Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Tanggal 30 November 2020, Akan Terjadi Fenomena Yang Melibatkan Bulan, Matahari dan Bumi

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama.

bmkg.go.id
Ilustrasi Gerhana Bulan Penumbra 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tinggal 13 hari lagi, akan ada satu fenomena yang akan terjadi di Indonesia

Fenomena ini melibatkan Bumi, Bulan dan Matahari. 

Terjadinya fenomena ini dapat diamati dari seluruh Indonesia. 

Ilustrasi Gerhana Bulan Penumbra
Ilustrasi Gerhana Bulan Penumbra (bmkg.go.id)

Kali ini, Gerhana Bulan yang akan terjadi Senin 30 November 2020 disebut sebagai Gerhana Bulan Penumbra.

Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Sementara Gerhana Bulan Penumbra adalah gerhana bulan yang terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi tidak persis sejajar.

Hal ini membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi.

Akibatnya, saat gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.

Gerhana Bulan Penumbra yang akan terjadi pada Senin 30 November 2020, dimulai pada pukul 14.32 WIB dan berakhir pukul 18.53 WIB bersamaan dengan Bulan Purnama.

"Secara teoritis (GBP) dapat diamati dari seluruh Indonesia bersamaan dengan Bulan mulai terbit di langit timur," kata astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, dilansir dari Kompas.com.

Gerhana Bulan Penumbra ini juga bisa disaksikan di sebagian besar negara-negara di Asia dan seluruh benua Amerika.

Satu di antara amalan yang bisa dilakukan saat gerhana bulan terjadi adalah solat sunnah khusuf.

Untuk umat Islam yang akan melaksanakan Salat gerhana bulan, berikut panduan yang Tribun kutip dari Kemenag:

1. Berniat di dalam hati. Untuk yang akan melafadzkan niat, berikut bacaannya:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ

Artinya, “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa

3. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz

4. Membaca surat Al Fatihah

5. Membaca surah yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih)

6. Ruku’ sambil memanjangkannya

7. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”

8. Membaca surah Al Fatihah

9. Membaca surah yang panjang (berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama)

10. Ruku’ (ruku’ kedua)

11. I’tidal

12. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’

13. Duduk di antara dua sujud

14. Sujud kembali

15. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya

16. Salam.

17. Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah.

Artikel ini telah tayang di:

tribunpontianak.co.id dengan judul Gerhana Bulan Kembali Terjadi di Indonesia November 2020, Catat Jadwal Gerhana Bulan Penumbra,

https://pontianak.tribunnews.com/2020/11/17/gerhana-bulan-kembali-terjadi-di-indonesia-november-2020-catat-jadwal-gerhana-bulan-penumbra?page=all

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved