Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres Amerika 2020

Australia Langsung Undang Biden, China Belum Beri Ucapan, Begini Indonesia-AS di Masa Trump

Gedung putih penguasa baru, dan itu resminya akan dimulai 20 Januari 2021, sehingga di masa transisi ini ada beberapa negara

Editor: Aswin_Lumintang
antara
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Istana Negara, Jumat (31/8/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Gedung putih penguasa baru, dan itu resminya akan dimulai 20 Januari 2021, sehingga di masa transisi ini ada beberapa negara posisinya masih melihat dan belum memberi respons lebih dengan terpilihnya Joe Biden.

Baca juga: Jubir FPI: Pukul 09.00 WIB, Tanggal 10 November Rizieq Shihab Tiba di Bandara Soetta

Meski secara umum sebagian besar negara sudah memberikan ucapan atas kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris dalam pemilihan presiden di Amerika Serikat.

Joe Biden Presiden Amerika Serikat (AS)
Joe Biden Presiden Amerika Serikat (AS) (Kloase/Tribunmanado)

Namun, bagaimana sebenarnya harapan dari beberapa negara terkait hubungan mereka dengan Amerika? Misalnya Australia, Indonesia, dan China.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan hubungan Australia dengan AS akan semakin kuat di bawah kepemimpinan Joe Biden.

"Proses masih berlangsung di AS dan lembaga-lembaga yang menangani proses ini sangat penting bagi demokrasi mereka," kata PM Morrison dalam keterangan persnya menanggapi kemenangan Joe Biden, Minggu (8/11/2020).

Baca juga: Viral Foto Mirip Anya Geraldine, Netizen Salfok ke Gelang yang Dikenakan

Baca juga: Jubir FPI: Pukul 09.00 WIB, Tanggal 10 November Rizieq Shihab Tiba di Bandara Soetta

Baca juga: Arti Mimpi Melihat Kelinci, Bisa Jadi Ada Perubahan Positif dalam Hidup, Ini Tafsiran Lengkapnya

"Namun saya ikut bersama pemimpin negara-negara lainnya menyampaikan selamat kepada presiden terpilih Joe Biden dan istrinya Dr Jill Biden, serta wapres terpilih Kamala Harris dan suaminya Douglas Emhoff," ucap PM Morrison.

Menurut informasi yang diperoleh ABC, PM Morrison akan segera menyurati Joe Biden hari Senin ini dan mengundangnya secara resmi ke Australia untuk merayakan 70 tahun hubungan kedua negara tahun depan.

PM Morrison mengatakan ia akan terus bekerja sama dengan Pemerintahan Trump sampai pelantikan presiden baru pada 20 Januari mendatang.

 
PM Morrison menyatakan, kepemimpinan Joe Biden di Gedung Putih tidak akan mengubah kebijakan perubahan iklim yang dijalankan Australia, termasuk target pengurangan emisi karbon.

Kampanye Joe Biden menyebutkan rencana AS untuk bergabung kembali dengan Paris Climate Agreement, bertekad mencapai nol emisi karbon pada 2050, serta penyediaan anggaran 2 triliun dollar AS untuk energi bersih dalam empat tahun.

PM Australia, Scott Morrison.
PM Australia, Scott Morrison. (AFP/DIEGO OPATOWSKI)

Sementara itu Pemerintahan PM Morrison telah menolak untuk menetapkan target serupa.

"Australia akan selalu menetapkan kebijakan atas dasar kepentingan nasional Australia," katanya.

Pada awal tahun ini, Australia mengumumkan Peta Investasi Teknologi yang memuat arah dan kebijakan pengurangan emisi karbon dengan fokus dukungan pada beberapa teknologi dan industri berat.

Peta tersebut akan menentukan investasi pemerintah sebesar 18 miliar bagi lima teknologi prioritas termasuk hidrogen pilihan penyimpanan karbon, serta produksi baja dan alumunium rendah karbon.

Sementara itu, pemimpin Oposisi di Australia Anthony Albanese sebelumnya telah mendesak PM Morrison untuk "menyampaikan pandangan Australia mengenai pentingnya menghormati proses demokrasi" kepada Presiden Trump.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved