Olly-Steven Lari Kencang: Terpaut 42 Persen dengan CEP
Petahana Pilkada Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey-Steven Kandouw
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie Tombeg
Jangkar isu Nusa Utara, diperkokoh dengan penujukan Ketua DPRD baru Fransiskus Andi Silangen asal Nusa Utara. "60,7 persen warga Nusa Utara menyatajan pengangkatan Fransiskus Andi Silangen, berpengaruh atas dukungan petahana," kata dia.
Berikan insentif
CEP-Sehan akan memberikan insentif bagi masyarakat yang bertugas menjaga pasien di rumah sakit. Program yang dinamakan yang 'JOS' atau jaga orang sakit, menjadi salah satu program unggulan paslon itu. CEP mengatakan, bila ada warga yang menjaga anggota keluarganya yang dirawat di rumah sakit, maka per harinya akan mendapat insentif sebesar Rp 100 ribu.
Kemudian Ketua Golkar Sulut itu mengatakan, pelaku UMKM di Kabupaten Kepulauan Sangihe akan mendapat bantuan Rp 3 juta. Mereka perlu mendapat perhatian apalagi di tengah situasi ekonomi yang serba sulit. "Jadi bapak dan ibu-ibu yang punya usaha kecil-kecilan seperti warung, pemerintah akan bantu," tambahnya.
Kemudian bagi masyarakat Sulut khususnya ibu-ibu yang kawatir dengan biaya pendidikan anaknya, maka pemerintah pada setiap semester pendidikan akan mengalokasikan dana sebesar Rp 5 juta bagi semua siswa dan mahasiswa.

"Program beasiswa sudah berjalan di Kabupaten Minsel. Ke depannya akan juga dilaksanakan di Privinsi Sulut jika CEP-Sehan terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur," katanya.
VAP menegaskan ada enam program kerja yang terbungkus dalam visi dan misi yang diharapkan akan mampu menarik simpati konstituen.
"Dimana VAP-HR akan melakukan penguatan jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan yang bertujuan membetuk manusia bertaqwa, mematuhi aturan, hukum, memelihara kerukunan dan antar umat beragama, melaksanakan interaksi antar budaya, mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dalam landasan spritual, moral dan etika pembangunan,” katanya.
"Memantapkan pembangunan secara menyeluruh diberbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing yang kompetitif berlandaskan sumber daya alam dan sumber daya manusia," jelasnya
Disisi lain kita juga akan melakukan pemberdayaan usaha kecil menengah dan koperasi, khususnya diakses permodalan. "Intinya program kerja ini akan menjadi referensi masyarakat untuk memilih VAP-HR dan diharapkan akan signifikan menarik simpati konstituen," tandasnya.

Politik Uang Tak Berpengaruh
Bagaimana jika menggunakan politik uang, apakah ada peluang mengalahkan Olly-Steven? Ikrama menilai memang saat ini politik uang semakin canggih. Memang ada survei soal itu, namun tak gamblang diungkap KCI-LSI. Ia menyebut ada yang namanya aspek moral. "Jadi kalau moral itu kasih uang mau ambil atau tidak. Survei ini cenderung lebih pasti angkanya," kata dia.
Ada lagi aspek prefrensi. "Kita tanya, kasih uang pengaruh atau tidak pilihannya," kata dia. Kondisi Covid-19 saat ini, politik uang berpotensi jadi mainan. Namun menurut Ikrama, kalau pertarungan kompetitif mungkin bisa mempengaruhi, namun kondisi saat ini elektabilitas terpaut di atas 40 persen, sulit mainkan politik uang untuk upgrade elektabilitas mengejar selisih.
"Ini sangat berisiko. Kalau mau mengejar pola seperti itu (politik uang) hanya akan mentoleransi kekalahan," ujarnya. Toleransi kekalahan dimaksud yakni memperkecil selisih elektabilitas dengan petahana.
Pengamat politik, Franky Novan Rengkung menyatakan, CEP-Sehan bisa mengejar ketertinggalan dengan memaksimalkan klaim yang mereka gunakan sebagai pasangan multikultural karena berasal dari dua agama berbeda.