Panti Asuhan Amazia
Berkebun, Ikan Sepotong Dibagi Berdua, Kisah Panti Asuhan Amazia Bertahan di Masa Resesi Covid-19
Panti Asuhan Amazia di Desa Sauk, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) harus berjuang keras untuk bertahan di masa pendemi Covid-19
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Frangky membeber, dirinya mengatur ketat stok makanan di panti.
Bersyukur di sana ada freezer. "Jadi ikan bisa dibekukan agar tahan lama," kata dia.
Baca juga: Misteri Belasan Kambing Mati, Organ Penting Hilang
Dalam keadaan serba kekurangan, herannya, mereka tak pernah kelaparan.
Itu disebutnya mujizat dari Tuhan Yesus. "Kadang kami berpikir besok akan makan apa. Tapi herannya esok kami bisa makan. Inilah mujizat tersebut," kata dia.
Untuk Natal tahun ini, kemungkinan besar anak anak tersebut tak akan beroleh hadiah
Natal karena keterbatasan dana panti asuhan.
Namun mereka tak putus untuk berdoa agar keajaiban Natal itu muncul.
Tapi jika keajaiban itu tak muncul, anak - anak itu tetap akan memanjatkan syukur pada
Tuhan Yesus atas penyertaannya selama setahun hingga mereka bisa lolos dari bencana Covid 19.
Baca juga: PROFIL Tania Ayu, Selebgram Cantik yang Berhenti Jadi DJ dan Terjun ke Dunia Televisi
Rindu Papa Mama
Grace Sanggelorang, anak panti lainnya sudah yatim piatu.
Ayah dan ibunya meninggal karena sakit.
"Sewaktu pertama berada di panti asuhan saya merasa sedih, selalu teringat
ibu yang kala itu masih sakit sakitan," kata dia.
Awalnya Natal terasa pedih baginya.
Baca juga: Gubernur Olly Dondokambey Panen Penghargaan di 2020, Berikut Daftar Koleksi 5 Awards Bergengsi
Ia membayangkan teman temannya yang lebih beruntung, punya ayah dan ibu, bisa berkumpul bersama sama di hari Natal.
Lambat laun Grace bisa menerima kenyataan hidup.