Menteri Jokowi
Mensos Risma Pulang Surabaya dan Balik Jakarta tak Naik Pesawat, Beri Bantuan saat Perjalanan Darat
Di sana Risma bersama rombongan Kementerian Sosial, menyerahkan bantuan kepada penyandang disabilitas berupa kursi roda, walker, dan kruk.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri sosial Tri Rismaharini pulang ke Surabaya tak naik pesawat terbang.
Begitu juga saat balik ke Jakarta menempuh perjalanan darat.
Risma menggunakan kesempatan tersebut untuk menemui banyak warga termasuk memberikan bantuan
Sepertinya perkataannya yang ingin mampir ke desa-desa yang dilaluinya dalam perjalanan,
Risma pun mampir ke Ponorogo. Tepatnya di Desa Krebet, Kecamatan Jambon.
Baca juga: 3 Nama Calon Kuat Kapolri untuk Gantikan Jenderal Idham Azis, Sosok Penyidik Kasus Ahok
Di sana Risma bersama rombongan Kementerian Sosial, menyerahkan bantuan kepada penyandang disabilitas berupa kursi roda, walker, dan kruk.
Kemudian bantuan alat pelindung diri (APD), alat peraga edukasi, sembako, alat peraga edukasi, peralatan belajar anak, sheltered workshop, layanan home care dan day care, dan sebagainya.
Risma juga khusus membawa bantuan sambel goreng tempe yang dibeli dari industri rumahan di kawaan Doly Surabaya yang sudah berganti rupa menjadi pemukiman warga.
Kepada para penyandang disabilitas yang mendapatkan program pemberdayaan dengan pemberian layanan vokasional, Risma berkomitmen untuk meningkatkan kemandirian para penyandang disabilitas intelektual.
“Mereka harus punya kemandirian dengan perlahan mengurangi ketergantungan kepada orang lain.
Baca juga: Bruno Fernandes Dekati Rekor Cristiano Ronaldo di Man United dan Liga Inggris
Saya juga bawa bibit lele, nanti kita lihat progress-nya. Kalau ini bagus bisa diberdayakan untuk yang lain. Memang berat. Tapi harus dilakukan,” kata Risma, Minggu (27/12/2020).
Dijelaskan Risma, bantuan yang dimaksud bukan bertujuan charity, melainkan memilik aspek berkelanjutan.
Selain itu, Risma mengaku sudah berkomunikasi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis bagi para penyandang disabilitas.
“Dari Kementerian Kesehatan perlu kami mendapatkan dukungan medis. Nah ini kan tidak di sini saja. Saya juga mengamati di daerah-daerah lain di Indonesia,” katanya.
Untuk menangani fenomena banyaknya penyandang disabilitas intelektual, Risma mengaku sudah menghubungi sejumlah rektor berbagai universitas.