Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Anggota FPI Tewas

PERINTAH Kapolri Untuk Semua Polisi: Tingkatkan Pengamanan Mako, Pos, Asrama & Rumah Sakit Polri

Inilah perintah terbaru Kapolri Jenderal Idham Azis kepada semua polisi. Kapolri perintahkan anggotanya mengenakan helm dan rompi anti peluru.

(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Kapolri, Jenderal Polisi Idham Azis 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pasca terjadinya dua kasus, Kapolri Jenderal Idham Azis mengeluarkan perintah untuk polisi di seluruh Indonesia.

Adapun perintahnya yaitu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

Kapolri perintahkan anggotanya mengenakan helm dan rompi anti peluru.

Perintah Kapolri itu disampaikan melalui sebuah Surat Telegram yang ditujukan untuk para Kapolda.

Dituliskan bahwa saat ini terdapat dua kasus yang terjadi.

Yaitu kasus pengrusakan mobil Ketua PA 212 Slamet Maarif.

Serta kasus tewasnya enam pengawal Habib Rizieq Shihab yang ditembak oleh anggota polisi di Tol Cikampek.

Oleh karena kejadian tersebut, pihaknya memerintahkan seluruh jajaran untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.

"Tingkatkan pengamanan mako (markas komando), pos polisi, asrama, dan rumah sakit Polri," kata Idham Azis dikutip dari Warta Kota.

Lalu agar tingkatkan kesiapsiagaan dan siapkan pasukan anti anarki Brimob di wilayah yang terdapat kantong-kantong pendukung dan anggota FPI.

"Berikan arahan kepada seluruh anggota agar mengenakan helm, rompi anti peluru, dan bersenjata," katanya.

Lalu lakukan pemeriksaan terhadap setiap orang yang masuk ke mako, asrama, pospol, termasuk kendaraan dan barang bawaan dengan metal detector.

Kemudian berikan arahan kepada anggota yang melakukan pemeriksaan supaya dilindungi oleh anggota yang bersenjata.

"Kepada anggota yang bertugas di lapangan agar diingatkan supaya meningkatkan kewaspadaan dan buddy system baik pada saat patroli maupun di pos-pos polisi," kata Idham.

Tak hanya itu, Idham Azis juga meminta untuk meningkatkan moril anggota untuk tidak gentar dalam menghadapi senjata atau senjata tajam.

Kronologi kejadian versi FPI

Sekretaris Umum Front Pembela Islam ( FPI) Munarman menjelaskan kronologi bentrokan di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020) dini hari, versi mereka.

Ia menyebut, Rizieq dan keluarga saat itu tengah menuju acara pengajian subuh keluarga. Rizieq berangkat dari Sentul, Bogor, pukul 22.30 WIB.

Rizieq dan keluarga besarnya, termasuk cucu yang masih balita, berada di dalam empat mobil.

Dalam iring-iringan kendaraan ada juga empat mobil lainnya yang ditumpangi para anggota laskar FPI pengawal Rizieq.

Rombongan sudah menyadari dibuntuti oleh kendaraan lain sejak dari Sentul.

Namun, kata dia, para penguntit itu baru beraksi pukul 12.30 WIB, setelah rombongan Rizieq berada di tol Jakarta-Cikampek, dekat Gerbang Tol Karawang Timur.

"Para penguntit berusaha memotong entah apa tujuannya. Ini orang tak berseragam. Berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan," kata Munarman dalam konferensi pers di markas FPI Petamburan, Jakarta Pusat, Senin sore.

"Ini orang tak berseragam berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan. Para pengawal bereaksi untuk melindungi HRS (Rizieq). Reaksi normal," katanya.

Menurut dia, ada dua mobil berisi pengawal yang mencoba menghentikan aksi penguntit itu.

Sementara dua mobil lainnya terus jalan mengawal rombongan Rizieq dan keluarga ke tempat tujuan.

Namun dari dua mobil yang berhadapan dengan penguntit itu, kata Munarman, satu mobil langsung pergi setelah mendengar suara tembakan.

"Mobil yang satunya menyelamatkan diri karena ada tembakan," ujarnya.

Setelah itu, pihak FPI tak bisa melakukan komunikasi lagi dengan enam anggota laskar tersebut.

Oleh karena itu, FPI merilis siaran pers yang menyatakan keenam pengawal Rizieq itu hilang.

Munarman mengaku terkejut saat Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Senin siang, menyatakan enam simpatisan Rizieq tewas ditembak karena melakukan penyerangan pada polisi.

"Fitnah besar laskar kita disebut membawa senjata api nembak-menembak. Laskar tak dilengkapi senjata api, terbiasa tangan kosong. Kami bukan pengecut," kata Munarman.

"Fitnah luar biasa, pemutarbalikan fakta dengan menyebut laskar yang lebih dahulu menyerang dan melakukan penembakan," sambungnya.

Munarman juga menyebut sampai saat ini pihaknya belum diberi akses oleh polisi untuk mengecek jenazah enam anggota laskar pengawal Rizieq itu.

Versi polisi

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil menyampaikan adanya penembakan terhadap enam dari 10 orang simpatisan Rizieq di Tol Jakarta-Cikampek, tepatnya kilometer 50, Senin dini hari.

Fadil mengatakan, penembakan terhadap enam orang tersebut karena melakukan penyerangan terhadap jajarannya saat menjalani tugas penyelidikan kasus Rizieq.

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS, dan meninggal dunia sebanyak enam orang," ujar Fadil.

Fadil menjelaskan, peristiwa itu bermula dari informasi yang beredar melalui aplikasi pesan singkat tentang adanya pengerahan massa untuk mengawal pemeriksaan Rizieq.

Sedianya, Rizieq dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pemeriksaan itu dijadwalkan di Polda Metro Jaya pada Senin ini.

"Terkait itu kami, Polda Metro Jaya kemudian melakukan penyelidikan kebenaran info itu.

Ketika anggota kami mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," ucap dia.

Dalam konferensi pers tersebut, Fadil menunjukkan sejumlah barang bukti yang disebut milik simpatisan Rizieq.

Ada senjata api berupa dua pucuk pistol dan tujuh peluru. Selain itu, ada tiga selongsong peluru.

Menurut Kapolda, dua pistol tersebut bukan pistol rakitan. Versi polisi, pihak laskar menembak sebanyak tiga kali.

"Asli (bukan senpi rakitan). Ini sudah ada tiga yang ditembakkan," ujar Fadil.

Barang bukti lain yang ditunjukkan adalah satu bilang pedang dan sebilah celurit.

Sumber: Kompas.com/Tribun Solo/Warta Kota

Artikel ini sebagian telah tayang di:

Wartakotalive dengan judul Kapolri Perintahkan Anggotanya Pakai Helm, Rompi Anti Peluru, dan Bersenjata, Ada Apa?

https://wartakota.tribunnews.com/2020/12/07/kapolri-perintahkan-anggotanya-pakai-helm-rompi-anti-peluru-dan-bersenjata-ada-apa?page=all&_ga=2.147794548.256654045.1607215452-1974205032.1576467878

Tribunnews.com dengan judul Kapolri Perintahkan Seluruh Polisi Tingkatkan Kewaspadaan dalam Bertugas,

https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/08/kapolri-perintahkan-seluruh-polisi-tingkatkan-kewaspadaan-dalam-bertugas?page=all&_ga=2.54921960.256654045.1607215452-1974205032.1576467878

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado:

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved