Berita Nasional
Jusuf Kalla Bicara Tentang Makna Jihad yang Sebenarnya: Itu Artinya Bersungguh-sungguh
Tidak semua orang paham dengan pengertian jihad yang sebenarnya dan kerap menyangkutpautkan kata ‘jihad’ dengan tindakan radikalisme.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Jusuf Kalla, turut angkat suara soal beredarnya video sejumlah oknum yang menyerukan jihad di dalam lantunan panggilan shalat atau adzan.
Pria yang akrab disapa JK itu mengatakan, tidak semua orang paham dengan pengertian jihad yang sebenarnya dan kerap menyangkutpautkan kata ‘jihad’ dengan tindakan radikalisme.
Kata ‘jihad’ sejatinya dalah kata serapan dari Bahasa Arab yang memiliki makna keterangan 'bersungguh-sungguh' baik dalam beribadah, berbangsa, dan bernegara.
“Perlu dipahami, jangan asal orang bicara jihad seakan-akan mau perang. "
"Jihad itu artinya bersungguh-sungguh. Bisa bersungguh-sungguh mencari ilmu, bersungguh-sungguh bayar pajak atau bayar zakat untuk membantu orang, itu semua jihad,” kata JK saat diwawancara Claudius Boekan, Jumat (4/12/2020).
JK menegaskan bahwa tindakan jihad yang dimaknai perang dan membunuh itu hanya digunakan teroris yang tidak mengerti pemahaman jihad sebenarnya.
Termasuk cara yang salah dalam memberikan semangat dalam beribadah, apalagi diserukan dalam panggilan shalat wajib.
“Saya tegaskan kalau kata jihad itu bukan semata-mata untuk perang, itu teroris yang menyangkut pautkan apa saja untuk perang dan membunuh orang,” tegasnya.
Ia meminta masyarakat untuk tidak memaknai kata ‘jihad’ dengan pengertian yang salah yang menyebabkan ketakutan di masyarakat.
“Jadi kita jangan trauma dan ketakutan dengan kata jihad. Makin khawatir dengan kata-kata itu, makin itu jadi persoalan,” ujarnya.
JK mengatakan bahwa pihaknya telah melihat sejumlah foto dan video soal adzan jihad yang beredar yang diduga dilakukan didalam masjid.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu mengatakan bahwa sebagian besar adzan itu ditengarai bukan dilakukan di dalam masjid, melainkan sebuah ruangan yang seolah-olah dibuat mirip dengan masjid.
“Saya melihat fotonya itu bukan di masjid, latar belakangnya bukan masjid. Kalau adzan (jihad) untuk shalat sudah pasti itu salah,” ujarnya.
Pihaknya juga telah melaporkan tindakan tersebut kepada Polda Jawa Barat, mengingat sejumlah video yang beredar diduga berlokasi di Jabar.
Ia juga tengah melarang anggota DMI agar tidak tidak menyerukan adzan jihad di masjid