Penanganan Covid
Indonesia Sebenarnya Tak Perlu Impor Vaksin dari China, Kemenristek Sebut Asalkan Ada Rp 10 Triliun
Pernyataan tersebut disampaikan dalam agenda kuliah umum Dies Natalis ke-66 Universitas Airlangga.
TRIBUNMANADO.CO.ID, SURABAYA - Pandemi virus corona/Covid-19 masih menghantui masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara, vaksin Covid-19 sudah ada di Indonesia.
Namun, vaksin ini diimpor dari luar negeri.
BERITA TERPOPULER :
Baca juga: Remaja Tewas Tersambar Petir saat Main Ponsel, Sempat Peluk Temannya Sambil Nangis Sebelum Meninggal
Baca juga: Remaja SMA Tewas Dibunuh Ganggu Istri Orang, Suami Sah: Aku Sakit Hati Dia Sering Ganggu Istriku
Baca juga: Baju yang Dipakai Perempuan di Video Syur Mirip Gisel Dijual di Situs Belanja Online,Segini Harganya
TONTON JUGA :
Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Inovasi/Badan Riset dan Inovasi
Nasional (Kemenristek/BRIN) Ali Ghufron Mukti menilai Indonesia sebenarnya tidak perlu
mengimpor vaksin virus corona (Covid-19).
Hal itu tentunya jika ada pengalokasian anggaran sebesar Rp 10 triliun untuk penanganan virus ini.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam agenda kuliah umum Dies Natalis ke-66 Universitas Airlangga (UNAIR)
bertajuk ' Menuju Ekonomi Indonesia Berbasis Inovasi'.
"Kalau ada Rp 10 triliun, mohon maaf, (Indonesia) nggak perlu impor penanganan Covid," ujar Ghufron,
di Aula Garuda Mukti, Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Senin (09/11/2020).
Jika ada dana sebesar itu, Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kemenristek/BRIN ini memastikan Indonesia
tidak membutuhkan vaksin dari China.
Karena tentunya bisa memproduksi vaksin karya anak bangsa yang dibantu oleh berbagai pihak,
termasuk Universitas Airlangga.
"95 persen kami jamin, kami sediakan dan usahakan dalam negeri dan ini tentu salah satunya
kontribusi Unair," kata Ghufron.
Saat ini, dana yang dikucurkan Kemenristek untuk penelitian pun hanya sebesar Rp 514,2 miliar.
Sementara penanganan covid-19 yang dilakukan pemerintah saat ini satu di antaranya melalui
pengadaan 3 jenis vaksin yang diimpor dari China, yakni Sinopharm, Sinovac dan CanSino.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona.
Tribunmanado.co.id (Tribunnetwork) mengajak seluruh pembaca untuk selalu
menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
(Tribunnews.com/Fitri Wulandari)
BERITA PILIHAN EDITOR :
Baca juga: VIRAL Video Bocah Disekap dalam Gudang, Terikat Rantai dan Mulut Dilakban, Warga Sebut Disiksa Nenek
Baca juga: Mama Muda 17 Tahun Mangsa Remaja Bernama Reval, Ditemukan Tewas Mengenaskan dengan 42 Tusukan Sajam
Baca juga: Keduanya di Penjara, Aaliyah Massaid Akui Menangis Lihat Ibunya Angelina Sondakh dan Reza Artamevia
TONTON JUGA :
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemenristek: Jika Ada Dana Rp 10 Triliun, Indonesia Tak Perlu Impor Vaksin dari China
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi