Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Polisi Tangkap Dokter Pribadi Maradona, Menduga Lakukan Pembunuhan Secara Tidak Sengaja

Polisi menduga ada kelalaian yang dilakukan dokter pribadi Diego Maradona, Leopoldo Luque.

Editor: Alexander Pattyranie
AFP/thesun.co.uk
Kata Terakhir Maradona Sebelum Meninggal Dunia: 'Me Siento Mal' 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Polisi menduga ada kelalaian yang dilakukan

dokter pribadi Diego Maradona, Leopoldo Luque.

Pihak kepolisian pun menangkapknya.

Dokter ini juga menyangkal bertanggung jawab atas kematian legenda sepak

bola Argentina setelah polisi menggerebek rumahnya pada Minggu (29/11/2020).

Melansir The Guardian, Luque bahkan menangis setelah petugas kepolisian

selesai menggerebek rumah dan kantornya di Buenos Aires.

Polisi dilaporkan menyita beberapa barang milik Luque, seperti laptop, catatan

medis, dan beberapa perangkat seluler.

Menurut media Argentina, polisi sedang menelusuri apakah ada kelalaian

dalam perawatan dan pengobatan yang diberikan Luque kepada Maradona.

Sehingga polisi melakukan penyelidikan terhadap Luque atas dugaan

pembunuhan tak disengaja.

Diego Maradona meninggal dunia karena serangan jantung pada Rabu di usia 60 tahun,

memicu kedukaan di seluruh dunia.

Kematiannya memicu penyelidikan polisi dan klaim dari pengacara Maradona

bahwa layanan darurat ambulans terlalu lama tiba setelah dipanggil untuk datang.

Luque marah

Surat kabar Clarín mengatakan bahwa Luque yang "marah, gelisah, dan fasih"

berbicara kepada wartawan pada Minggu sore setelah polisi yang menggeledah

rumahnya selama tiga jam meninggalkan rumahnya.

"Saya merasa sangat buruk sekali karena teman saya telah meninggal," kata Luque dikutip media itu, "

Saya bukan orang yang bertanggung jawab atas semua ini."

S
dokter pribadi Maradona 

“Saya tahu apa yang saya lakukan dengan Diego dan saya tahu bagaimana saya melakukannya.

Saya bisa menjelaskan semuanya.

Saya benar-benar yakin saya melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan untuk

Diego," tambah Luque, menurut situs berita Argentina Infobae.

Luque, yang dikabarkan menangis ketika berbicara dengan wartawan, mengatakan

bahwa dia terkejut dengan keputusan penggeledahan propertinya, termasuk mengambil

dokumen dan riwayat medis pesepak bola tersebut.

Luque mengatakan kepada media Clarín bahwa hubungannya dengan pesepak bola

legendaris Argentina itu seperti hubungan ayah dan anak, dengan tipe ayah yang pemberontak.

Pengacara Maradona, Matias Moria, pada Kamis mengatakan, dia akan meminta

penyelidikan penuh atas keadaan kematian pesepak bola tersebut.

Pengacara Maradona mengkritik layanan darurat yang dianggapnya lamban dalam beraksi.

"Ambulans membutuhkan waktu lebih dari setengah jam untuk tiba, yang merupakan

kebodohan kriminal," kata Matias pada hari Kamis dalam sebuah unggahan di Twitter.

Alasan di balik penyelidikan

Meski begitu, masih belum jelas apa yang mendorong penyelidikan pada Minggu

pagi kemarin walau putri dari Maradona dilaporkan prihatin atas perawatan yang diterima

ayahnya jelang kematian.'

Seorang narasumber anonim dari sistem peradilan Argentina mengatakan kepada penyidik

media La Nación setelah mengumpulkan beberapa "bukti" yang tidak spesifik.

"Jika penyimpangan di tempat perawatan medis rumah Maradona dikonfirmasi, kami

mungkin akan melihat adanya kejahatan pembunuhan tidak disengaja," ungkap narasumber itu.

Narasumber lain mengatakan kepada media itu, "Karena Luque adalah dokter pribadi

 Maradona, keputusan dilakukan penyelidikan ke rumah dan tempat operasinya untuk

menemukan beberapa dokumen mungkin akan menentukan apakah ada penyimpangan

yang dia lakukan di rumah."

Pada detik-detik meninggalnya, Maradona dirawat di sebuah rumah sewaan di pinggir

ibu kota Buenos Aires setelah melewati operasi pada 3 November untuk mengangkat

gumpalan darah di otaknya.

Kronologi Meninggalnya Diego Maradona

Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020)

dalam usia 60 tahun akibat gangguan jantung.

Sebelumnya, pada Senin (2/11/2020) atau tiga hari setelah hari ulang tahunnya yang ke-60,

Maradona sempat dilarikan ke rumah sakit Ipensa yang terletak di La Plata, Argentina.

Melansir dari media ternama Argentina, TyC Sports, Maradona dikabarkan tinggal di sebuah

rumah di Tigre, Buenos Aires, setelah sembuh dari operasi pembekuan darah di otak atau

biasa disebut subdural hematoma.

Namun, pada Rabu (25/11/2020), Diego Maradona dinyatakan meninggal dunia

akibat serangan jantung.

Masih mengutip dari TyC Sports, Diego Maradona yang gantung sepatu pada 1997

sebenarnya sudah keluar masuk rumah sakit sejak 2015 untuk menjalani operasi.

Pada 2015, Maradona dilaporkan menjalani operasi bypass lambung karena ia menderita

berat badan berlebih.

Kemudian, pada 2019, Maradona dua kali harus masuk rumah sakit.

Pertama, ia dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami pendarahan lambung, 4 Januari 2019.

Setelah itu, ia masuk rumah sakit lagi pada bulan Juli karena merasakan sakit di lutut

kanannya sehingga tidak bisa bergerak normal.

Memasuki 2020, kondisi Diego Maradona semakin memburuk.

Tiga hari setelah merayakan ulang tahun yang ke-60, pemilik nama lengkap Diego Armando

Maradona itu dilarikan ke rumah sakit.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter yang merawat Maradona mengungkapkan bahwa

ia mengalami pembekuan darah di otak atau biasa disebut subdural hematoma.

Tim dokter yang dipimpin oleh Dr Leopoldo Luque kemudian melakukan operasi terhadap

Maradona pada Selasa (3/11/2020) dan berjalan lancar.

Setelah sembuh dari operasi subdural hematoma, Maradona dikabarkan tinggal di sebuah

rumah di Tigre, Buenos Aires.

Namun, kabar duka datang pada Rabu (25/11/2020) malam WIB.

Diego Maradona meninggal dunia diduga karena serangan jantung.

(Kompas.com)

BERITA TERPOPULER :

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pagi, 10 Orang Tewas, Mobil Minibus Elf Tabrak Truk, Berikut Daftar Korbannya

Baca juga: Suami Teriak Minta Tolong, Istri Menganiaya dengan Sabit Saat Tidur, Keduanya Bersimpah Darah

Baca juga: Serangan Brutal di Nigeria, 110 Warga Terbunuh Secara Kejam, Presiden: Seluruh Negeri Terluka

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Digerebek, Dokter Pribadi Maradona Marah dan Menangis",

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/30/073021070/digerebek-dokter-pribadi-maradona-marah-dan-menangis?page=all#page2.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved