Pilkada 2020
Bawaslu Sulut Gelar Sosialisasi Anti Politisasi SARA dan Ujaran Kebencian di Bolmut
Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengelar sosialisasi gerakan Anti Politisasi SARA dan Ujaran Kebencian
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOROKO - Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengelar sosialisasi gerakan Anti Politisasi SARA dan Ujaran Kebencian di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), bertempat di Pantai Batu Pinagut, Boroko, Kamis (5/11/2020).
Dalam sosialisasi tersebut Ketua Bawaslu Kabupaten Bolmut Irianto Pontoh menyampaikan terima kasih kepada pimpinan Bawaslu Sulut beserta pemateri dan para peserta sosialisasi, yang hadir pada giat sosialisasi ini.
”Terima kasih untuk pimpinan Bawaslu Sulut yang sempat melaksanakan kegiatan sosialisasi ini, serta kepada pemateri dari ketua NU Bolmut serta salah satu pendeta di Bolmut serta terima kasih kepada peserta yang sempat hadir dalam sosialisasi ini,” ungkap Irianto dalam kesempatan tersebut.
Sementara itu, Pimpinan Bawaslu Sulut Awaludin Umbola SHut menyampaikan bahwa gerakan politisasi dan ujaran kebencian sangat penting dalam Pemilihan umum seperti saat ini.
Baca juga: Sulut Kembali Ekspor Langsung, 7,6 Ton Tuna Masuk Pasar Jepang
Baca juga: Jelang Debat, Keluarga Calon Wagub Sulut Sehan Landjar Antusias
Baca juga: Minut Ketambahan Dua Pasien Terkonfirmasi Sembuh dari Covid-19
”Ternyata gerakan Anti Politisasi dan ujaran kebencian ini sangat penting untuk disosialisasikan kepada masyarakat karena kebanyakan yang menggunakan ujaran kebencian adalah orang-orang tua dalam media sosial, dan ini sesuai survei dari kami melalui beberapa media,” jelas Awaludin.
Senada, Ketua NU Bolmut Supriadi Goma, dalam materinya menyampaikan bahwa menurut dirinya politisasi sara itu tergolong ada 3 kategori.
”Menurut saya sara ada tiga kategori yang bersifat individual, institusional dan kultural. Politisasi sara terus terjadi karena pola kampanye yang berbeda salah satunya politik dalam ber-media sosial.” papar Goma
Dirinya menambahkan bahwa salah satu hal untuk mencegah terjadinya politisasi sara adalah untuk menjadikan agama sebagai inspirasi dalam kehidupan.
“Untuk mencegah politisasi sara kita harus menanamkan nilai-nilai agama sebagai inspirasi dalam kehidupan,” pungkasnya. (Mjr)
Baca juga: Pelindo IV Serahkan 500 Pohon Tabebuya dan 6 Motor Sampah di Tondano
Baca juga: Mahfud MD Ingatkan Massa Pengikut Rizieq Shihab Tidak Buat Kerusuhan: Kita Sikat
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:
Pilkada Sarat Keterlibatan ASN, Total Bawaslu Tomohon Keluarkan 23 Rekomendasi ke KASN |
![]() |
---|
KPU Gelar Pleno Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Tingkat Kota |
![]() |
---|
Kiprah 7 Figur di Sulut, Petarung Pilkada Akhirnya Rasakan Kekalahan Pertama |
![]() |
---|
Masih Muda dan Berparas Tampan, Ini Sosok Calon Bupati Tuban Yang Viral di Media Sosial |
![]() |
---|
Lengkap Hasil Pilkada 2020 di Sulawesi Utara, Ini 8 Pasangan Calon Kepala Daerah Terpilih |
![]() |
---|