Berita Regional
Pesta Pernikahan Berujung Duka, 212 Tamu Undangan Keracunanan Makanan 1 Tewas Korban Terus Bertambah
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan RSUD Buton terdapat 212 orang harus menjalani perawatan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Belum lama ini sebuah pesta pernikahan berakhir duka.
Peristia ini terjadi di Desa Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Menurut informasi yang ada, tamu undangan dalam pesta pernikahan tersebut mengalami keracunan makanan.
Bahkan jumlahnya hingga kini terus bertambah.

Bupati Buton La Bakry mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan RSUD Buton terdapat 212 orang menjalani perawatan.
“Sebagian itu sudah kembali dan sebagian besar masih dirawat intensif di rumah sakit dan puskesmas. Ada 1 orang meninggal, balita umur 3 tahun, mengalami dehidrasi dan ada dugaan terlambat dibawa ke rumah sakit,” kata La Bakry saar melihat kondisi warga di RSUD Buton, Selasa.
Sebelumnya, pada Senin (30/11/2020) sore tercatat 23 pasien yang diduga mengalami keracunan makanan dirawat di UGD RSUD Buton.
Namun pada keesokan harinya bertambah menjadi 60 orang.
Selain itu, terdapat juga 142 warga Desa Galanti dirawat di Puskesmas Wolowa dan 10 orang dirawat di Puskesmas Siontapina.
“Kita berharap penanganan medis dapat segera dapat memulihkan kondisi mereka. Beberpa Langkah yang dilakukan saat ini, melacak kembali warga jangan sampai masih ada yang tertinggal di rumah gejala mual dan lainnya namun tidak ke rumah sakit, makanya harus segera ke rumah sakit,” ujar La Bakry.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Wolowa, Zainuddin Lanipo mengaku kewalahan merawat 142 pasien yang diduga keracunan makanan ini.
Sebab, sebagian warga terpaksa dirawat di lorong puskesmas.
“Kendala saat ini tidak punya ruangan, karena sudah over kapasitas (pasien) karena puskesmas tidak dipersiapan untuk rawat inap, hanya rawat jalan saja. Jadi kami manfaatkan lorong untuk menampung pasien,” kata Zainuddin.

Zainuddin juga tidak menampik ketersediaan obat di puskesmas semakin menipis.
“Kondisi pasien mulai stabil setelah dipasang inpus sudah mulai stabil, rata-rata yang datang pasien (keracunan) orang dewasa dan anak-anak,” ujarnya.