Hari HAM Sedunia
10 Desember Diperingati sebagai Hari HAM Sedunia, Ini Sejarah Lengkapnya!
Deklarasi HAM masih menjadi dasar ketika menemukan hal ataupun tantangan baru dalam pemenuhan hak-hak asasi manusia.
PBB mengangkat sebuah tema untuk Hari HAM Sedunia setiap tahunnya.
Tahun ini, tema Hari HAM Sedunia terkait dengan pandemi Covid-19 dan berfokus pada kebutuhan untuk membangun kembali dengan lebih baik dengan memastikan hak asasi manusia adalah inti dari upaya pemulihan.
PBB berupaya mencapai tujuan global bersama dengan menciptakan peluang yang sama untuk semua, mengatasi kegagalan yang diekspos dan dieksploitasi oleh Covid-19, dan menerapkan standar hak asasi manusia untuk mengatasi ketidaksetaraan, pengucilan, dan diskriminasi yang mengakar, sistematis, dan antargenerasi.
Tanggal 10 Desember adalah kesempatan untuk menegaskan kembali pentingnya hak asasi manusia dalam membangun kembali dunia yang kita inginkan, kebutuhan akan solidaritas global, serta keterkaitan kita dan kemanusiaan bersama.
Di bawah seruan umum HAM PBB untuk bertindak “Berdiri untuk Hak Asasi Manusia”, PBB bertujuan untuk melibatkan masyarakat umum, mitra dan keluarga PBB untuk mendukung tindakan transformatif dan menunjukkan contoh praktis dan inspiratif yang dapat berkontribusi untuk memulihkan lebih baik dan membina lebih banyak masyarakat yang tangguh dan adil.
HAM sebagai pusat dunia pasca Covid-19
Krisis Covid-19 diperparah dengan kemiskinan yang semakin dalam, meningkatnya ketidaksetaraan, diskriminasi struktural dan mengakar, serta kesenjangan lain dalam perlindungan hak asasi manusia.
Hanya langkah-langkah untuk menutup celah ini dan memajukan hak asasi manusia yang dapat memastikan kita sepenuhnya pulih dan membangun kembali dunia yang lebih baik, lebih tangguh, adil, dan berkelanjutan.
Melansir laman resmi PBB, langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut antara lain adalah.
Akhiri segala jenis diskriminasi:
Diskriminasi struktural dan rasisme telah memicu krisis Covid-19.
Kesetaraan dan non-diskriminasi adalah persyaratan inti untuk dunia pasca-Covid.
Mengatasi ketidaksetaraan:
Untuk pulih dari krisis, kita juga harus mengatasi pandemi ketimpangan.
Untuk itu, kita perlu memajukan dan melindungi hak ekonomi, sosial, dan budaya.