Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Politisi Partai Gerindra

Fadli Zon: Habib Rizieq Shihab Bukan Gembong Teroris, Bela FPI dan 6 Pengikut yang Serang Polisi

Meski bukan pernyataan secara organisatoris, namun Fadli Zon yang merupakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra

Editor: Aswin_Lumintang
via spiritriau.com
Politisi Gerindra, Fadli Zon. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Meski bukan pernyataan secara organisatoris, namun Fadli Zon yang merupakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, selalu memberi pernyataan yang membela Front Pembela Islam (FPI) dan Habib Rizieq Shihab.

Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, menilai pemerintah berlaku diskriminatif terhadap Front Pembela Islam (FPI).

Habib Rizieq Shihab minta maaf atas kerumunan yang terjadi karenanya yang bikin resah.
Habib Rizieq Shihab minta maaf atas kerumunan yang terjadi karenanya yang bikin resah. (Front TV)

Fadli Zon menyebut FPI mendukung Pancasila dan NKRI, bukanlah organisasi teroris.

"FPI itu bukan organisasi teroris, dan Habib Rizieq Shihab juga bukan gembong teroris."

"Habib Rizieq adalah ulama terkemuka, terhormat dan selalu mendukung Pancasila dan NKRI," ungkap Fadli Zon melalui cuitan Twitter, Kamis (10/12/2020).

Fadli Zon menyebut, FPI adalah organisasi kemanusiaan dan dakwah yang seharusnya dijadikan mitra oleh pemerintah.

"Bukannya justru dikejar-kejar dan anggotanya diperlakukan seperti teroris."

"Pemerintah telah berlaku diskriminatif terhadap ormas FPI yang dianggap masyarakat justru banyak membantu mereka di garda depan dalam penanggulangan bencana kemanusiaan, bencana alam dan dakwah," ungkapnya.

Fadli Zon juga mengomentari tentang bentrok polisi dengan FPI di Karawang yang menyebabkan enam orang tewas.

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Natal dalam Bahasa Inggris dan Terjemahan, Cocok Dibagikan di Medsos

Baca juga: TERBARU, Daftar Orang Paling Kaya di Indonesia, Posisi Pertama Ditempati Konglomerat Djarum Group

Baca juga: Gubernur Anies Baswedan Ajukan 3 Nama ke Presiden Jokowi untuk Jabat Sekda DKI Jakarta, Siapa Saja?

"Saya meyakini bahwa para pendukung Habib Rizieq Shihab tidak dibekali senjata."

"Sehingga, aksi penembakan terhadap 6 orang warga sipil anggota FPI hingga tewas dengan alasan mereka membahayakan nyawa aparat sama sekali sukar diterima," katanya.

Fadli Zon menilai polisi telah melakukan tindakan abuse of power.

"Kapolda Metro Jaya harus dimintai pertanggungjawabannya."

"Kasus yang terjadi di Karawang kemarin harus menjadi concern semua orang. Ini bukan lagi soal FPI dan Habib Rizieq, tapi sudah menjadi pelanggaran serius terhadap warga sipil dan kemanusiaan."

Fadli Zon menilai jika tak direspons secara tepat dan proporsional, pemerintah dapat dianggap sedang menjalankan kebijakan Islamofobia dan memupuk otorianisme baru.

"Semakin jauh kita dari demokrasi dan kini pelanggaran HAM dianggap angin lalu," ungkapnya.

Minta Jokowi Bentuk TGPF

Fadli Zon juga menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu membuat tim gabungan pencari fakta (TGPF) terkait kasus bentrok aparat kepolisian dengan simpatisan Front Pembela Islam (FPI), Senin (7/12/2020) lalu.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tidak akan melindungi pelaku korupsi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tidak akan melindungi pelaku korupsi. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Fadli Zon menyebut penembakan yang menewaskan enam warga sipil anggota FPI menjadi penanda buruknya penegakkan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.

"Tanpa proses yudisial, dengan berbagai dalih lemah yang terus berubah dan tak sinkron satu sama lain, aparat penegak hukum telah menghilangkan enam nyawa anak-anak muda," ungkap Fadli Zon.

Fadli Zon menyebut, dari enam orang korban, diketahui hanya satu orang yang berusia di atas 30 tahun.

Sementara sisanya berusia di bawah 25 tahun.

"Mereka masih sangat belia, calon generasi penerus bangsa ini," ungkapnya.

Merespons peristiwa tersebut, Fadli Zon menyebut Presiden Jokowi harus segera membentuk tim gabungan pencari fakta.

Baca juga: 15 Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2020, Siapa Saja? Ini Daftarnya

Baca juga: Gubernur Anies Baswedan Ajukan 3 Nama ke Presiden Jokowi untuk Jabat Sekda DKI Jakarta, Siapa Saja?

"Terdiri dari berbagai elemen bangsa seperti Komnas HAM, aktivis HAM, perwakilan ulama, akademisi, wartawan dan pihak-pihak lain," ungkapnya.

Insiden semacam itu, kata Fadli Zon, harus direspons segera oleh pemerintah.

"Karena jika dibiarkan bisa mengeskalasi kemarahan publik. Kebrutalan yang dipertontonkan dgn membunuh enam anggota FPI telah menciptakan ketidakpercayaan publik pada keadilan hukum," ujarnya.

Sebelumnya diketahui, pihak kepolisian dan FPI memiliki versi kronologi yang berbeda mengenai kejadian bentrokan tersebut.

Sejumlah pihak menyerukan investigasi mendalam mengenai kasus ini. (Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved