Berita Otomotif
Gonta-ganti Jenis BBM Ternyata Bisa Merusak Mesin, Pakai yang Sesuai, Simak Penjelasan Pakar
Ternyata menggunakan jenis bahan bakar minyak ( BBM) harus sesuai dengan rasio kompresinya.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Ternyata menggunakan jenis bahan bakar minyak ( BBM) harus sesuai
dengan rasio kompresinya.
Yakni tak terlalu tinggi atau rendah nilai oktannya.
BERITA TERPOPULER :
Baca juga: Kecelakaan Maut, Dua Orang Tewas Terlindas, Mesin Kendaraan Alat Berat Mati dan Berjalan Mundur
Baca juga: Otak Pembunuhan Sadis Dedek Terungkap, Anak SMA, Pelaku Berakting Nangis di Depan Ibu Korban
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pagi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat Jadi Korban Tabrak Lari
TONTON JUGA :
Biasanya, untuk pemilihan jenis bensin yang cocok untuk kendaraan pabrikan sudah
memberikan rekomendasi tersendiri.
Rekomendasi ini tentunya tidak sembarangan diberikan begitu saja, tetapi juga sudah melalui
perhitungan dan menyesuaikan tingkat kompresi kendaraan.
Untuk kendaraan keluaran terbaru biasanya memiliki tingkat kompresi yang lebih tinggi,
sehingga bahan bakar yang digunakan memiliki Research Octane Number ( RON) yang tinggi.
Hanya saja, terkadang pemilik kendaraan tidak bisa setia dengan satu jenis bensin saja.
Tidak jarang mereka mengganti jenis BBM sesuai dengan keinginannya.
Mengenai perilaku pemilik kendaraan tersebut, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra
Motor ( TAM) Didi Ahadi mengatakan, penggunaan bahan bakar yang paling bagus
mengikuti standar pabrikan.
Dengan menggunakan jenis bensin yang sesuai otomatis akan membuat kinerja mesin
juga akan lebih bagus karena pembakaran di ruang mesin lebih sempurna.
Tidak hanya itu, penggunaan BBM yang pas juga bisa membuat komponen kendaraan
lebih terjaga keawetannya.
“Kalau ganti-ganti jenis bahan bakar, misal oktan lebih rendah akan membuat penumpukan
kerak karbon di ruang bakar dan membuat mesin menjadi ngelitik,” kata Didi
kepada Kompas.com, Minggu (15/11/2020).
Selain itu, ketika kendaraan menggunakan BBM dengan oktan lebih rendah bisa menyebabkan
performa mesin juga menurun.
Begitu pula, Didi menambahkan, jika menggunakan bensin dengan oktane lebih tinggi akan
membuat mesin menjadi lebih panas dan bisa berdampak pada komponen kendaraan.
“Misalkan knalpot menjadi lebih cepat keropos karena panas, komponen mesin seperti seal,
bearing juga lebih cepat aus. Juga akan berdampak pada emisi gas buangnya,” ucapnya.
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan, jika kendaraan menggunakan BBM
yang nilai oktannya tidak sesuai rekomendasi akan memberikan efek buruk.
“ Bensin yang dipakai sebaiknya sesuai dengan rekomendasi pabrikan, jangan lebih rendah
atau pun lebih tinggi karena akan ada efeknya untuk mesin,” kata Suparna.
Suparna menambahkan, ketika kendaraan minum bensin dengan RON lebih tinggi akan
menyebabkan pembakaran di ruang mesin tidak sempurna.
“Kalau mesin dipaksa pakai oktan yang terlalu tinggi juga akan menyebabkan pembakaran
tidak sempurna,” katanya.
(Kompas.com/Ari Purnomo)
BERITA PILIHAN EDITOR :
Baca juga: Data Diri 2 Pekerja Migran Ilegal Asal Aceh Ditangkap TNI AL, Modus Jaring Puput
Baca juga: Pesta Kehamilan Berujung Petaka, Istri Hamil Jatuh & Tersungkur Ditabrak Teman, Videonya Viral
Baca juga: Berita Manado Populer Hari Ini: Pegadaian Manado Bertindak Tegas, Vicky Lumentut: IPM Manado Naik
TONTON JUGA :
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Ganti Jenis BBM Bisa Merusak Mesin Kendaraan?"
Penulis : Ari Purnomo
Editor : Aditya Maulana