Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Sebelum Meninggal Bertemu Anak Positif Covid-19, Ibunya Tewas Sepulang dari Sawah, Kondisi Telungkup

Lansia berinisial M (82) meninggal dunia selagi melintasi jalan semenisasi di Pedukuhan Gegulu, Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo.

Editor:
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Lansia berinisial M (82) meninggal dunia selagi melintasi jalan semenisasi di Pedukuhan Gegulu, Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ditemukan meninggal dunia sepulang dari sawah dalam kondisi telungkup di atas sepedanya, di jalan desa sekitar pukul 18.00 WIB, Minggu (6/12/2020) kemarin.

Sebelum ditemukan tewas, M ternyata sempat bertamu ke rumah anaknya yang positif Covid-19.

“Benar bahwa Mbah ( lansia) ini ditemukan sudah jatuh dan meninggal dunia. (Diperkirakan) dia habis dari sawah dan mencari rumput,” kata Jogoboyo Gulurejo, Joko Endarto via telepon, Senin (7/12/2020).

Jogoboyo merupakan jabatan setingkat kepala seksi pemerintahan di kantor desa.

Kematian M menimbulkan kekawatiran warga lantaran lansia ini memiliki riwayat pernah berhubungan dengan sebuah keluarga yang positif Covid-19.

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Satu keluarga itu merupakan anak dari M.

Ia menjenguk keluarganya ini yang kebetulan berada di RT sebelah namun satu dusun dengan dirinya.

Satu keluarga yang positif Covid-19 terdiri tiga orang, yakni suami, istri beserta satu anak.

Mereka masih menjalani isolasi mandiri sejak lebih sepekan lalu.

“Sebelum itu dia pernah ke rumah anaknya ini. Hanya saja mereka saling jaga jarak, bapaknya di teras anaknya dari dalam rumah tapi pintu dibuka,” kata Joko.

Pada kesempatan berbeda, Bunitri yang juga warga Gegulu, mengungkap bahwa M memiliki riwayat menderita sakit sejak lama, terkait pernafasan, semacam asma.

M hidup sendiri terpisah dari anak-anaknya yang sudah mandiri.

“Dia memang punya riwayat sakit,” kata Bunitri.

Ilustrasi mayat
Ilustrasi mayat (Law Justice)

Kematian M, riwayat sakit dan riwayat pertemuan dengan pasien Covid-19 menjadi pertimbangan.

Joko mengatakan, M akhirnya dimakamkan malam itu juga.

“Saat itu hadir dari kepolisian, TNI, pihak kalurahan, puskesmas. Dirapatkan dan disimpulkan, jenazah dimandikan di rumah sakit. Setelah itu dimakamkan secara protokol Covid-19 sebagai antisipasi,” kata Joko.

Mereka kemudian memakamkan M malam itu juga dengan protokol penanganan Covid-19.

"Dimakamkan di Pedukuhan Sumurmuling," kata Joko. 

Kapolsek Lendah AKP Fakhrorudin mengungkapkan, semua berawal dari seorang pencari rumput yang menemukan M sudah tergeletak di tengah jalan cor blok.

Ilustrasi mayat.
Ilustrasi mayat. (Tribunnews.com)

Ia rebah dalam posisi menelungkup di atas sepedanya.

Kabar penemuan jenazah cepat berkembang.

Anak kandung M dan sejumlah warga datang dan mengangkatnya ke tepi jalan lalu menutup korban menggunakan kain jarik.

Tak lama kemudian, banyak yang datang termasuk polisi.

“Olah TKP, hasilnya korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia. Tubuh korban sudah diberikan selimut kain jarik saat itu,” kata Fakhrorudin via pesan.

Tak lama, PMI Kulon Progo tiba dan mengirimnya ke RSUD Wates untuk dilakukan pemulasaraan jenazah.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved