Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Tanggapi Meninggalnya 6 Orang Laskar FPI & 4 Warga Sigi, Presiden Jokowi: 'Hukum Harus Dipatuhi'

Presiden menyatakan, sudah menjadi kewajiban bagi para penegak hukum untuk menegakkan hukum tersebut secara adil.

Editor:
Kompas.com/ Wisnu Widiantoro
Presiden Jokowi 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Tewasnya 4 orang warga Sigi dan 6 orang anggota Front Pembela Islam (FPI) beberapa waktu lalu sempat menjadi perbincangan publik.

Belum lama ini Presiden Jokowi Widodo memberikan pernyataan resmi menanggapi tewasnya 4 orang warga Sigi dan 6 orang anggota Front Pembela Islam (FPI) tersebut.

Pada saat itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara hukum.

Oleh karena itu, hukum harus dipatuhi dan ditegakkan untuk melindungi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

Presiden menyatakan, sudah menjadi kewajiban bagi para penegak hukum untuk menegakkan hukum tersebut secara adil.

Presiden Jokowi singgung ihwal kebebasan beribadah dalam pidatonya di Peringatan Hari HAM Sedunia, Kamis (10/12/2020).
Presiden Jokowi singgung ihwal kebebasan beribadah dalam pidatonya di Peringatan Hari HAM Sedunia, Kamis (10/12/2020). (ANTARA FOTO/RUSMAN)

"Saya tegaskan bahwa Indonesia adalah negara hukum. Hukum harus dipatuhi dan ditegakkan untuk melindungi kepentingan masyarakat, melindungi kepentingan bangsa dan negara," ungkap Presiden seperti pernyataan pers tertulis yang diedarkan oleh Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden dan dikirimkan ke redaksi Tribunnews, hari ini, Minggu (13/12/2020).

Jokowi menyatakan, merupakan kewajiban aparat penegak hukum untuk menegakkan hukum secara tegas dan adil.

"Aparat hukum dilindungi oleh hukum dalam menjalankan tugasnya," ujar Presiden Joko Widodo usai berolah raga sepeda di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu pagi.

Jokowi mengatakan, berdasarkan hal itu, masyarakat tidak diperbolehkan untuk bertindak semena-mena dan melakukan perbuatan melanggar hukum yang merugikan masyarakat, apalagi bila perbuatannya itu sampai membahayakan bangsa dan negara.

Aparat hukum juga tidak boleh gentar dan mundur sedikitpun dalam melakukan penegakan.

Namun, dalam menjalankan tugasnya, Presiden mengingatkan aparat penegak hukum pun harus mengikuti aturan hukum, melindungi hak asasi manusia, dan menggunakan kewenangannya secara wajar dan terukur.

"Jika terdapat perbedaan pendapat tentang proses penegakan hukum, saya minta agar gunakan mekanisme hukum," kata Presiden.

Ekspresi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan pers terkait pidato Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Ekspresi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan pers terkait pidato Presiden Prancis Emmanuel Macron. (tangkapan layar di kanal YouTube Sekretariat Presiden)

Mekanisme hukum telah mengatur sejumlah prosedur hingga proses peradilan dengan keputusannya yang harus dihargai.

Apabila memerlukan keterlibatan lembaga independen, maka Indonesia juga memiliki Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di mana masyarakat dapat menyampaikan pengaduannya.

"Kita harus menjaga tegaknya keadilan dan kepastian hukum di negara kita, menjaga fondasi bagi kemajuan Indonesia," tandasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved