Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Merapi

Gunung Merapi Alami Longsoran dan Gempa Guguran, BPPTKG Sebut Ratusan Gempa Terjadi

Kondisi terkini Gunung Merapi pada Kamis (26/11/2020) antara pukul 00.00-24.00 WIB, tercatat ada 44 kali gempa guguran di Gunung Merapi.

Editor: Frandi Piring
https://bnpb.go.id/
Video detik-detik tebing lava di Gunung Merapi berjatuhian pada Minggu 22 November 2020 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pantauan situasi Gunung Merapi setelah terjadi longsoran.

Adapula 44 kali gempa guguran di Gunung Merapi

Koordinator Bidang Operasi Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) DIY Endro Sambodo mengungkapkan hasil pantauan terkini kondisi Gunung Merapi.

Dilansir dari Antara, hasil monitoring yang dilakukan melalui udara tersebut terekam ada banyak material longsoran baru dari puncak Merapi.

"Secara sekilas, terdapat banyak material longsoran baru. Longsoran mengarah ke lereng Merapi yang secara dominan menuju ke barat dan barat daya," katanya.

Lalu, dari analisa berdasar kondisi morfologinya, material longsoran tersebut mengarah ke hulu Kali Senowo, Kali Putih, dan Kali Lamat.

Kondisi Gunung Merapi terus menunjukkan aktivitas vulkanik. Erupsi eksplosif diprediksi BPPTKG bisa terjadi, meski waktunya tak dapat ditentukan.
Kondisi Gunung Merapi terus menunjukkan aktivitas vulkanik. Erupsi eksplosif diprediksi BPPTKG bisa terjadi, meski waktunya tak dapat ditentukan. (Ulet Ifansasti/Getty Images)

Dan untuk wilayah barat daya, ada beberapa material yang berada di lereng Merapi mengarah ke hulu Kali Boyong dan Kali Krasak.

Perkiraan sementara longsoran tersebut berasal dari bukaan kawah di dinding sebelah barat.

"Untuk kajian lebih lanjut, TRC BPBD DIY kemudian melaporkan hasil pantauan tersebut ke Balai Penyelidikan

dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG) untuk dianalisa lebih lanjut," katanya.

Gempa guguran

Sementara itu, dari pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)

pada Kamis (26/11/2020) antara pukul 00.00-24.00 WIB, tercatat ada 44 kali gempa guguran di Gunung Merapi.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 309 kali gempa hybrid

atau fase banyak, 120 kali gempa embusan, dan 33 kali gempa vulkanik dangkal.

Lalu, untuk laju deformasi Gunung Merapi dengan wilayah meliputi sejumlah daerah di DIY dan Jawa Tengah itu,

diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 12 cm per hari.

Seperti diketahui, BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Petugas juga telah melarang adanya aktivitas penambangan di alur sungai-sungai yang aliran airnya berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III. 

(Teuku Muhammad Valdy Arief)

Tautan: https://regional.kompas.com/read/2020/11/28/11540081/kondisi-terkini-gunung-merapi-titik-longsoran-baru-dan-intensitas-gempa?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved