Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid

Tim Gugus Covid-19 Lari, Dicegat Warga di Area Pemakaman, Kapolsek & Camat Gantikan Makamkan Jenazah

Aksi Kapolsek Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe menuai sorotan karena memakamkan langsung salah satu jenazah reaktif rapid test pada Selasa (24/11/20

Penulis: Isvara Savitri | Editor:
Ist
Polisi dan TNI, Camat Tamako Nikodemus Kalase serta warga ikut makamkan jenazah 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Aksi Kapolsek Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe menuai sorotan karena memakamkan langsung salah satu jenazah reaktif rapid test pada Selasa (24/11/2020) dini hari.

Awalnya, rombongan jenazah tiba di Kampung Menggawa, Kecamatan Tamako tempat jenazah berinisial MK (56) tinggal sebelumnya.

Saat tiba rombongan dihadang oleh pihak keluarga dan warga yang menolak jenazah dimakamkan menggunakan protokol kesehatan Covid-19.

"Saat sampai warga sudah menghadang di depan rumah dan di depan lorong jalan masuk pemakaman," terang Kapolsek Tamako Ipda M. Idwan Mahalieng saat dikonfirmasi, Rabu (25/11/2020).

Pihaknya, TNI, dan Camat Tamako Nikodemus Kalase melakukan negosiasi dengan warga hingga akhirnya diizinkan masuk ke area pemakaman.

Aksi Kapolsek Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe menuai sorotan karena memakamkan langsung salah satu jenazah reaktif rapid test
Aksi Kapolsek Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe menuai sorotan karena memakamkan langsung salah satu jenazah reaktif rapid test (Ist)

Namun setelah tiba di area pemakaman, tim Gugus Tugas Covid-19 dan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang bertugas memakamkan sudah tidak ada di lokasi.

"Kami berusaha menghubungi mereka dan benar mereka sudah tidak di lokasi, katanya karena takut diserang warga padahal sudah didampingi oleh anggota Polri, TNI, dan kepala kampung," tambah Idwan.

Akhirnya mereka menghubungi Puskesmas Siloam dan mendapatkan alat pelindung diri (APD) seadanya berupa sarung tangan, masker, dan baju hazmat.

Karena petugas pemakaman tak kunjung datang akhirnya Idwan dan 2 anggotanya, Camat Tamako, serta pihak keluarga korban langsung mengenakan APD dan segera bersiap memakamkan jenazah.

Polisi dan TNI, Camat Tamako Nikodemus Kalase serta warga ikut makamkan jenazah
Polisi dan TNI, Camat Tamako Nikodemus Kalase serta warga ikut makamkan jenazah (Ist)

Pemakaman pun berlangsung hingga pukul 01.00 Wita.

Menurut Idwan, hal itu dilakukan murni demi kemanusiaan dan keamanan. Jika tidak, akan ada potensi bentrok dan kondisi menjadi tidak kondusif.

"Lebih baik kami berbuat sesuatu dan menuai risiko daripada tidak berbuat tetapi menuai risiko juga," ujar Idwan.

Usai pemakaman, Idwan dan pihak terkait lainnya tak langsung pulang untuk menunggu warga membubarkan diri. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 jika memang ada.

Setelahnya mereka langsung cuci tangan dan APD yang digunakan langsung dibakar sehingga mereka pulang dengan baju seadanya.

"Sampai di rumah pun kami langsung mandi, tidak di dalam tapi di depan rumah," ucap Idwan.

Tak berhenti sampai di situ, Idwan mengungkapkan dirinya dan beberapa pihak tersebut akan melaksanakan rapid test pada Kamis (26/11/2020) untuk memastikan bersih dari Covid-19.(*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved