Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Permainan Hom Pim Pa Membawa Petaka, Remaja 17 Tahun Tewas Tenggelam

Ganjaran saat kalah dalam permainan tersebut membuat seorang remaja bernama Taufik Handi (17) tewas tenggelam.

Editor: Ventrico Nonutu
Celebesmedia
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Nasib malang dialami sekelompok remaja di Kudus.

Mereka kehilangan teman saat hendak bermain hom pim pa.

Ganjaran saat kalah dalam permainan tersebut membuat seorang remaja bernama Taufik Handi (17) tewas tenggelam.

Baca juga: Minum Air Kelapa Sebelum Tidur, Ini Manfaatnya

Baca juga: Kenangan Tentang Munir, Sosok Aktivis HAM yang Dibunuh 16 Tahun Silam

Permainan hom pim pa menjadi petaka bagi para remaja ini.

Siapa yang kalah dalam permainan tersebut, diminta untuk menceburkan diri ke dalam sungai.

‎Menurut Kapolsek Mejobo, Iptu Cipto menjelaskan, Taufik bersama teman-temannya Pandu, Bahtiar, Dimas, Arda, dan Erik bermain hom pim pa setelah tidak mendapatkan ikan.

"Awalnya mereka ke sana untuk mencari ikan menggunakan serokan pukul 00.30.

Tapi karena tidak dapat ikan terus mereka bermain hom pim pa," ujar dia.

Permainan dimulai bersama antara Taufik, Dimas dan Pandu, yang dimenangkan oleh Dimas.

Namun meski menjadi pemenang, Dimas justru yang terjun terlebih dulu ke sungai dan kembali naik ke tanggul.

Setelah giliran kedua Taufik menceburkan diri ke sungai, dia langsung meminta tolong untuk diselamatkan.

"Pandu kemudian menceburkan diri ke sungai untuk membantu Taufik.

Korban sempat pegangan tangan dan kaki Pandu tapi terlepas," jelas dia.

Teman-teman yang lainnya, Bahtiar juga ikut membantu mencari korban di Jembatan 8.

Sedangkan Erik membantu mencari korban di Jembatan 9.

‎"Kemudian jasad korban baru ditemukan sekitar pukul 14.00," ujar dia.

Dia menjelaskan, jasad korban sudah diserahkan ke rumah duka setelah dilakukan pemeriksaan ke Puskesmas Mejobo.

Keluarga yang kehilangan sudah menerima meninggalnya putranya tersebut‎.

"Penyebab meninggalnya murni kecelakaan," jelas dia.

‎Dia mengimbau kepada masyarakat khususnya remaja untuk tidak bermain di pinggir sungai.

Apalagi di tengah kondisi curah hujan yang tinggi.

‎"Curah hujan sedang tinggi, jadi kami minta warga tidak bermain di pinggir sungai," jelas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, jasad korban tenggelam, Taufik Handi (17), warga Tenggeles RT 04 RW 02, ditemukan terjebak arus di bawah Jembatan 9 sekitar pukul 14.00, Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Selasa (8/12/2020).

Samiono (49) warga Kesambi, memiliki ide untuk membuat barisan hingga 20 orang penyelamat.

Setelah melakukan lima kali penyusuran dari Jembatan 7 hingga Sungai Jeratun tidak membuahkan hasil.

Sehingga Samiono menjadi ketua tim penyelamat ‎membuat barisan menyusuri sungai tersebut.

"Ya seperti angon bebek, kami membuat barisan.

Ide saya diterima dan ditunjuk jadi tim.

Karena sudah lima kali penyusuran tidak membuahkan hasil," ujar dia.

Saat tengah berjalan menyusuri dari Jembatan 7, jasad korban sudah ditemukan di bawah kaki Jembatan 9.

"Jasadnya itu bolak-balik, kena arus air sungai nggak bisa keluar.

Muter disitu saja. Kemudian saya tarik ke atas," jelas dia.

Jasad korban kemudian dimasukkan ke dalam kantong mayat dan dibawa ke Puskesmas Mejobo.

Dokter Puskesmas Mejobo, dr. Ismiyati menyampaikan tidak ada luka pada tubuh korban.

Pihaknya memprediksikan korban meninggal karena kehabisan udara saat berada di bawah arus sungai.

"‎Kondisi tubuh korban baik, tidak ada luka.

Kemungkinan meninggal dunia karena kehabisan nafas," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Permainan Hom Pim Pa Berujung Maut, Seorang Remaja di Kudus Tewas Tenggelam di Sungai

https://www.tribunnews.com/regional/2020/12/08/permainan-hom-pim-pa-berujung-maut-seorang-remaja-di-kudus-tewas-tenggelam-di-sungai?page=all

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved