Berita Bitung
Partai PKPI Gagal Hattrick di Pilkada Bitung 2020, Sebelumnya Mereka Perkasa pada 2005 & 2010
Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Indonesia, dewan pimpinan kota (DPK) Bitung memperpanjang kegagalan meraih kemenangan di Pilkada pemilihan Walikot
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID,BITUNG– Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Indonesia, dewan pimpinan kota (DPK) Bitung memperpanjang kegagalan meraih kemenangan di Pilkada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bitung.
Diedisi Pilkada 2020, PKPI yang mengusul jagoannya Martin D Tumbelaka (MDT) calon wakil, pasangan dengan Maximiliaan Jonas Lomban (MJL) harus menelan pil pahit.
Pasangan calon (paslon) dengan beberapa jargon dan akromin, seperti MaMa (Max-Martin) dan MaxiMaL (Max Martin Lanjutkan) fisnih di posisi kedua.
Dibawah sang jawara paslon Ir Maurits Mantiri MM dan Hengky Honandar SE.
MJL – MDT meraih total suara 37.770, sementara MMHH akronim dari Maurits Hengky meraih 67.308 dan di posisi ketiga ada paslon Victorine Lengkong – Gunawan Pontoh dengan 8.831 suara.
Kegagalan serupa di petik partai berlambang ke burung Garuda ini, pada kontestasi Pilkada edisi tahun 2015.
Waktu itu diketuai almarhum Hanny Sondakh mengutus jagoannya Hengky Honandar SE dan Fabian Kaloh sebagai paslon.
Hengky sendiri merupakan pengurus DPC partai Demokrat dan Fabian mantan birokrat, yang mundur pada jabatan asissten 1 bidang pemerintahan dan kesra.
Paslon HHFK akronim Hengky Fabian, harus mengakui keunggulan sang jawara waktu itu Maximiliaan Jonas Lomban dan Maurits Mantiri (MaMa).
HHFK meraih 29.224 suara atau 27,11 persen.
Sang jawara Maximiliaan Jonas Lomban - Maurits Mantiri (MaMa) dengan meraih 38.683 suara atau 35,88 persen.
Pada Pilkada 2015 diiikuti paslon yang diusul partai politik Golkar, PAN dan Hanura. Yaitu Aryanthi Baramuli Putri - Santy G Luntungan (ArSanti) meraih 25.231 suara atau 23,41 persen.
Kemudian berturut-turut tiga paslon perorangan, paslon nomor urut 4 Michael Remizaldy Jacobus - Paulus Ibrahi Kumentas meraih 7.608 suara atau 7,09 persen, paslon nomor urut 5 Stefanus Bonifasius Pasuma - Mario Revelino Karundeng meraih 4.664 suara atau 4,41 persen dan di posisi kunci paslon nomor urut 6 Linna Utiarachman - Petrus Karel Singale meraih 2.348 atau 2,18 persen.
Hasil pilkada edisi 2015 dan 2020, tak se cemerlang keberhasilan partai yang kini dipimpin Superman Boy Gumolung pada kontestasi Pilkada tahun 2005.
Menghantarkan paslon Hanny Sondakh - Robert Lahindo (H&R) keluar sebagai jawara dengan raihan suara 39.333 suara.
Disusul paslon Milton Kansil - Dirk Lengkong (MKDL) dengan 36.876 suara, di tempat ketiga ada paslon Robby Mamahit - John Gandaria (RomaJo) meraih 11.174 suara, disusul Fenny Wurangian - Rosman Idris (Feroza) dengan 6.761 suara dan di juru kunci Eduard Thenderan - Agustivo Tumundo (TenTu) dengan raihan 2.405 suara.
Kemudian keperkasaan PKPI berlanjut di Pilkada edisi tahun 2010 menempatkan paslon Hanny Sondakh - Max Lomban (SoLo) keluar sebagai pemenang dengan riahan jumlah suara 51.548 atau 53,5 persen.
Adapun untuk kontestan Pilkada tahun 2010, diikuti oleh paslon nomor urut 1 Robert Lahindo - Meiti Kolang meraih 8.768 suara, kemudian paslon Edyson Tatulus - Fientje Saerang dengan raihan 2.583 suara, Ramoy Markus Luntungan - Yondries Kansil meraih 33.461 suara dan Hanny Sondakh - Maximiliaan Jonas Lomban meraih 51.548 suara.
Tak hanya perkasa di kontestasi Pilkada tahun 2005 dan 2010, PKPI juga sempat menjadi peraih kursi terbanyak pada Pilkada 2014 – 2014 hingga menempatkan sosok Laurensius Supit sebagai ketya DPRD Bitung.
Waktu itu PKPI menempatkan 6 kursi di DPRD periode 2014 – 2019.
Mulai dari daerah pemilihan (Dapil) Matuari, Ranowulu dan Girian ada Greiti Mandey dengan 1.931 suara dan Stenly M Pangalila dengan 1.464 suara.
Dapil Aertembaga dan Pulau Lembeh ada Superman Boy Gumolung dengan raihan 1.522 suara dan Laurensius Supit dengan 2.020 suara.
Di dapil Madidir Maesa ada dua kursi di raih PKPI, atas nama Nabsar Badoa dengan 1.323 suara dan Martje Rantung meraih 1.463 suara.
Sedangkan di pileg 2009 – 2014 Santy G Luntungan sebagai Ketua DPRD Bitung, kemudian ada Greiti Mandey, Ariffin Dunggio, Harto Kahiking, Sumisan Sundana dam Boy Gumolung.
Sayangkan keperkasaan PKPI di pileg 2009 – 2019, tak berlanjut ke kontestasi Pileg 2019 – 2024 dimana PKPI hanya menempatkan 5 kursi di DPRD Bitung.
Mereka adalah Superman Boy Gumolung selaku wakil ketua DPRD, Stanly M Pangalila, Nabsar Badoa dan Lanny Sondakh serta Randito Maringka.
Kegagalan yang di peroleh PKPI pada kontestasi Pilkada 2020, bakal di evaluasi oleh pengurus yang di ketuai Superman Boy Gumolung dan sekretaris Vesco Dandel dalam waktu dekat.
"Kami akan melakukan evaluasi dalam waktu dekat. Itu wajar dan perlu untuk mengukur kinerja kita terkait pelaksanaan pilkada," ujar Vesco beberapa hari yang lalu.
Pria yang juga sebagai lawyer ini menegaskan, evaluasi merupakan hal lumrah dalam situasi seperti sekarang.
Partai-partai lain pasti melakukan hal yang sama untuk mencari tahu kelemahan sekaligus kelebihan yang dimiliki.
Untuk itu, ia menganggap rencana tersebut bukan sesuatu yang aneh atau pun tabu.
"Evaluasi ditujukan terhadap kinerja organisasi partai maupun kader," tambahnya.
Ia menampik jika evaluasi yang akan digelar dipicu keretakan internal di partainya.
PKP Indonesia katanya, tetap solid dan tidak terpuruk atas kekalahan dalam pilkada.
"Tidak ada itu, tidak ada konflik di internal partai. Kepengurusan kami tetap jalan dan tidak ada masalah. Kalau ada evaluasi itu hal yang biasa, jadi jangan sampai dipolemikan," tandasnya.
Jika di lihat dari capaian kursi partai pengusul paslon yang ada di DPRD Bitung.
Paslon nomor urut 1 Maximiliaan Jonas Lomban – Martin D Tumbelaka yang diusul PKPI mendapat dukungan 14 kursi.
7 kursi dari partai Nasdem, 5 kursi dari PKPI dan 2 kursi Demokrat.
Nomor urut 2 Victorine Lengkong – Gunawan Pontoh didukung 6 kursi, 4 kursi dari partai Golkar dan 2 kursi PAN.
Kemudian nomor urut 3 Ir Maurits Mantiri MM – Hengky Honandar SE didukung 10 kursi, 8 PDI Perjuangan, 1 dari Perindo dan 1 Gerindra.(crz)