Pangdam Jaya Ditantang
Viral Pria Tantang Pangdam Jaya soal Baliho: Malam Lu Copot, Pagi Gua Pasang lagi, Cetak 1000 Baliho
Diketahui sebelumnya Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman perintahkan untuk copot baliho Habib Rizieq.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait pencopotan baliho Habib Rizieq.
Diketahui sebelumnya Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman perintahkan untuk copot baliho Habib Rizieq.
Terkait hal tersebut kini muncul seorang pria yang menantang Pangdam Jaya.
Baca juga: Reaksi Sekjen PKS Terkait Pangdam Jaya Usulkan FPI Dibubarkan: Offside Kalau Beliau yang Berbicara
Baca juga: Bacaan Niat Sholat 5 Waktu, Lengkap dengan Doa dan Tata Cara
Baca juga: Viral Video Uang Sumbangan untuk Masjid Disebar Pengendara Mobil di Jalanan
foto : Penertiban/Pencopotan Spanduk/Baliho Tak Berizin. Dilakukan oleh Prajurit TNI saat patroli keamanan di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020). Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Viral seorang pria yang nekat nantangin Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan TNI.
Dalam video yang beredar di media sosial, pria tersebut siap melawan TNI yang mencopot baliho pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
"Silahkan copotin, kerahin berapa kompi, besok gua pasang lagi. Malam lu copot, pagi gua pasang lagi," ucap pria dalam video itu
"Gua sudah 1000 cetak baliho Habib Rizieq," tambahnya.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengaku bahwa yang memerintahkan anggotanya untuk mencopot spanduk tersebut adalah dirinya sendiri.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan usai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) pagi.
Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.
Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut. Oleh karena itu, TNI pun turun tangan.
"Ini negara negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho itu sudah jelas ada aturannya, a
da bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar," kata Dudung.
Dudung pun memastikan operasi untuk menurunkan baliho Rizieq masih akan terus berlanjut.