Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Opini Politik

Pilkada Minsel - Terkesima Roso-Harum, Sokong Kemenangan FDW-PYR, Sentil Prestasi CEP di Minsel

Minggu-Minggu ini kita disemarakkan dengan debat para calon dengan dinamika beragam yang sampai ke telinga masyarakat, namun saya pribadi

Editor: Aswin_Lumintang
istimewa
Teddy Matheos 

Oleh : Teddy Matheos

TRIBUNMANADO.CO.ID - Minggu-Minggu ini kita disemarakkan dengan debat para calon dengan dinamika beragam yang sampai ke telinga masyarakat, namun saya pribadi hanya memasang kuping pada sorak-sorai Pilkada di kampung halaman Sulawesi Utara dan tentunya Minahasa Selatan.

Calon Gubernur Sulut Tetty Paruntu (CEP)
Calon Gubernur Sulut Tetty Paruntu (CEP) (Instagram Christiany Eugenia Paruntu)

Melihat debat para calon gubernur yang memaparkan program dalam visi-misinya saya memang terkesima karena selalu berulang dengan data dan janji yang orang Jawa bilang ngalur ngidul karena tidak mungkin dilaksanakan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan dengan melihat gebrakan mereka selama ini dalam memimpin daerahnya masing-masing.

Contohilah Kab. Minahasa Selatan yang dipimpin CEP, saya diawal beliau mencalonkan diri periode pertama sangat mendukung hanya karena ingin perubahan yang memadai sebab begitu susahnya kami menelorkan menjadi sebuah daerah otonomi baru diawal tahun 2000an. Disaat itu banyak mulut yang pesimis dengan pencalonannya karena begitu banyak cerita miris yang menyertai pribadi beliau, namun saya menampiknya dengan berbagai argument cerdas yang salah satunya adalah MINSEL PERLU INVESTASI jadi perlu bupati yang punya networking luas, sebab saat itu CEP saya rasa mempunyai network MUMPUNI kata orang Jawa.

Diawal kepemimpinan beliau bagi daerah yang masih nyusu atau bergantung pada APBN banyak tertolong dengan beberapa tokoh Minahasa Selatan menjadi pejabat di Pemerintah Pusat seperti E.E Mangindaan Menteri Perhubungan, Dr. Lukita D. Tuwo Wakil Menteri BAPPENAS, Ir. Lucky H. Korah Sekmen Kementerian PDT dan Drs. Max R. Boseke SESTAMA BASARNAS sehingga tokoh-tokoh Minsel di Jakarta saling melakukan pendekatan untuk menggolkan beberapa proyek agar dialokasikan di Amurang. Legasi mereka msh bisa kita lihat seperti Sekolah Pelayaran di Moinit, Pelabuhan Amurang, Kantor SAR Amurang dan yg paling kelihatan adalah Boulevard Amurang, sayangnya menelan korban Kepala BPD Minsel sampai saat ini msh dihotel Prodeo.

Frangky Wongkar, Calon Bupati Minsel
Frangky Wongkar, Calon Bupati Minsel (TRIBUN MANADO/ARTHUR ROMPIS)

Pasca turunnya pejabat-pejabat tersebut maka proyek berskala besar juga mandek di Amurang dan investasi yang diharapkan dari sektor swasta sampai saat ini tidak signifikan sesuai harapan kami. Dan di periode kedua tidak ada pembenahan memadai seperti Pasar Amurang yang masih kumuh sampai saat ini, suasana kota Amurang dibiarkan tanpa ada penataan berarti padahal Minahasa Selatan punya banyak expert untuk membantu beliau. Saya tdk menyentuh hal-hal yang tidak kelihatan seperti kemiskinan, Index Pembangunan Manusia, karena minimnya data yang dipublish oleh Pemerintah Kabupaten yang begitu kikir berbagi dengan stakeholdernya, bahkan untuk melihat calon DPRD di website KPU lalu, saya tdk mendapatkanya pada saat searching. Ketertutupan informasi di era global ini hanya akan membuat masyarakatnya menjadi bodoh dan apa yang diharapkan dari pengelola pemerintahan semacam ini??? Bagaimana kita mau berbicara soal SMART CITY kalau informasinya dipendam? Sedangkan memasuki era informasi 5 G, semua serba terbuka, itu berarti masyarakat memang mengontrol kerja pemerintahnya dan tahu apa yang akan dikerjakan pemerintahnya bagi kehidupan rakyatnya.

Dilihat dari prestasi yang adem ayem ini, apakah masyarakat masih akan mempercayakan kepemimpinan kepadanya di Sulawesi Utara? Kesempatan orang bilang tidak akan datang kedua kali, jadi CEP sdh diberi kesempatan untuk berkarya di Minsel sayangnya tidak dimanfaatkan secara maksimal. Manusia tentunya berpikir sesuai logika, sedangkan mengelola daerah yang kecil tidak becus apalagi mempercayakan lebih luas!!!

Royke Sondakh-Andri Umboh Bawa 20 Ribu e-KTP ke KPU Minse
Royke Sondakh-Andri Umboh Bawa 20 Ribu e-KTP ke KPU Minse (Tribun manado / Andrew Pattymahu)

Bagi saya hal yang sama untuk Pilkada Kabupaten Minahasa Selatan. Dari ketiga calon yang ada, terus terang saya lebih terkesima kepada calon nomor 2 ROSO HARUM, karena dari pemaparan program serta dalam Tanya jawab, mereka berdua terlihat lebih menguasai masalah dan memang pribadi keduanya saya kenal cerdas. Sayangnya mereka dari independent sehingga akan menyusahkan mereka dalam menjalankan roda pemerintahan ketika berhadapan dengan DPRD yang berisi anggota Partai pemenang. Mereka bisa diperas melulu dalam pengambilan kebijakan nanti.

Sehingga kemenangan FDW-PYR adalah hal yang harus disokong dan menjadi linear dengan kemenangan OD-SK di Provinsi serta pimpinan nasional mengingat kepentingan untuk mendapatkan anggaran dari pemerintah pusat, bukan berarti setelah menjadi bupati lantas sdh tidak memikirkan untuk menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), justru dengan linearnya pemerintahan, menjadi lebih mudah untuk menggaet investasi dan tentunya mengoptimalkan BUMD yang ada sehingga kami sebagai anak Minsel diperantauan menjadi bangga bercerita tentang kampung halaman yang SYALOOM.

Teddy Matheos adalah SEKJEN DPP GPPMP(GERAKARAN PENERUS PERJUANGAN MERAH PUTIH) 14 PEBRUARI 1946

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved