Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Heboh Papua Barat

Fadli Zon Sentil Jokowi & Mahfud MD: Benny Wenda Jelas Sudah Nantang RI, Kok Masih Sibuk Urus HRS?

Beredar kabar bahwa Papua Barat mendeklarasikan kemerdekaan. Hal tersebut membuat heboh hingga mendapat sorotan.

Editor: Glendi Manengal
TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Fadli Zon sentil Jokowi hingga Mahfud MD. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Beredar kabar bahwa Papua Barat mendeklarasikan kemerdekaan.

Hal tersebut membuat heboh hingga mendapat sorotan.

Salah satunya pengamat politik Fadli Zon hingga menyinggung Jokowi dan Mahfud MD.

Baca juga: Mahfud MD Geram dengan Aksi Unjuk Rasa di Rumahnya: Mereka Ganggu Ibu saya, Bukan Menko Polhukam

Baca juga: Di ILC Budy Setyarso Bongkar Permainan Janggal Edhy Prabowo: Dibalik Meja Untungkan Teman Dekatnya

Baca juga: Viral Pernikahan Kacau, Tamu Berhamburan dan Pengantin Wanita Sampai Pingsan, Netizen Sebut Mantan


Foto : Jokowi dan Fadli Zon. (TribunWow/kolase)

Kabar Papua Barat mendeklarasikan kemerdekaannya membuat heboh masyarakat Indonesia.

Dikutip TribunJakarta.com dari Wartakota pendeklarasian itu terjadi saat peringatan HUT OPM 1 Desember.

Melalui siaran pers berbahasa Ingris di laman resmi United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda mengumumkan,

sejak hari ini pihaknya menyatakan pembentukan Pemerintah Sementara West Papua (menyangkut Papua dan Papua Barat).

"Mulai hari ini, 1 Desember 2020, kami mulai menerapkan konstitusi kami sendiri dan mengklaim kembali tanah kedaulatan kami,” kata Wenda dilansir TribunJakarta, Rabu (2/12/2020).

ULMWP telah menyusun konstitusi baru dan menominasikan Benny Wenda sebagai presiden sementara.

Benny juga menegaskan, sejak saat dideklarasikan, pihaknya tidak akan tunduk kepada pemerintahan Indonesia.

Dalam keterangan pers disebutkan, pengumuman tersebut menandai intensifikasi perjuangan melawan pemerintahan Indonesia di wilayah tersebut, yang berlangsung sejak 1963.

"Pemerintahan baru yang sedang menunggu bertujuan untuk memobilisasi rakyat Papua Barat untuk mencapai referendum kemerdekaan, setelah itu akan mengambil kendali wilayah dan menyelenggarakan pemilihan umum yang demokratis,"

"Represi Indonesia saat ini membuat pemilu menjadi tidak mungkin," demikian bunyi keterangan yang tertulis.

Terkait pendeklarasian sepihak itu, politikus Partai Gerindra Fadli Zon menyentil Presiden Jokowi hingga Menko Polhukam Mahfud MD.

Hal tersebut disampaikan Fadli Zon melalui media sosil Twitternya yang telah terverifikasi.

Menurut Fadli Zon, Benny Wenda sudah menantang pemerintah Indonesia secara terang-terangan.

Namun di mata Fadli Zon, pemerintah saat ini malah terlalu sibuk mengurusin Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab atau yang kerap disapa HRS.

"Pak Jokowi dan Pak Mahfud MD Panglima TNI, Kapolri,

Benny Wenda jelas-jelas sudah nantang RI.

Kok masih sibuk urus HRS?" tulis Fadli Zon.

Sementara itu kembali dilansir dari Warta Kota, Benny menambahkan, konstitusi Sementara yang baru memusatkan perlindungan lingkungan,

keadilan sosial, kesetaraan gender dan kebebasan beragama, serta melindungi hak-hak para migran Indonesia yang tinggal di Papua Barat.


Foto : Gempa di Papua Barat. (LINTAS PAPUA)

"Konstitusi menetapkan struktur pemerintahan, termasuk pembentukan Kongres, Senat, dan lembaga yudisial," ujarnya

Ia mengklaim, pemerintah yang dibentuknya didukung oleh semua kelompok pembebasan di Papua Barat, mewakili mayoritas rakyat.

ULMWP menyampaikan Petisi Rakyat Papua Barat, yang ditandatangani oleh 70% Rakyat Papua, kepada Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB pada 2019.

Sementara itu, Benny Wenda yang saat ini berada di Inggris didapuk menjadi presiden sementara.

Sedangkan sisa kabinet akan diumumkan dalam beberapa bulan mendatang.

