Menghangatkan Badan & Nyaman Tidur, Dirazia Petugas
Foto : Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (KOMPAS.COM/GARRY ANDREW LOTULUNG)
Ormas FPI Rizieq Shihab dibubarkan, inilah surat Ahok tahun 2014 lalu minta FPI dilarang.
Baru terwujud enam tahun kemudian, Menko Jokowi Mahfud MD umumkan.
Pemerintah RI resmi melarang aktivitas Front Pembela Islam Ormas yang didirikan Habib Rizieq Shihab mulai hari ini Rabu 30 Desember 2020.
Pengumaman FPI Bubar disampaikan langsung Menko Jokowi Mahfud MD.
Cuplikan video FPI mendukung ISIS dan peristiwa kekerasan juga diputar Mahfud MD mengiringi putusan ini.
Pembubaran Front Pembela Islam (FPI) berbuntut panjang.
Warganet lantas mengaitkan peristiwa ini dengan kegeraman eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhadap organisasi pimpinan Muhammad Rizieq Shihab ini.
Nama Ahok kembali disebut-sebut di media sosial, terutama Twitter. Warganet menyebut pembubaran FPI ini adalah doa dan harapan Ahok sejak lama.
"Akhirnya impian Ahok jadi kenyataan," demikian cuit akun Twitter @Zhu_dave untuk mengutip salah satu ucapan warganet soal Ahok, Rabu, 30 Desember 2020.
Tahun 2014 lalu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menganggap surat yang sudah dikirimkannya ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) terkait pembubaran Front Pembela Islam (FPI) tidak sia-sia.
"Tidak sia-sia dong, data polisi sudah banyak semua orang sudah tahu rahasia umum kok," ungkap pria yang akrab disapa Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/11/2014).
Dikatakannya, meskipun Menteri Dalam Negeri menggangap apa yang Ahok tuangkan dalam surat yang dikirim
ke Kemendagri masih bersifat daerah sehingga Mendagri masih mempertimbangkan untuk mencabut nomor daftar Ormas tersebut. "Yang penting saya sudah laporkan, tanya saja Mendagri bagaimana," katanya.
Ahok merealisasikan janjinya mengirim surat kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk meminta rekomendasi pembubaran Organisasi Masyarakat (Ormas) Front Pembela Islam (FPI).
Surat yang ditandatangani Ahok ke Menkumhan berisikan empat point.
Pertama, Ormas FPI sering melakukan tindakan demonstrasi yang anarkis, menebar kebencian,
dan menghalangi pelantikan gubernur, serta menimbulkan kemacetan lalu lintas sehingga melanggar konstitusi.
Kedua, atas tindakan FPI tersebut telah menimbulkan keresahan dan ketakutan di masyarakat serta menggangu penyelenggaran pemerintahan daerah.
Ketiga, seseuai ketentuan pasal 170 ayat 1 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Masyarakat,
dinyatakan permohonan Ormas berbadan hukum diajukan ke Pengadilan Negri oleh kejaksaan hanya atas permintaan tertulis dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Keempat, berdasarkan hal tersebut apabila Ormas FPI merupakan badan hukum,
mohon kiranya Bapak Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dapat segera menindaklanjuti pembubaran Ormas FPI.
Begitu juga dengan surat yang ditujukan kepada Mendagri berisi empat poin.
Pertama, Ormas FPI sering melakukan tindakan demonstrasi yang anarkis, menebar kebencian,
dan menghalangi pelantikan gubernur, serta menimbulkan kemacetan lalu lintas sehingga melanggar konstitusi.
Kedua, atas tindakan FPI tersebut telah menimbulkan keresahan dan
ketakutan di masyarakat serta menggangu penyelenggaran pemerintahan daerah.
Ketiga, oleh karena itu Ormas FPI tidak terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta namun terdaftar di Kemendagri,
maka sesuai ketentuan pasal 67 ayat 1 Undang-undang 17 Tahun 2013 tentang Ormas, dinyatakan pemerintah dapat menjatuhkan sanksi pencabutan surat keterangan terdaftar.
Keempat, berdasarkan hal tersebut, mohon kiranya bapak Mendagri dapat segera
menindaklanjuti pencabutan surat keterangan terdaftar Ormas FPI. Demikian isi surat Ahok dikutip dari Kontan.co.id.
Pemerintah melarang semua kegiatan Front Pembela Islam (FPI).
Foto : Mahfud MD didampingi sejumlah pejabat tinggi negara dalam konferensi pers penghentian seluruh kegiatan Front Pembela Islam (FPI), Rabu (30/12/2020). 9Tangkap Layar Kompas TV)
Pemerintah tak segan menghentikan semua aktivitas yang dilakukan sekelompok anggota FPI.
"Karena tidak punya lagi legal standing," tegas Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD,
dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu, 30 Desember 2020.
Mahfud menegaskan FPI secara de jure telah bubar sebagai organisasi masyarakat sejak 20 Juni 2019.
Tetapi sebagai organisasi, FPI tetap beraktivitas yang melanggar ketentuan hukum,
seperti melakukan sweeping dan provokasi.
Hal sama disampaikan Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej.
Edward menegaskan FPI sudah bubar sebagai ormas.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul FPI Bubar, Ahok Viral Lagi Doa dan Permintaan Suami Puput Nastiti Devi Dikabulkan Pemerintah Pusat, https://makassar.tribunnews.com/2020/12/30/fpi-bubar-ahok-viral-lagi-doa-dan-permintaan-suami-puput-nastiti-devi-dikabulkan-pemerintah-pusat?page=all.