Bencana Alam di Indonesia
BANJIR Merendam Sejumlah Kecamatan di Aceh Utara, Tanggul Sungai Jebol, Jembatan Bailey Putus
Info banjir terjadi di wilayah Indonesia. Tepatnya di Kecamatan Pirak Timu, Matangkuli, Syamtalira Aron, dan Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi bencana alam banjir di wilayah Indonesia.
Lokasi terjadinya banjir yakni di Kabupaten Aceh Utara.
Berikut kecamatan yang terendam banjir.
Banjir terjadi pada Sabtu 12 Desember 2020.

Banjir kembali melanda Kecamatan Pirak Timu, Matangkuli, Syamtalira Aron, dan Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, pada Sabtu (12/12/2020).
Selain merendam ribuan rumah, banjir untuk kali ini juga menyebabkan tanggul sungai jebol dan jembatan bailey menghubungkan Kecamatan Tanah Luas dan Geureudong Pase, putus.
Di Kecamatan Pirak Timu dan Matangkuli , banjir pada Sabtu (12/12/2020) pagi terjadi setelah air Krueng Keureuto dan Krueng Pirak meluap akibat hujan deras di kawasan itu dan Bener Meriah. Di Pirak Timu dan Matangkuli, banjir pertama terjadi pada Sabtu (5/12/2020) sampai Rabu (9/12/2020).
Lalu, setelah warga membersihkan rumahnya, pada Jumat (11/12/2020) kedua kecamatan itukembali direndam banjir. Tapi, pada malamnya air kembali surut. Kemudian, pada Sabtu (12/12/2020), Kecamatan Matangkuli dan Pirak Timu, kembali diterjang banjir, tapi tidak menyeluruh, lalu pada sorenya kembali surut.
“Artinya warga Pirak Timu sudah tiga kali membersihkan lumpur yang dibawa banjir. Banjir bisa terjadi lagi jika ada hujan susulan,” ujar warga Pirak Timu, Teuku Faisal Razi, kepada Serambi, kemarin. Namun, sambungnya, banjir kedua dan ketiga tidak ada warga yang mengungsi karena airnya cepat surut.
Sementara itu, sebagian desa di Kecamatan Syamtalira Aron, kembali terjadi banjir setelah tanggul Krueng Pase di kawasan Desa Meunasah Mesjid, kecamatan tersebut, jebol. Eksesnya, pemukiman penduduk tergenang dan tujuh rumah rusak. Rumah itu masing-masing milik Badriah (70), Sarmiati (57), Fadli (37), Tarmizi (42), Heri Suarman (38), Lukman Z (55), dan Salbiah (56). Rumah Badriah rusak berat karena berada persis di dekat tanggul sungai yang jebol. Sehingga dapurnya rusak parah dan bagi dalam dipenuhi lumpur.
Banjir juga merusak jalan aspal di depan rumah Badriah, sehingga menyulitkan warga melintasinya. Aspal di badan jalan tersebut kupak-kapik. Jebol tanggul itu juga menyebabkan desa tetangga Meunasah Mesjid seperti Desa Pante dan Keutapang, ikut terendam.
Keuchik Meunasah Mesjid, Yusri Hasan, kepada Serambi, kemarin, menyebutkan, ekses jebolnya tanggul sungai menyebabkan masyarakat resah. Sebab, banjir bisa terjadi setiap saat jika tanggul tersebut belum diperbaiki. “Tanggul yang jebol tersebut makin melebar dan sudah mencapai 20 meter,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Amir Hamzah, menyebutkan, banjir juga terjadi di Kecamatan Sawang, Aceh Utara, karena meluap air Krueng Gunci. Luapan itu mengakibatkan ambruknya beronjong pengaman tebing jalan penghubung dua desa di kecamatan itu yakni Desa Kubu dan Desa Blang Cut.
“Saat itu masyarakat tidak bisa melewati karena jalan alternatif juga terjadi longsor dan diterjang abrasi,” ujar Amir. Selain itu, di Desa Blang Reulieng, kecamatan yang sama, terjadi genangan air di beberapa rumah.
Jembatan putus