Pilpres AS
Bisakah Trump Dihukum Jika Menolak Menerima Kekalahan di Pilpres AS?
Semua kemungkinan bisa terjadi dalam pilpres AS saat ini. Salah satunya adalah jika Presiden Trump kalah, namun tak mau mengakuinya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Rabu 4 November 2020, Presiden Donald Trump mengumumkan kemenangan dalam Pilpres AS, meski saat ini penghitungannya belum selesai.
Berbicara dari Gedung Putih, sang presiden berjanji bakal membawa pemilu ini ke Mahkamah Agung AS karena dia ingin menggunakan hukum secara semestinya.
"Kita akan menang dan sejauh yang saya ketahui, kita sudah memenanginya," kata Trump meski 10 negara bagian belum mengumumkan hasilnya.

Dilansir AFP dan Sky News, Rabu (4/11/2020), sang presiden dari East Room Gedung Putih menyebut pemilu ini kecurangan terbesar di depan publik.
Apakah hal ini karena ia menyadari dirinya akan kalah?
Atau memang ini adalah cara pihak Trump menolak hasil Polpres AS 2020?
Memang, Semua kemungkinan bisa terjadi dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat saat ini.
Salah satunya adalah jika Presiden Donald Trump kalah, namun tak mau mengakuinya.
Inilah beberapa skenario yang dijelaskan oleh pengamat politik AS di Australia, Dr Emma Shortis.
Baca juga: Trump Vs Biden Ketat, Puluhan Juta Suara Lewat Pos Penentu, Masing-masing Klaim Menang
Bagaimana jika Trump mengundurkan diri dan menjadikan Mike Pence presiden?
Bisa saja terjadi.
Dr Shortis mengatakan Trump bisa memenangkan pilpres, kemudian mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan presiden kepada wakilnya Mike Pence.
"Kita telah melihat hal itu terjadi dalam sejarah AS, ketika Presiden Richard Nixon mengundurkan diri," jelasnya.
"Dengan asumsi Donald Trump menang, Mike Pence bisa menjadi presiden dan menjalankan sisa masa jabatan jika Trump mengundurkan diri," katanya.
Pengunduran diri presiden AS paling terkenal dilakukan Presiden Nixon pada tahun 1974, dua tahun setelah skandal Watergate, dimana lima orang yang terkait dengan Partai Republik kedapatan membobol markas Partai Demokrat di Washington.