Berita Regional
Bocah 8 Tahun Ditemukan Tergeletak, Luka Parah karena Sayatan di Leher & Paha, Nyawa Tak Tertolong
F ditemukan di areal tobong bata dengan luka sayatan senjata tajam di bagian leher dan paha.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Nasib naas menimpa seorang bocah yang berusia 8 tahun.
Bocah 8 tahun tersebut ditemukan dengan kondisi mengenaskan, tergeletak dengan sejumlah luka parah.
Menurut informasi yang ada, korban ditemukan tergeletak dengan sejumlah luka di Kampung Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah.
Korban diduga mengalami penganiayaan karena ditemukan sejumlah luka sayatan senjata tajam.
Saat ditemukan, bocah yang diketahui berinisial F itu masih hidup.
Peristiwa berawal saat warga digegerkan dengan penemuan anak laki-laki bersimbah darah, Sabtu (14/11/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.
Berdasarkan keterangan warga, F ditemukan di areal tobong bata dengan luka sayatan senjata tajam di bagian leher dan paha.

"Posisinya tertelungkup dan sudah bersimbah darah. Karena banyak yang teriak minta tolong, lalu warga mendatangi lokasi," kata warga yang enggan disebutkan namanya, Minggu (15/11/2020).
Selanjutnya siswa SD itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Yukum Medical Center, Kecamatan Terbanggi Besar.
"Kalau dilihat dari luka dan darahnya, kayaknya korban belum lama mengalami luka akibat sayatan senjata tajam," ujarnya.
Belakangan diketahui F adalah anak Romi, warga Kampung Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai.
Pihak Rumah Sakit Yukum Medical Center akhirnya merujuk korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandar Lampung.
Namun sayang, nyawa korban tak dapat diselamatkan. (*)
Kasus Pembunuhan Lainnya:
Seorang pria berusia 45 tahun nekat membabi buta, tikam kerabatnya sendiri.
Menurut informasi yang ada, hal ini terjadi gara-gara pelaku tak suka perlakuan kerabat terhadap anaknya yang sedang sakit.
Dikabarkan, pelaku merupakan seorang pria yang berasal dari Palembang,
Ia tega menikam tiga orang yang masih terbilang saudaranya.

Bambang (45) dengan membabi buta menikam Sarbini, dan dua orang kerabat lainnya Hendra Wijaya dan Periyadi dengan pisau dapur, Sabtu (14/11/2020) sore.
Ia diduga menikam tiga kerabatnya saat keempat pria ini masih berada di dalam mobil Toyota Kijang Innova.
Akibat kejadian itu, Sarbini tewas, sementara dua pria lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Belum diketahui secara pasti penyebab Bambang menikam tiga orang yang masih terhtung saudara itu, tetapi ada dugaan tersangka tidak suka anaknya ditempatkan di RS Ernaldi Bahar, Palembang.
Informasi yang didapat Minggu (15/11/2020), peristiwa berdarah berujung maut terjadi ketika keempat warga ini berada di dalam satu mobil Toyota Kijang Innova.
Mereka datang dari Palembang, tepatnya pulang dari RS Ernaldi Bahar, dan menuju Kabupaten OKI.
Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Pelupessy SH SIK MSi, melalui Kasubag Humas, AKP Iryansyah, mengatakan saat mobil sedang berhenti di pinggir jalan Desa Sukarami Kecamatan Tanjung Lubuk Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, tersangka melakukan aksinya.
"Ketika mobil kijang Innova yang mereka tumpangi berhenti, di dalam mobil terlebih dulu sempat terjadi keributan antara tersangka dan korban serta kerabat lainnya.
Lalu dengan emosi korban pun mengeluarkan sebilah pisau bergagang kayu," kata Iryansyah.
Kala itu, masih kata AKP Iryansyah, tersangka secara membabi buta langsung melukai ketiga korbannya yang ikut dalam perjalanan.
"Awalnya, tersangka menusuk korban Sarbini sebanyak 5 liang yang terkena di bagian dada sebelah kiri 2 liang, dada sebelah kanan 2 liang, dan 1 liang lainnya bersarang di kepala yang menyebabkan korban tewas,
Kemudian, tersangka menikam Hendra Wijaya sebanyak 1 liang di bagian dada dan juga melukai Periyadi di bagian jari telunjuk tangan sebelah kanan," kata Iryansyah.
Setelah kejadian, tersangka tetap berada di lokasi kejadian sehingga anggota Polsek Tanjung Lubuk dengan mudah dapat mengamankan pelaku.
"Tersangka beserta barang bukti sebilah pisau berhasil kita bawa ke Mapolsek Tanjung Lubuk guna dilakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut," pungkasnya.
Dalam keterangannya, sejauh ini pihaknya sedang mendalami motif dibalik penusukan tersebut.
"Saat ini motifnya belum diketahui. Tetapi diduga Pelaku ini tidak senang kalau anaknya dititipkan untuk di rawat di RSUD Eldi Bahar Palembang.
Maka dari itu korban kesal dan menganiaya ketiga korban yang masih kerabatnya," kata Iryansyah. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bocah 8 Tahun Ditemukan Tergeletak dengan Sejumlah Luka Parah, Nyawanya Tak Tertolong, https://www.tribunnews.com/regional/2020/11/15/bocah-8-tahun-ditemukan-tergeletak-dengan-sejumlah-luka-parah-nyawanya-tak-tertolong