Pilpres AS
Begini Tanggapan Berbagai Negara Terkait Hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Pada Pilpres AS 2020, dua kandidat bertarung, yakni capres petahana Donald Trump dari Partai Republik dan capres Joe Biden dari Partai Demokrat.
"Dunia bisa menjadi tempat yang gelap pada saat ini - tapi hari ini kita melihat celah kecil di awan," tulis Sturgeon.
3. Inggris
Pemerintah Inggris berhati-hati juga dalam pernyataannya dan tidak ingin mengomentari hasil sementara Pilpres AS.
"Jika saya adalah pemilih di Amerika, saya rasa saya tidak ingin ada orang di pemerintahan lain yang mengomentari pemilihan saya," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kepada Sky News melalui The Washington Post.
"Saya pikir sementara suara sedang dihitung, kita harus menunggu dan melihat," lanjutnya.
Sementara itu, Wali Kota London Sadiq Khan, yang sering bentrok dengan Trump di masa lalu, menegaskan kembali dukungannya untuk Biden pada hari Jumat.
“Jelas saya mendukung Joe Biden, karena saya berharap bahwa Presiden AS berikutnya adalah seseorang yang tidak terobsesi dengan kebijakan penuh kebencian,” kata Khan kepada Radio BBC London.
4. Kanada
Dikutip The Washington Post, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, berbicara kepada wartawan di Ottawa, mengatakan Kanada akan "sangat berhati-hati" tentang bagaimana dan kapan menyatakan ucapan selamat kepada pemenang.
Dilansir Time, Trudeau mengatakan negaranya dalam posisi yang baik dan siap untuk terus bekerja dengan rakyat AS serta pemerintah AS, terlepas dari hasil pemilu.
Namun, tidak semua politisi Kanada setuju. "Trump membuat dunia menjadi tempat yang lebih berbahaya bagi kita semua," kata Jagmeet Singh, pemimpin Partai Demokrat Baru Kanada.
Dia juga mengatakan Trump telah menempatkan orang-orang di AS dan dunia dalam risiko.
5. Jerman
Masih dari The Washington Post, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengkritik keengganan Trump untuk menerima hasil pemilu dan mengatakan AS bukanlah pertunjukan satu orang.
"Siapa pun yang terus menuangkan minyak ke atas api dalam situasi seperti ini bertindak tidak bertanggung jawab. Para pecundang yang layak lebih penting untuk berfungsinya demokrasi daripada pemenang yang cemerlang," katanya dalam wawancara dengan grup media Jerman Funke.