Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bursa Ketum PPP

Sandiaga Uno Masuk Bursa Ketum PPP, Pengamat Nilai Tingkatkan Elektoral di Pileg 2024

Mantan Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno yang selama ini dikenal merupakan kader Partai Gerindra mulai diwacanakan

Editor: Aswin_Lumintang
You Tube Talk Show tvOne
Sandiaga Uno dalam acara Hot Indonesia, Sabtu (27/6/2020). Sandi menjawab soal rencana keikutsertaannya di Pilpres 2024 nanti. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA -  Mantan Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno yang selama ini dikenal merupakan kader Partai Gerindra mulai diwacanakan menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Baca juga: Nate Diaz Mengklaim Rekor Kemenangan Khabib Nurmagomedov Bukan 29-0, Ngaku Pernah Hajar The Eagle

Masuknya nama Sandiaga Uno dalam bursa calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dinilai tidak terlalu mengejutkan.

Wawancara Sandiaga Uno dengan Helmy Yahya
Wawancara Sandiaga Uno dengan Helmy Yahya (Youtube channel Sandiuno TV)

Analis politik Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang Adib Miftahul mengatakan hal tersebut adalah upaya PPP meningkatkan elektoralnya di Pileg 2024 mendatang.

Belum lagi efek diciduknya mantan ketua umum PPP Romahurmuziy oleh KPK pada 2019 silam membuat suara PPP menurun.

"Munculnya nama Sandiaga Uno yang santer bakal diusung sebagai calon Ketum PPP adalah dinamika politik yang tak terlalu mengejutkan. Kalau flashback ke belakang pasca Romi dulu ditangkap KPK, berimbas pada anjlok suara di 2019. Nah saya pikir ini tak lain adalah untuk meningkatkan elektoral PPP di Pileg 2024. Ini jelas," ujar Adib, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (26/10/2020).

Adib mengatakan munculnya nama Sandiaga Uno ibarat PPP sudah kehabisan tokoh.

Belum lagi PPP sempat mengalami perpecahan dengan adanya kubu Romahurmuziy dengan kubu Djan Faridz, sehingga tokoh PPP baginya kurang laku 'dijual' ke publik.

Baca juga: Chord Gitar Aku Milikmu Malam Ini - Pongki Barata, Kunci C Kupikir kau sudah Melupakan aku

Baca juga: Istri Kim Jong Un Menghilang Selama 9 Bulan, ke Mana Ri Sol Ju?

"Jadi ini adalah bukti bahwa tokoh-tokoh berusaha disortir begitu. Makanya ketika munculnya nama Sandiaga Uno itu sesuatu yang dianggap elit PPP bisa diandalkan guna pertarungan 2024," kata dia.

Selain itu, Adib melihat PPP berusaha menjaring pendukung Sandiaga untuk merapat ke partai berlambang Ka'bah tersebut. Karena Sandiaga dinilai mampu menjaring banyak kalangan.

Terlebih, kata dia, dengan banyaknya masyarakat yang mengenal Sandiaga melalui kontestasi-kontestasi politik sebelumnya. Mulai dari Pilkada DKI Jakarta hingga Pilpres 2019.

"Suara PPP itu kan cenderung loyal berbasis agama. Nah ketika munculnya nama Sandiaga, saya berpikir bahwa Sandiaga ini juga punya pendukung loyal yang sampai sekarang mungkin banyak di oposisi," kata dia.

"Bagian itulah yang mau dilebur menjadi satu kekuatan. Sandiaga Uno ini investasi suara kan sudah banyak, mulai Pilkada DKI dan Pilpres 2019 yang banyak mendulang karna politik identitas," imbuhnya.

Belum lagi, Adib melihat peluang Sandiaga terbuka lebar menjadi orang nomor satu di PPP jika nantinya merapat. Tidak seperti di Gerindra yang cenderung memiliki saingan-saingan kuat.

"Kans atau peluang Sandiaga terbuka lebar untuk jadi Ketum PPP. Suka atau tidak suka elektabilitas dan popularitas Sandiaga lebih tinggi ketimbang elit PPP sekarang. Apalagi jika tujuan PPP untuk meningkatkan pemilih, ini seperti gayung bersambut. Sedangkan di Gerinda, Sandiaga saya pikir harus bertarung extra kuat untuk meraih posisi ketum karena ada surplus tokoh di Gerindra," tandasnya.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved