Penanganan Covid
Ketua IDI: Dari Hati Petugas Kesehatan yang Paling Dalam, Mohon Gerakan Perang Semesta Covid-19
dr Daeng Mohammad Faqih meminta masyarakat meringankan beban dokter dan tenaga kesehatan dalam situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Daeng Mohammad Faqih mengatakan kepada masyarakat untuk bersama melakukan gerakan perang semesta pada virus corona atau Covid-19.
Dikatakannya, hal tersebut bertujuan agar tidak menambah penularan lebih banyak dan supaya tidak bertambah petugas kesehatan yang gugur.
dr Daeng Mohammad Faqih meminta masyarakat meringankan beban dokter dan tenaga kesehatan dalam situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Baca juga: 4 Zodiak Ini Dikenal Paling Pelit, Mereka Susah Dipinjami dan Selektif Urusan Uang, Zodiakmu?
Baca juga: BMKG Prakiraan Cuaca Jabodetabek Senin 16 November 2020: Ini 5 Wilayah Potensi Terjadi Hujan Petir
Baca juga: Arti Mimpi Uang Ini Pertanda Baik, Simbol Kemakmuran, Rezeki hingga Kesehatan

Kuncinya, masyarakat harus displin dan patuh pada protokol kesehatan agar tidak ada penambahan kasus aktif baru.
"Dari hati kami petugas kesehatan yang paling dalam, mohon untuk bersama melakukan gerakan perang semesta pada Covid-19," kata dia saat konferensi pers bersama BNPB yang disiarkan secara virtual, Minggu (15/11/2020).
Daeng melanjutkan, jika masyarakat abai dan tidak patuh pada protokol kesehatan, maka jumlah tenaga kesehatan dan tenaga medis terus berkurang, karena gugur saat bertugas.
Padahal, dokter, perawat dan lainnya merupakan garda depan penanganan pandemi Covid-19 selama 8 bulan ini.
"Mohon agar tidak menambah penularan yang lebih banyak, supaya tidak bertambah petugas kesehatan yang gugur lebih banyak," harapnya.
Ia pun mengimbau masyarakat melalui kesadaran bersama untuk terus displin pada protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
"Penanganan Covid-19 dengan tiga T memang garda terdepannya rumah sakit.
Namun, untuk mencegah penularan di masyarakat, garda terdepannya tetap pada masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua PB IDI Dr M. Adib Khumaidi menambahkan, melihat dari lonjakan angka positif, hal itu dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat, di mana pada Mei 2020 terjadi lonjakan kasus 20 persen dan Agustus 10 persen.
"Salah satu faktornya berkaitan dengan mobilitas masyarakat," ujar Adib.
Sebelumnya diketahui, Tim Mitigasi IDI memperbarui data tenaga medis yang meninggal akibat Covid-19.
Dari Maret hingga November ini, terdapat total 282 petugas medis dan kesehatan yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19, terdiri dari 159 dokter dan 9 dokter gigi, dan 114 perawat.