Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Soekanto, Kapolri Pertama yang Akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Ini Profil Lengkapnya

Soekanto merupakan orang di balik berdirinya Markas Besar Kepolisian RI di Jakarta Selatan yang kita kenal sekarang.

Editor: Chintya Rantung
(Kolase polri.go.id dan wikipedia)
Sosok & Kisah Kapolri Pertama Jenderal Polisi Raden Said Soekanto 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tahukah kamu siapa sosok Kapolri pertama di Indonesia?

Dialah Jenderal Raden Said Soekanto atau yang kerap disapa Soekanto.

Soekanto adalah kapolri yang dilantik langsung presiden pertama di Indonesia yakni Soekarno.

Tepat pada tanggal 29 September 1945.

Lalu, bagaimana kiprah Soekanto dalam sejarah kepolisian di Indonesia?

Melansir dari Kompas artikel 'Akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Siapa Sosok Kapolri Pertama Soekanto?', berikut biodata Soekanto.

Soekanto lahir di Bogor, Jawa Barat pada 7 Juni 1908.

Ia menjabat sebagai Kapolri setelah dilantik Presiden Soekarno pada 29 September 1945.

Tanggung jawab sebagai Kapolri masih diemban setelah Negara Kesatuan RI dibentuk pada 17 Agustus 1950 dan diberlakukannya UUDS 1950 dengan sistem parlementer.

Saat itu, Soekanto bertanggung jawab kepada perdana menteri/presiden.

Belum banyak yang tahun bahwa Soekanto merupakan orang di balik berdirinya Markas Besar Kepolisian RI di Jakarta Selatan yang kita kenal sekarang.

Soekanto sempat merencanakan pembangunan kantor kepolisian di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan sebutan Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN), yang sampai sekarang menjadi Markas Besar Kepolisian.

Motto Polri yaitu Tri Brata dan Catur Prasetya diciptakan Prof Djoko Sutono SH, yang kemudian digunakan dan diresmikan R.S Soekanto pada 1955 saat menjadi KKN.

R.S Soekanto bersama dengan Prof Djoko Sutono SH, Prof Supomo, dan Sultan Hamengkubuwono IX, mendirikan Akademi Polisi di Mertoyudan, hingga akhirnya menjadi Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta.

Ide pendiriannya bertujuan untuk mencetak polisi yang pandai, modern, dan tanggap pada kemajuan zaman.

Tak hanya itu, R.S Soekanto juga memperkasai pembentukan Brigade Mobil (Brimob), pasukan khusus Polri dan mendirikan pusat pendidikan Brimob di Porong, serta Satuan Polisi Perairan dan Udara.

Selama menjabat, Kapolri R.S Soekanto dikenal sebagai orang jujur dan sederhana.

Kesederhaan tersebut nampak dari rumah tinggal yang ditempati Kapolri pertama Indonesia ini.

R.S Soekanto menyatakan keberatan saat Presiden Soekarno akan membentuk ABRI yang terdiri dari Angkatan Perang dan Angkatan Kepolisian.

Keberatan tersebut berasalan demi tetap menjaga profesionalisme kepolisian.

Pada 15 Desember 1959, berakhirlah karir R.S Soekanto yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kapolri/Menteri Muda Kepolisian dengan pangkat terakhirnya sebagai Komisaris Jenderal Polisi atau Letnan Jenderal.

Pada 1968, R.S Soekanto dinaikkan pangkatnya menjadi Jenderal Polisi (Purnawirawan), dan pada Agustus 1973 diangkat sebagai anggota DPA-RI.

Hingga akhir hayatnya, R.S Soekanto hanya mempunyai sebuah rumah sederhana di Kompleks Polri Ragunan, Pasarminggu, Jakarat Selatan.

Jujur dan sederhana

Sosok Soekanto dikenal sebagai orang yang jujur dan sederhana selama menjabat sebagai Kapolri.

Hal ini terlihat dari rumah yang ditempati Soekanto.

Ia hanya mempunyai sebuah rumah sederhana di Kompleks Polri Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Ketika sudah pensiun, Soekanto tinggal di rumah yang ia sewa di kawasan Jakarta Pusat.

Soekanto meninggal di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, pada 24 Agustus 1993 dalam usia 85 tahun.

Ia sebenarnya berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Namun, Soekanto memilih dimakamkan dalam satu liang bersama istrinya, Hadidjah Lena Soekanto-Mokoginta, yang berpulang pada 1 Maret 1986.

Proses pemakaman secara militer di Pemakaman Tanah Kusir, Jakarta Selatan, kala itu dihadiri sejumlah petinggi negara.

Sebuah pujian datang dari Kapolri periode 1968-1971, Jenderal Pol (Purn) Hoegoeng Imam Santoso yang menyebut Soekanto adalah sosok tauladan.

Menurut Hoegeng, Soekanto memberi contoh bagaimana seorang polisi harus jujur dan mengabdi kepada masyarakat.

"Tanpa Pak Kanto, polisi sudah berantakan," ucap Hoegeng.

 Menurut informasi yang beredar, Soekanto akan menerima gelar Pahlawan Nasional pada 10-11 November 2020.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Biodata Soekanto, Kapolri Pertama yang Akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Sosok Jujur & Sederhana, https://surabaya.tribunnews.com/2020/11/04/biodata-soekanto-kapolri-pertama-yang-akan-diberi-gelar-pahlawan-nasional-sosok-jujur-sederhana?page=all.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved