Wanita WNI Tewas dalam Koper di Arab Bukan Korban Pembunuhan, Pelaku Dibantu Pria WNI Buang Mayatnya

"Jadi si tersangka pelaku ini, atas nama H ini, dia menampung overstayer dan orang-orang kaburan, termasuk almarhumah.

Setelah 3 bulan ditampung di situ, sakit, kemudian meninggal," jelasnya.

Meski demikian, dia menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan penyakit yang diidap AS.

Bagaimana pun, Eko menyatakan, kepolisian menyebut tidak ada tanda tanda pembunuhan atau kekerasan pada jenazah AS.

Untuk memastikan penyebab kematian AS, ia berujar, akan dilakukan proses autopsi.

"Hasil autopsi resmi belum keluar."

Saat AS meninggal, Eko mengungkapkan, dari keterangan yang didapatkan aparat, H mengaku tidak melaporkan hal itu karena takut berurusan dengan polisi.

"Karena kalau dia lapor, misalnya polisi datang, itu juga nanti kan akan berurusan (dengan aparat-Red).

Dia akan ditanya: 'Kenapa sakitnya?' Dia akan kena juga, karena menampung orang-orang kaburan dan overstayer," terangnya.

(Foto Pemulasaran jenazah pekerja migran Indonesia yang meninggal di luar negeri. /ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Eko menyebut, H kemudian bekerja sama dengan seorang pria WNI untuk memasukkan jenazah AS ke dalam koper dan membuangnya di pinggir jalan.

"Harapannya akan ditemukan orang dan dibantu penguburannya. Itu pengakuan dari pelaku," tuturnya.

Menurut dia, KJRI Jeddah mendapat laporan pada Sabtu (28/11) malam ketika tersangka belum ditangkap.

KJRI memastikan jenazah itu adalah WNI setelah melakukan pengecekan Surat Izin Tinggal alias Iqomah.