Opini
Mencegah Masalah Kesehatan Masyarakat di Sulawesi Utara dengan Mengonsumsi Ikan Cakalang
angka stunting di Sulut belum bisa mencapai level yang direkomendasikan WHO, yakni sebesar 20 persen
Penulis: Claudya Najoan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Angka hasil riskesdas tahun 2018 untuk provinsi Sulawesi Utara angka stunting di Sulut 25,5%, dan angka nasionalnya 30,8%.
Meski begitu, angka stunting di Sulut belum bisa mencapai level yang direkomendasikan WHO, yakni sebesar 20%. Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang cukup memprihatinkan.
Stunting merupakan suatu kondisi gagal gizi atau gizi tidak terpenuhi pada anak, yang bermula sejak dalam kandungan hingga masa awal kelahiran.
Kondisi gagal gizi ini ditandai dari fisik seperti tinggi badan yang jauh lebih pendek dibandingkan anak normal seusianya.
Selain mempengaruhi kondisi fisik, stunting juga dapat mengurangi kemampuan mental dan otak anak.
Baca juga: Personel Kodim Bitung Jadi Sinterklas dan Bagikan Bingkisan ke Anak-Anak
Baca juga: Kadis Kesehatan Tomohon Akui Banyak Nakes Positif Covid-19, Tapi Tak Tahu Jumlahnya
Baca juga: Bupati Minsel Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Samrat, Pengamanan Natal dan Tahun Baru
Hal tersebut menyebabkan masalah kesehatan masyarakat ini harus diperhatikan dan dicegah karena dapat membahayakan generasi muda sebagai penerus bangsa.
Cara pencegahannya yaitu dengan memperhatikan asupan nutrisi makanan yang dikonsumsi ibu yang sedang mengandung dan juga pada bayi.
Tidak perlu khawatir, ternyata Sulawesi Utara memiliki ikan khas yang sangat bergizi untuk meminimalisir risiko stunting. Ikan khas ini yaitu ikan cakalang, yang sangat mudah ditemui di pasaran dengan harga terjangkau.