Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dampak Media Sosial

Sebut Medsos Bisa Digunakan untuk Perang Ideologi, Panglima Minta Negara Atur Kehidupan Dunia Maya

Seperti yang diketahui bnyak berita soal politik menjadi pemicu terjadinya kericuhan.

Editor: Glendi Manengal
TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui banyak berita soal politik menjadi pemicu terjadinya kericuhan.

Hal tersebut menurut Panglima TNI harus kembali mengatur aturan dalam menggunakan media sosial.

Menurutnya media sosial menjadi ajang propaganda bahkan bisa memecah bela bangsa.

Baca juga: Wujudkan Kamar Tidur Mewah di Rumah Tanpa Renovasi, Begini Caranya

Baca juga: KABARNYA Hotman Paris Nikah Siri dengan Wika Salim, Pengacara Rp 30 Miliar: Ngurus Puluhan Villa

Baca juga: Pendaftaran Tamtama TNI AU Gelombang II 2021 Telah Dibuka, Catat Syarat dan Jadwal di Sini!

Dianggap Jadi Ajang Propaganda, Panglima TNI Minta Negara Atur Kehidupan Dunia Maya

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, media sosial (medsos) dapat menjadi alat yang digunakan untuk komunikasi politik.

Hanya saja, penggunaannya bisa berdampak buruk pada persatuan dan kesatuan bangsa.

Sehingga, menurut Hadi, negara perlu mengatur kehidupan dunia maya karena sudah menjadi arena baru dalam kehidupan sosial. 

"Medsos lahir dari adanya dunia maya. Seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan lainnya

ternyata dapat pula dijadikan alat komunikasi politik," kata Hadi dalam Webinar bertajuk "Sinergi Anak Bangsa Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara Dari Aksi Separatisme di Dunia Maya" Sabtu (21/11/2020).

"Negara perlu atur kehidupan dunia maya, terlebih disadari bahwa dunia maya punya implikasi serupa dunia nyata,

bahkan lebih luas. Semua yang ada di dunia nyata ada di dunia maya," ujarnya.

Di sisi lain, ia juga menuturkan jika dunia maya memiliki kelebihan yaitu kecepatan dan kemudahan.

Oleh sebab itu, menurutnya hal ini bisa berdampak lebih masif kepada masyarakat daripada dunia asli.

Misalnya, ia mencontohkan bagaimana dunia maya mampu melahirkan dunia elektronik,

seperti ecommerce, egovernment, dan alat diskusi online atau dalam jaringan yaitu webinar.

"Orang kembangkan bisnis berbasis elektronik di berbagai bidang baik itu pemerintahan, pertahanan juga termasuk.

Hal ini menunjukkan bahwa dunia maya telah jadi arena baru dalam kehidupan sosial," tuturnya.

Meski dinilai lebih cepat dan memudahkan masyarakat, Hadi menyoroti pula dampak buruk dari adanya medsos.

Ia menilai dampak buruk medsos yaitu bisa menjadi ajang propaganda bahkan memecah belah bangsa.

"Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus akui bahwa media sosial telah dapat dimanfaatkan sebagai media propaganda,

dengan penggunaan dan jangkauan yang luas,

medsos bisa digunakan efektif untuk perang informasi dan perang ideologi," kata Hadi.

Jika hal ini terus dilakukan, kata dia, mampu menimbulkan politik identitas yang sempat digunakan penjajah kepada bangsa.

"Politik identitas kembali marak digunakan,

sejak beberapa tahun belakangan karena dinilai mudah menggerus masyarakat dan mudah meraih dukungan," ungkapnya.

Simak videonya:(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "https://nasional.kompas.com/read/2020/11/21/11083831/panglima-tni-sebut-upaya-separatisme-juga-dilakukan-lewat-media-sosial," https://nasional.kompas.com/read/2020/11/21/11083831/panglima-tni-sebut-upaya-separatisme-juga-dilakukan-lewat-media-sosial.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved