Berita Bitung
Terapkan Kebiasaan Baru di Tengah Pandemi Covid-19, Ayu Kini Terbiasa Pakai Masker
Ibu Ayu warga lainnya mengaku, dalam menerapkan dan menyesuaikan prilaku yang baru yaitu pakai masker butuh adaptasi yang cukup lama sampai 3 bulan.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Gryfid Talumedun
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pandemi Covid 19 melanda seantero Dunia termasuk negara Indonesia didalamnya Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara.
Delapan bulan sudah warga mengalami dampak mulai dari ada yang kehilangan pekerjaan, di rumahkan, pendapatan tidak se cemerlang waktu belum covid hingga dampak lainnya.
Bahkan dampak dari musibah bencana non alam ini mengharuskan semua orang melaksanakan dan mengikuti protokol kesehatan, mulai dari pakai makser, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir dan menjaga jarak atau 3M.
Seperti yang terus di lakukan warga Candi Kelurahan Bitung Barat 1, Kecamatan Maesa Kota Bitung sudah menjadi harga mati dengan yang namanya protokol kesehatan.

“Kami selalu menerapkan protokol kesehatan, mulai dari ukur suhu tubuh, pakai masker, cuci tangan di air mengalir pakai sabun dan menjaga jarak. Ini sesuai dengan anjuran pemerintah dan bersyukur sampai saat ini Candi aman dari covid 19,” kata Ibrahim Laiya ketua Badan Takmitul Mesjid (BTM) Mesjid Fasta'biqul Khairat.
Dia menambahkan warga yang terdampak covid 19, berprofesi sebagai tibo-tibo atau pengumpul ikan hingga buruh banyak yang sudah tidak beraktifitas alias tak bekerja lagi.
Sehari upah bisa Rp 200 ribu, tapi sekarang merosot sekali bahkan sempat tidak ada pemasukkan sama sekali.
Ibu Ayu warga lainnya mengaku, dalam menerapkan dan menyesuaikan prilaku yang baru yaitu pakai masker butuh adaptasi yang cukup lama sampai 3 bulan.
“Karena belum terbiasa untuk pakai masker. Pertama kali pakai masker rasa risih dan kesulitan bernafas,” ucap Ayu.
Penyesuaian prilaku menerapkan protokol kesehatan di awal-awal sempat tidak dilakukan, seperti luka memakai masker ketika keluar rumah.
Namun perlahan tapi pasti, prilaku ini sudah terbiasa hingga kemana-mana maske selalu di pakai dan menyiapkan, kebutuhan masker medis maupun masker kain untuk di pakai setiap hari.
Bahkan setiap kembali ke rumah dari bepergian dan bekerja, ganti pakaian lalu mandi.
“Pernah ada pengalaman, ketika keluar rumah lupa pakai masker. Sehingga harus kembali ke rumah ambil masker lalu kembali melanjutkan perjalanan,” tandasnya.
Perubahan kebiasaan atau prilaku baru yang berbeda dari biasanya, juga nampak dilakukan pada acara pelantikan-pelantikan organisasi.
BERITA PILIHAN EDITOR :
Baca juga: Seorang Pengemudi Ditangkap Lantaran Nyetir Mobil Kencang Nyelonong dan Tabrak Pintu Masjidil Haram
Baca juga: Alasan Natasha Wilona Tinggalkan Anak Band Bikin Fans Penasaran, Ada Apa?
Baca juga: Gempa Magnitudo 7 SR Disertai Gelombang Tsunami di Turki, Bangunan Runtuh, Debu-debu Terangkat
TONTON JUGA :
Mulai dari pembatasan orang yang hadir, pengaturan tempat duduk jarak 1 sampai 1.5 meter hingga posisi berdiri saat akan di lantik menerapkan jarak satu dengan lainnya.
Seperti yang terpantau saat pelantikan Pengurus DPC Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (Piki) Kota Bitung di Fave Hotel, Rabu (28/10/2020).
Goinpeace Tumbel sekretaris DPD Piki Provinsi Sulut menyampaikan beberapa hal, dengan mempertimbangkan protokol kesehatan.
“Tanpa kurangi rasa hormat nama-nama yang dibacakan masuk dalam struktur dewan pakar, dewan penasehat, dewan pimpinan cabang (DPC) mengambil posisi dengan memperhatikan jarak 1 meter. Pengurus lainnya yaitu bagian-bagian berdiri di tempat duduk untuk penerapan protokol kesehatan bukan bermaksud apa-apa, ini lebih karena protokol kesehatan,” jelasnya.