Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Tokoh

Sosok Abdul Mu'ti, Sekjen PP Muhammadiyah yang Tolak Jadi Wakil Menteri, Ini Alasannya

Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah sekaligus tokoh Muhammadiyah.

Editor: Aldi Ponge
muhammadiyah.or.id
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menolak jabatan wakil menteri yang ditawarkan kepadanya 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Abdul Mu'tim, Sekjen Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menolak jabatan wakil menteri yang ditawarkan Joko Widodo (Jokowi) padanya.

Abdul Mu'tim mengungkapkan penolakannya melalui akan Facebooknya,  @abbe.mukti 

Presiden Joko Widodo telah menggelar pelantikan Wakil Menteri pada Rabu (23/12/2020) pagi.

Pelantikan dilakukan bersamaan dengan pelantikan 6 menteri yang telah ditunjuk pada Selasa (22/12/2020).

Baca juga: Risma Belum Percaya Jadi Menteri Sosial, Ia Masih Merasa Wali Kota Surabaya Takut Saya Matur Nuwun

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Rabu 24 Desember 2020, Scorpio Sebaiknya Menahan Diri

Namun, di hari pelantikan menteri dan wakil menteri yang baru, Abdul Mu'ti mengungkapkan alasannya mengapa ia tak hadir.

Mu'ti menceritakan awal-awal saat mendapatkan tawaran dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim.

"Ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah," katanya.

Namun setelah beberapa waktu, Mu'ti berubah pikiran.

Dirinya merasa tidak mampu mengemban jabatan wakil menteri tersebut.

"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri."

"Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut," lanjut Mu'ti.

Baca juga: Promo KFC Akhir Tahun 2020, Beli 9 Potong Ayam Gratis Tote Bag, Lihat Promo Lainnya!

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Kamis 24 Desember 2020, Scorpio Lebih Peka, Aquarius Penuhi Tujuan

Mu'ti berharap keputusannya untuk menolak jabatan merupakan pilihan yang terbaik.

Abdul Mu'ti, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah sekaligus tokoh Muhammadiyah.

Ia merasa tidak mampu mengemban amanah yang dinilainya sangat berat.

Meski begitu, Abdul Mu'ti mengatakan ia sempat menerima tawaran dari Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Namun, setelah mengukur kemampuan diri, Abdul Mu'ti menolak tawaran itu.

"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri.

Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut.

Awalnya, ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah.

Tetapi, setelah mengukur kemampuan diri, saya berubah pikiran. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik."

Profil Abdul Mu'ti

Prof. Dr. Abdul Mu'ti, MEd. merupakan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Ia lahir di Kudus, 2 September 1968.

Abdul Mu'ti menamatkan pendidikan gelar S1 di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang tahun 1991.

Kemudian, ia melajutkan S2 di Flinders University South Australia dan lulus tahun 1996.

Selanjutnya, Abdul Mu'ti menempuh pendidikan S3 di Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada 1993, ia mulai mengajar sebagai dosen di IAIN Walisongo.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti saat ditemui KompasTV di Jakarta, Rabu (3/5/2017). (Repro/KompasTV)
Ia kemudian menjadi dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mulai tahun 2014.

Abdul Mu'ti adalah salah satu Advisor di The British Council London sejak 2006.

Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris PWM Jateng periode 2000-2002.

Pada 2005-2006, ia menjadi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah.

Kemudian, Abdul Mu'ti menjadi Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah 2005-2010.

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah

Abdul Mu'ti telah dikukuhkan menjadi Guru Besar bidang ilmu pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2 September 2020.

“Menjadi guru besar adalah awal saya belajar,” ucap Abdul Mu’ti saat penyampaian orasi ilmiah atas pengukuhan Guru Besar, dikutip dari suaramuhammdiyah.id.

Pada acara tersebut dihadiri oleh Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla; Menko PMK, Muhadjir Effendy; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim; dan Mantan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin.

“Jujur, pengukuhan Guru Besar ini begitu emosional bagi saya untuk berdiri dan menyampaikan pidato di sini. Ini sesuatu yang begitu emosional bagi hidup saya."

"Sebelumnya saya begitu gugup dan emosional ketika diminta bapak untuk melamar calon istri pertama saya dan ketika mengucap ijab sah bahwa saya adalah seorang suami yang harus cinta dan setia kepada istri,” ujarnya.

Berikut daftar 6 menteri yang resmi dilantik:

1. Wali Kota Tri Rismaharini diangkat menjadi Menteri Sosial.

Risma menggantikan rekan separtainya, Juliari P Batubara yang ditangkap KPK karena dugaan korupsi.

2. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sandiaga Uno diangkat menjadi Menteri Pariwisata, Ekonomi dan Kreatif.

Sandi menggantikan Wishnutama.

3. Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin diangkat menjadi Menteri Kesehatan.

Budi menggantikan dr Terawan Agus Putranto.

4. Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas diangkat menjadi Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi.

5. Duta Besar Indonesia untuk AS, Muhammad Lutfi diangkat menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto

6. Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Sakti menggantikan Edhy Prabowo yang tersangkut dugaan korupsi.

SUMBER: https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/23/profil-abdul-muti-tokoh-muhammadiyah-yang-menolak-jadi-wakil-menteri?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved