Berita Nasional
Habib Rizieq Belum Dipanggil Ada Apa?, Anies Baswedan Diperiksa Polisi & Kapolda Metro Jaya Dicopot
Sekretaris Bantuan Hukum DPP Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar mengatakan belum ada surat panggilan dari polisi untuk meminta klarifikasi kepada H
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sekretaris Bantuan Hukum DPP Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar mengatakan belum ada surat panggilan dari polisi untuk meminta klarifikasi kepada Habib Rizieq Shihab terkait sejumlah kegiatan.
Terhadap dugaan pelanggaran protokol kesehatan yang diduga dilakukan oleh Habib Rizieq Shihab berujung kepada pencopotan Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana hingga pemeriksaan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.
Dirinya memastikan memastikan belum ada pemanggilan Habib Rizieq Shihab hingga Rabu (18/11/2020) terkait kerumunan yang terjadi, mulai dari kedatangan hingga Maulid Nabi Muhammad SAW serta akad nikah Syarifah Najwa Syihab putri dari Rizieq Syihab, di Jalan Pakis Petamburan III, Jakarta Pusat pada Sabtu (14/11/2020).
"Belum ada panggilan untuk Habib Rizieq," katanya, Rabu (18/11/2020).

Menurutnya yang dipanggil barulah Ustaz Haris Ubaidillah, selaku ketua panitia kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan akad nikah Syarifah Najwa Syihab putri dari Rizieq Shihab.
Ustaz Haris telah memenuhi panggilan klarifikasi penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Rabu (18/11/2020).
"Jadi baru Ustaz Haris yang dipanggil, yang lain belum ada," katanya.
Sebelumnya, kata Aziz tim kuasa hukum yang mendampingi Ustaz Haris, termasuk Ustaz Haris dites swab dahulu sebelum diperiksa.
"Dimulai dengan tes swab dan alhamdulillah negatif, tim kuasa hukum dan Ustaz Haris. Mereka sudah masuk dan langsung menjalani pemeriksaan awal," katanya, Rabu (18/11/2020).

Menurut Aziz undangan yang dilayangkan penyidik adalah permintaan klarifikasi dan bukan pemeriksaan saksi.
"Sementara tadi koordinasi dengan penyidik, baru Ustaz Haris sebagai panitia yang diminta klarifikasi," katanya.
Ia menjelaskan pernyataan awal yang bisa disampaikan adalah pihaknya menghormati proses hukum yang memang sedang dimulai.
"Akan tetapi disini kita tekankan bahwa kita meminta, kita sudah melaksanakan protokol kesehatan secara maksimal dalam acara itu. Artinya mitigasi untuk acara tersebut sudsh dipersiapkan. Apa saja itu, yang pertama jalan. Kami memohon penggunaan jalan atau penutupan, penggunaan jalan umum panjang. Artinya kita harapkan masa itu menyebar," paparnya.
"Kemudian di titik-titik tertentu kita sediakan tempat cuci tangan. Kemudian kita sebar kita sediakan banyak masker dari para donatur dan dari pihak internal juga. Handsanitizer kita sediakan. Intinya Protokil kesehatan terus kita umumkan. Yakni 3 M. Menjaga jarak, Mencuci tangan, dan menggunakan masker," kata dia.
Kemudian katanya DPP FPI sebagaimana penjelasan Habib Rioeq Shihab, pihaknya taat dengan hukum dan tidak minta diistimewakan.
"Tapi kita minta keadilan kita minta diproses yang sebelum-sebelumnya, dimana antara lain tidak jaga jarak dan tak ada penggunaan masker, seperti acara di Solo yang pengantaran Gibran sebagai calon walikota," kata Aziz.
"Itu juga diaadakan kan acaranya, artinya apa? Kita mengadakan ini bukan kita mau melawan hukum, bukan. Kita melihat ini boleh, karena Pilkada boleh artinya ya kita coba ini. Ini kan acara syiar," ujar Aziz.
Namun Aziz mengakui panitia mengalami kesulitan penerapan prokes saat hari H.

"Kesulitan itu terjadi ketika hari H-nya. Karena kita tidak menyangka massa begitu besar seperti itu, karena kita menganggap ini sudah lewat euforianya kita anggap ya seperti itu, prediksi kita. Tapi ini meleset, itu di luar prediksi kita," kata Aziz.
Karenanya kata Aziz, pihaknya melakukan sejumlah langkah di hari H.
"Artinya itu jalan sudah kita lebarkan tadinya nutupnya satu jadi dua. Itu kan bagian dari upaya kita, yang tadi hanya minta satu jalan penutupan," katanya.
Ia juga mengoreksi info yang beredar yang menyebutkan banyak pengunjung yang datang tidak pakai masker dan tidak menjaga jarak.
"Nah ini saya koreksi. Masker kita bagi secara massif. Adapun perihal oknum-oknum yang tidak menggunakan itu, yang bersangkutan yang disalahkan, tidak bisa panitianya yang di salahkan," kata dia.
Saat ditanya adakah rencana keluarga Habib Rizieq Shihab melakukan rapid tes usai acara itu, Aziz merasa hal itu belum perlu.
"Saya rasa belum perlu ya untuk itu. Itu internal keluarga dari Habib Rizieq, kita tidak sampai sana. Karena Insya allah tidak ada gejala," katanya. (bum)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive