Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hewan Langka

7 Hewan Langka Khas Indonesia yang Terancam Punah, Komodo hingga Burung Maleo, Ini Penyebabnya!

Hewan-hewan tersebut terancam punah karena diburu, habitatnya yang sudah hampir tidak ada hingga populasinya semakin sedikit.

Editor:
Istimewa
Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak hanya memiliki beragam suku dan budaya, Indonesia juga kaya akan flora dan fauna.

Di Indonesia ada beberapa yang hewan langka.

Sayangnya, kini hewan langka tersebut terancam punah.

Hewan-hewan tersebut terancam punah karena diburu, habitatnya yang sudah hampir tidak ada hingga populasinya semakin sedikit.

Nah, dihimpun dari berbagai sumber, inilah 7 binatang khas Indonesia yang terancam punah.

1. Komodo

Warga Bari NTT Anggap Komodo Sebagai Hama, Ditangkap Bahkan Ada yang Dibunuh
Warga Bari NTT Anggap Komodo Sebagai Hama, Ditangkap Bahkan Ada yang Dibunuh (YOUTUBE)

Komodo merupakan hewan endemik yang hidup di Nusa Tenggara, di antaranya Pulau Gili, Pulau Rinca, Pulau Flores, dan Pulau Komodo.

Hewan purba ini merupakan representasi terakhir dari populasi peninggalan kadal besar yang pernah hidup di seluruh Indonesia dan Australia.

Namun, kini keberadaan satwa ini telah langka dan ditetapkan sebagai hewan endemik purba.

2. Badak Bercula Satu

Foto ilustrasi Badak Bercula Satu via Tribunstyle
Foto ilustrasi Badak Bercula Satu via Tribunstyle ((Istimewa))

Badak Jawa yang tertangkap camera trap di Taman Nasional Ujung Kulon. (Dok. Taman Nasional Ujung Kulon)

Badak bercula satu merupakan satu dari lima spesies badak yang masih hidup di dunia.

Hewan ini juga sering disebut Badak Jawa.

Kini, Badak Jawa hanya bisa ditemukan di dua tempat.

Kedua tempat itu adalah Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat, dan Taman Nasional Cat Tien, Ho Chi Minh.

3. Bekantan

Foto ilustrasi Bekantan via Tribunstyle
Foto ilustrasi Bekantan via Tribunstyle ((Istimewa))

Jika kamu tahu badut yang menjadi maskot Dunia Fantasi Ancol, ya, itulah bekantan.

Bekantan adalah sejenis monyet yang memiliki hidung panjang dan berbulu cokelat muda.

Monyet ini adalah satwa endemik di hutan bakau dan rawa di pulau Borneo (Kalimantan, Sabah, Serawak, dan Brunei).

Pada tahun 2000, bekantan dinyatakan sebagai satwa yang terancam punah.

4. Orangutan

Orang Utan
Orang Utan ()

Orangutan merupakan jenis kera dengan lengan yang panjang dan bulu berwarna cokelat kemerahan.

Tidak seperti primata saudaranya, gorilla dan simpanse, orangutan tidak hidup berkelompok.

Habitat orangutan semakin sempit karena kawasan hutan hujan tempat tinggalnya dijadikan lahan kelapa sawit, pertambangan, serta penebangan pohon.

5. Anoa

Ilustrasi Anoa
Ilustrasi Anoa (NET)

Anoa adalah satwa endemik pulau Sulawesi, khususnya banyak dijumpai di Sulawesi Tenggara.

Secara umum, anoa mempunyai kemiripan dengan kerbau, tapi ukuran yang lebih pendek.

Diperkirakan dalam 10 tahun terakhir, hanya sekitar 5000 ekor anoa saja yang masih bertahan hidup.

6. Harimau Sumatra

Harimau Sumatra
Harimau Sumatra ((Wikimedia Commons via greeners.co))

Indonesia memiliki tiga jenis harimau endemik, Harimau Jawa, Harimau Bali, dan Harimau Sumatra.

Dua di antaranya telah dinyatakan punah, menyisakan Harimau Sumatra yang tinggal segelintir.

Diperkirakan jumlah populasi Harimau Sumatra hanya sekitar 500 ekor.

7. Burung Maleo

Burung Maleo di Tanjung Binerean.
Burung Maleo di Tanjung Binerean. (ISTIMEWA)

Maleo Senkawor atau lebih sering disebut burung Maleo ini adalah sejenis burung gosong berukuran sedang.

Populasi burung endemik Indonesia ini hanya ditemukan di hutan tropis dataran rendah pulau Sulawesi seperti di Gorontalo (Bone Bolango dan Pohuwato) dan Sulawesi Tengah (Sigi dan Banggai).

Habitat yang semakin sempit serta telur-telur yang sering diambil manusia adalah penyebab burung ini terancam punah.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Artikel ini telah tayang di https://style.tribunnews.com/amp/2020/10/29/termasuk-komodo-ini-7-binatang-khas-indonesia-yang-langka-dan-terancam-punah?

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved