Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Bumi

Gempa Bumi Tadi Dini Hari, Banda Aceh Diguncang dengan Magnitudo 5,3, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Terjadi Gempa Bumi di Banda Aceh. Diketahui kejadian tersebut terjadi pada Sabtu dini hari.

Editor: Glendi Manengal
Twitter
BMKG - Gempa Bumi di Banda Aceh 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi Gempa Bumi di Banda Aceh.

Diketahui kejadian tersebut terjadi pada Sabtu dini hari.

Hal tersebut sempat membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.

Baca juga: Nama-nama Pemain Yang Dipanggil Pelatih Timnas Indonesia U-19 Shin Tae-yong, 38 Orang Akan Ikut TC

Baca juga: Termasuk Mimpi Bertemu Hantu, Ini 5 Mimpi Pertanda Mendapatkan Rezeki Nomplok

Baca juga: Kasus Video Syur Mirip Gisel Seret 3 Tersangka, Pemeran Pria dan Gisel Segera Diperiksa Polisi


foto : ilustrasi gempa. (ist)

GEMPA 5.3 Guncang Banda Aceh Warga Berhamburan Keluar Rumah, Level Guncangan IV di Banda Aceh

Gempa berkuatan Magnitudo 5.3 mengguncang Banda Aceh pukul 01:33:08 WIB, Sabtu 14 November 2020.

Melansir twitter BMKG, gempa terjadi di 5.69 LU,95.56 BT atau 30 km Timur Laut BANDA ACEH di kedalaman 10 Km.

Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Netizen melaporkan guncangan gempa yang mereka alami.  

Mereka berhamburan keluar rumah

Rizki Fahreza
@RizkiFa64548433: Lagi buat tugas, tiba tiba goyang kirain pusing karena kebanyakan tugas rupanya gempa

Sarah AfritaMaple leaf
@afrsaar:  astaghfirullah udah lama ga gempa, sempet mikir ini kenapa goyang, ga lama baru sadar, eh gempa ya? ya Allah trauma masih membekas sekali

spw
@siscapw24: Ya Allah, tersentak tebangun dan pusing banget

Ayuandyra
@andyrayuna27: Dangkal walaupun 5 terasa bgt bikin pusing, perabotan pada bunyi, semua pada berhambur keluar. Stay safe all

MhdRizkiyunus
@MRizkiyunus: Pertamanya sih pelan, tiba2 pas hentakan kuat langsung loncat dari tempat tidur dan hampir gak ke buka pintu kamar.. serius takut banget sampe gemetaran kaki,. Jadi keingat 2004 silam

@fearlessbeee
Lagi nugas dibuat spot jantung
Terasa sampe Lhokseumawe

Berdasarkan data yang diupdate BMKG, kekuatan guncangan berdasarkan Modified Mercalli Intensity/MMI yang dirasakan di Banda Aceh mencapai IV MMI.

Sedangkan di Lhokseumawe level guncangan II-III MMI. 

IV MMI : Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

II MMI : Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI : Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.


foto : ilustrasi gempa. (ist)

Banda Aceh Diapit Dua Sesar Aktif 

Sebelumnya, Kota Sabang Aceh diguncang gempa berkekuatan magnitudo 4.8  mengguncang Kamis (4/6/2020), sekitar pukul 05.31 WIB.

Lokasi gempa 26 Km Barat laut Kota Sabang, Aceh, dengan kedalaman 10 Km. 

Hasil monitoring BMKG hingga Sabtu siang 6 Juni 2020 menunjukkan aktivitas gempa susulan yang terjadi sebanyak 23 kali.

Magnitudo gempa susulan terbesar M 3.8 dan terkecil M 2.5.

Tren gempa susulan yang terjadi tampak terus melemah kekuatannya.

Sebanyak 17 unit bangunan di Gampong Keneukai Kecamatan Suka Jaya, Kota Sabang dilaporkan mengalami kerusakan.

Kepala Bagian Umum dan Humas Pemko Sabang, Bahrul Fikri mengatakan, berdasarkan laporan sementara yang diterimanya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sabang, bangunan rusak berat adalah satu unit rumah toko (ruko).

"Sedangkan yang rusak sedang tiga unit ruko dan satu kantor mukim. Lalu bangunan rusak ringan ada 11 unit rumah  dan satu TPI (Tempat Pendaratan Ikan)," kata Bahrul Fikri seperti dilansir Kompas.com, Kamis (04/06/2020).

Dr Daryono Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, mengatakan gempa ini dipicu Segmen Segmen Aceh yang menyimpan potensi gempa M 7.2.

Seperti diposting di akun facebooknya, Daryono mengatakan gempa Aceh Sabang memiliki tipe yang diawali dengan gempa pendahuluan.

Beberapa saat sebelum terjadi gempa utama didahului aktivitas gempa kecil sebagai gempa pendahuluan (foreshocks), kemudian disusul gempa utama (mainshock), dan selanjutnya diikuti serangkaian gempa susulan (aftershocks).

Hasil monitoring gempa BMKG selama bulan Mei 2020 di wilayah sekitar Banda Aceh ini sudah tampak menunjukkan adanya kluster peningkatan aktivitas seismisitas yang aktif.

Daryono mengatakan daratan Aceh merupakan salah satu kawasan aktif gempa di Indonesia.

Lokasi Kota Banda Aceh sendiri diapit oleh 2 segmen sesar aktif, yaitu Segmen Aceh dan Segmen Seulimeum.

Ke arah selatan, 2 segmen sesar aktif ini selanjutnya bertemu dan membentuk Segmen Tripa.

Sejarah mencatat, Segmen Tripa pernah memicu gempa merusak berkekuatan M 7.3 pada 23 Agustus 1936 menimbulkan korban jiwa.

Belum lama ini Segmen Tripa juga memicu gempa berkekuatan M 5.1 pada 8 Februari 2018 yang merusak beberapa rumah di Geumpang, Pidie.

Sementara itu Segmen Seulimeum juga pernah memicu gempa merusak pada 2 April 1964 dengan kekuatan M 6,5.

Dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa saat itu mencapai skala intensitas VIII MMI banyak rumah rusak tingkat sedang hingga berat.

Dari ketiga segmen sesar di Aceh tersebut, hanya Segmen Aceh saja yang belum memiliki catatan sejarah gempa kuat.

Segmen Aceh adalah segmen sesar aktif yang melintas di sebelah barat Kota Banda Aceh, berarah tenggara-barat laut.

Segmen sesar ini memiliki laju pergeseran 2 milimeter per tahun dengan magnitudo tertarget M 7,2.

Selama ini di sepanjang Segmen Aceh sepi dari aktivitas gempa signifikan.

Kondisi semacam ini dapat disebut sebagai zona kekosongan gempa atau “seismic gap”.

Kekosongan gempa ini diduga karena masih dalam proses akumulasi medang tegangan (stress) di sepanjang jalur sesar.

Aktivitas gempa Kamis pagi lalu kekuatan M 4,9 yang artinya masih jauh dari magnitudo tertargetnya.

Untuk itu Segmen Aceh menjadi salah satu segmen sesar aktif yang patut diwaspadai.


foto : ilustrasi gempa. (ist)

Mitigasi Gempabumi

Daryono menegaskan informasi ini tidak bermaksud menakut-nakuti masyarakat, tetapi hanya sekadar mengingatkan bahwa potensi gempa itu ada dan harus direspon dengan upaya mitigasi yang nyata guna meminimalkan risiko jika terjadi gempa.

Salah satu upaya nyata dalam mewaspadai terjadinya gempa kuat adalah melakukan upaya sosialisasi yang berkelanjutan kepada masyarakat terkait mitigasi bahaya gempabumi agar masyarakat memahami cara selamat saat terjadi gempa.

Namun demikian upaya mitigasi bahaya gempa yang paling utama sebenarnya adalah mitigasi struktural dengan cara membangun bangunan tahan gempa.

Hal ini karena peristiwa gempabumi sebenarnya tidak membunuh dan melukai, tetapi bangunan tembok dengan struktur lemah yang kemudian roboh saat terjadi gempa kuat adalah penyebab timbulnya korban jiwa.

Untuk itu, jika kita belum mampu membangun rumah tahan gempa maka salah satu alternatifnya adalah dengan membangun bangunan rumah dari bahan ringan dari kayu atau bambu yang didisain menarik. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul GEMPA 5.3 Guncang Banda Aceh Warga Berhamburan Keluar Rumah, Level Guncangan IV di Banda Aceh, https://medan.tribunnews.com/2020/11/14/gempa-53-guncang-banda-aceh-warga-berhamburan-keluar-rumah-level-guncangan-iv-di-banda-aceh?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved