Bitung Masuk Zona Merah, Pemerintah Himbau Masyarakat Berjemur Tiap Hari Selama 30 Menit

TRIBUNMANADO.CO.ID,BITUNG – Kota Bitung berstatus zona merah Covid 19.

Hal ini turut dipertegas oleh dr Jeannet Watuna Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung, juga personil satgas Covid 19.

Zona merah melekat di kota Bitung, sejak tiga hari yang lalu.

Dengan jumlah terkonfirmasi positif covid 19 864 kasus, sembuh 731, di rawat 110 dan 23 meninggal dunia. 

Di tetapkannya zona merah kata Watuna, di tentukan oleh satgas Covid 19 pemerintah pusat lalu turun ke provinsi hingga kabupaten kota.

“Pertimbangannya dalam dua minggu terjadi peningkatan angka terkonfirmasi positif covid 19,” tutur Watuna Minggu (27/12/2020).

Dia jelaskan, dengan kondisi zona merah pihaknya bersama satgas covid 19 di tingkat kecamatan dibantu instansi terkait serta TNI Polri terus intansifkan penyemprotan disinfektan di setiap kecamatan dan himbauan ke masyarakat.

Untuk menerapkan protokol kesehatan, pakai masker, menjaga jarak, jauhi kerumuman dan lainnya.

Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, akan pentingnya penerapan protokol kesehatan.

“Selain itu kami juga menyerankan ke masyarakat untuk giat lain berjemur, di matahari pagi. Agar berkeringat dan meningkatkan kekebalan tubuh,” tambahnya.

Berjemur di pagi hari idealnya dilakukan selama 30 menit.

Upaya lainnya yang dilakukan untuk memutus mata rantai pandemi covid 19, di kota Bitung kini sudah menerapkan yang namanya rapid antigen.

Ini sudah dilakukan beberapa pekan terakhir.

Dikarenakan, saat ini hasil sempel di laborstorium tertahan.

Dengan rapid antigen akurasinya bisa 80 persen, menerangkan warga terkonfirmasi positif covid 19 atau tidak.

“Rapid antigen cara kerjanya diambil lendir dari mulut. Di Bitung untuk melakukan rapid antigen bagi mereka yang kotak erat dan suspec,” tandasnya.

Di tempat terpisah Ir Maurits Mantiri MM dan Hengky Honandar SE Wali kota dan Wakil walikota Bitung terpilih, bilang untuk mencegah dan memutus mata rantai pandemi Covid 19.

Seluruh warga kota Bitung yang ada di 69 kelurahan dan 8 kecamatan mematuhi dan taat dengan program pemerintah yaitu 3 M. 

“Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir," tutur Hengky Honandar wakil walikota Bitung terpilih.

Lanjut mantan anggota DPRD Provinsi Sulut dari fraksi PDI Perjuangan, 3 M sudah menjadi pola baru atau prilaku masyarakat di tengah pandemi Covid 19 harus terus dan tetap di lakukan terus menerus.

Menurutnya, dengan kesadaraan dan ketaatan warga terhadap protokol kesehatan selain menyelamatkan diri dan orang lain, juga sudah membantu tugas dan kerja para tenaga medis dokter dan suster atau perawat.

"Jadi jangan sampai kita kena virus ini dan menambah daftar pasien yang kena covid 19 di Kota, sekali lagi ingat selalu dan lakukan itu 3M," pintanya.

Himbauan terkait memutus penyebaran pandemi Covid 19 juga datang dari Ir Maurits Mantiri MM Wali kota Bitung terpilih, bermohon kepada seluruh warga agar jangan menjadikan pakai masker sebagai bentuk keterpaksaan tidak terkena operasi dari petugas satgas Covid 19.

Jadikan pakai masker sebagai kebiasaan baru, yang harus di tanamkan dalam kehidupan sehari-sehari. 

"Pakai masker setiap hari, kemana pun anda pergi dan berada. Jangan karena ada petugas yang melakukan operasi razia masker, baru kita pakai maskernya. Setelah itu di lepas lagi," kata Maurits.(crz)