Pemerintah Sementara menegaskan haknya untuk membuat Deklarasi Kemerdekaan Sepihak (UDI) pada waktu yang tepat, atas nama rakyat Papua Barat.

"Hari ini, kami menghormati dan mengakui semua nenek moyang kami yang berjuang dan mati untuk kami dengan akhirnya membentuk pemerintahan yang ditunggu,"

"Mewujudkan semangat rakyat Papua Barat, kami siap menjalankan negara kami,"

"Sebagaimana tercantum dalam Konstitusi sementara kami, Republik Papua Barat di masa depan akan menjadi Negara Hijau pertama di dunia, dan suar hak asasi manusia," jelas Benny Wenda.

Bima Arya Dinilai Tak Beretika Dalam Kasus Test Swab Rizieq Shihab, Fadli Zon: Sedang Cari Perhatian

MER-C menilai sikap Wali Kota Bogor Bima Arya terhadap permasalahan tes swab Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab tak beretika.

Sebelumnya Bima Arya Sugiarto menegur keras RS Ummi yang tidak mengetahui adanya kegiatan tes swab terhadap Habib Rizieq Shihab.

Seperti diketahui, Habib Rizieq Shihab menjalani perawatan di RS Ummi Kota Bogor sejak Rabu malam.

Habib Rizieq melakukan swab test dengan dokter pribadi tanpa diketahui pihak rumah sakit dan Satgas Covid-19 Kota Bogor.

Bima Arya mengatakan, pihak rumah sakit seharusnya mengetahui siapa saja orang yang datang atau berkunjung.

"Kami tegur. Rumah sakit ini kan punya sistem, masa nggak tahu ada orang yang datang. Bisa di-swab tapi tidak diketahui," ucap Bima Arya, Sabtu (28/11/2020).

"Saya, Kapolres, Dandim, masuk dicek, masa tim medis dari luar masuk untuk swab tidak ketahuan," imbuhnya.

Ia juga menyatakan kesangsiannya atas tes swab yang dilakukan tim kesehatan dari MER-C terhadap Habib Rizieq Shihab.

Berdasarkan informasi yang diterima, sampel swab Habib Rizieq Shihab telah dibawa ke laboratorium MER-C di Jakarta yang rupaya tidak terdaftar sebagai tempat rujukan Covid-19.

Sementara itu, MER-C menilai Habib Rizieq Shihab mendapat perlakuan kurang beretika dari Bima Arya setibanya di Rumah Sakit Ummi Bogor.

Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengatakan, hal ini mengganggu pasien lain di rumah sakit tersebut.

"Selain itu, Wali Kota Bogor (Bima Arya) juga tidak beretika dalam mempublikasi kondisi pasien kepada publik, sehingga menimbulkan kesimpangsiuran dan keresahan bagi masyarakat," kata Sarbini dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/11/2020).

Sarbini menyebut, Bima Arya perlu belajar etika kedokteran tentang independensi tenaga medis dalam bekerja.

Tak cuma itu menurut Sarbini Bima Arya juga seharusnya mengetahui hak pasien untuk menerima atau menolak atas semua upaya pemeriksaan dan pengobatan yang akan diberikan tanpa adanya intervensi atau tekanan dari pihak mana pun.

"Jangankan dalam situasi normal, di daerah bencana dan peperangan saja, kita selaku tenaga medis wajib menjaga profesionalitas dan menghormati hak-hak pasien," ucap Sarbini.

Habib Rizieq Shihab, kata Sarbini, telah memercayakan MER-C untuk melakukan pemeriksaan dan pengawalan kesehatan.

"MER-C mengirim Rizieq Shihab untuk beristirahat di RS Ummi," kata Sarbini.


Foto : Postingan Fadli zon di twitter. (twitter)

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengomentari permasalahan tersebut di media sosial, Twitternya, pada Minggu (29/11/2020).

Senada dengan MER-C, Fadli Zon ikut mengkritik sikap Bima Arya.

Menurut Fadli Zon, Bima Arya hanya sedang mencari perhatian saja.

"Walkot Bogor @BimaAryaS

mungkin sedang cari perhatian mencari peluang politik" tulis Fadli Zon. 

(Kompas.com/ TribunJakarta.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Heboh Papua Barat Deklarasikan Merdeka, Fadli Zon Sentil Jokowi & Mahfud MD: Sibuk Ngurusin Rizieq, https://jakarta.tribunnews.com/2020/12/02/heboh-papua-barat-deklarasikan-merdeka-fadli-zon-sentil-jokowi-mahfud-md-sibuk-ngurusin-rizieq?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved