5 Fakta Menarik Tentang Kak Seto, Raih Banyak Penghargaan hingga Gaya Rambut yang Ikonik

TRIBUNMANADO.CO.ID - Siapa yang tak kenal dengan kak seto?

Berikut ini 5 fakta menarik tentang Kak Seto, ciptakan karakter Si Komo hingga gaya rambut yang ikonik.

Kak Seto merupakan tokoh pemerhati anak-anak di tanah air.

Belakangan ini Kak Seto tengah menjadi sorotan warganet terkait dengan gaya rambutnya.

Pria bernama asli Seto Mulyadi ini menjawab rasa penasaran warganet yang menduga-duga tentang keaslian rambutnya.

Melalui Instagram, Selasa (8/12/2020), ia mengunggah foto yang menunjukkan keaslian rambutnya tersebut.

"Banyak yang bertanya kalau rambut saya ini asli atau palsu.

Ini adalah rambut asli.

Dan foto ini adalah foto rambut saya sehabis berenang.

Sedangkan foto ke 2 adalah rambut saya setelah rapi dan siap untuk memberikan webinar," ungkap kak seto pada caption unggahannya.

Kak Seto dikenal sebagai psikolog sekaligus tokoh pemerhati anak-anak.

Banyak fakta menarik tentang sosok legendaris satu ini.

Dikutip dari berbagai sumber, inilah 5 fakta menarik Kak Seto selengkapnya.

Punya saudara kembar

Seto Mulyadi lahir di Klaten, Jawa Tengah pada 28 Agustus 1951.

Ia diketahui memiliki saudara kembar bernama Kresno Mulyadi.

Sama seperti Kak Seto, Seno juga berprofesi sebagai pemerhati anak.

Namun, Seno yang tinggal di Surabaya, Jawa Timur tidak banyak dikenal oleh masyarakat.

Ciptakan karakter Si Komo

Nama Kak Seto mulai dikenal publik saat mengisi salah satu acara televisi bernama 'Aneka Ria Taman Kanak-kanak' bersama Henny Purwonegoro.

Dalam acara tersebut, ia menciptakan sebuah karakter 'Si Komo' yang menjadi favorit anak-anak kala itu.

Si Komo merupakan karakter komodo lucu berwarna hitam yang populer di era 90-an.

Raih banyak penghargaan

Sepanjang perjalanannya, Kak Seto dikenal sebagai seseorang yang peduli dengan anak-anak.

Ia mendirikan sebuah Taman Kanak-kanak (TK) bernama Mutiara Indonesia pada tahun 1982.

Kak Seto kemudian mendirikan sebuah yayasan untuk anak-anak kembar dan orang tuanya, bernama Yayasan Nakula Sadewa pada tahun 1984.

Ia juga sempat menjabat sebagai ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak.

Melihat sepak tejangnya tersebut, tak heran jika kemudian dirinya mendapatkan banyak pernghargaan baik nasional maupun internasional.

Beberapa di antaranya adalah Penghargaan Orang Muda Berkarya Indonesia, kategori Pengabdian pada Dunia Anak-anak dari Presiden RI tahun 1987 dan The Golden Balloon Award, New York; kategori Social Activity dari World Children’s Day Foundation & Unicef tahun 1989.

Putri cantik jadi sorotan

Kak Seto memiliki putri cantik yang terjun di dunia hiburan Tanah Air, yakni Dhea Seto.

Tidak hanya parasnya yang cantik, Dhea juga berbakat di dunia akting.

Pemilik nama lengkap Nindya Putri Catur Permatasari ini beberapa kali membintangi film dan sinetron.

Selain memiliki bakat besar di dunia seni peran, Dhea juga jago menari.

Ia bahkan paling sering terlibat dalam pertunjukan teater.

Gaya rambut ikonik

Kak Seto memiliki penampilan yang ikonik, yakni gaya rambut berponi.

Gaya rambut ini terlihat konsisten sampai sekarang, seolah tak terpengaruh zaman.

Pada usia Kak Seto yang sudah menginjak 69 tahun, ia tetap tampil klimis dengan rambut poninya.

Kak Seto akhirnya membocorkan alasan dia masih berponi hingga saat ini.

“Saya umur 4 tahun nakal, lompat sana-sini, main, memanjat pohon. Suatu ketika saya jatuh dan kepala saya bocor,” ucap kak Seto seperti dikutip Kompas.com pada kanal YouTube Marten and Friends, Jumat (30/10/2020).

"Makanya saya sampai sekarang pakai poni karena untuk menutupi luka tersebut," lanjutnya.

Dari pengalaman tersebut, Kak Seto justru bersyukur karena merasa memiliki masa kecil yang indah.

Itulah alasan dasar dirinya menjadi pegiat yang melindungi hak anak-anak hingga saat ini.

(Tribunstyle/ Amr).

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 5 Fakta Menarik Kak Seto, Ciptakan Karakter Si Komo hingga Gaya Rambut Poni yang Ikonik, https://style.tribunnews.com/2020/12/09/5-fakta-menarik-kak-seto-ciptakan-karakter-si-komo-hingga-gaya-rambut-poni-yang-ikonik?