Terkini Nasional
Profil Nurmala Kartini, Adik Luhut Binsar Pandjaitan, Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Nama Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir menjadi sorotan kala terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) USU periode 2020-2025
Tahun 1982 lulus ujian kandidat Doktor S3.[5] Tahun 1983, kembali ke Jakarta, bekerja sebagai dosen S1 Antropologi di Universitas Indonesia, dan sebagai Chief Editor pada penerbitan buku Yayasan Obor Indonesia (1983-1986).
Selain itu juga menjadi peneliti bidang sosial-ekonomi pada CPIS (Center for Policy and Implementation Studies) yang bekerja sama dengan Harvard University dan berafiliasi dengan Departemen Keuangan Republik Indonesia (1986-1992).
Pada1988, Nurmala Kartini kembali ke Boston menyelesaikan doktoral-nya, dan tahun 1990 dinyatakan lulus. Disertasinya telah dibukukan oleh PT Grafiti Press tahun 1995 dengan judul: "Pasar Tenaga Kerja Indonesia: Kasus Sektor Konstruksi".
Hingga sekarang Nurmala Kartini tercatat sebagai pengajar tidak tetap pada program pasca-sarjana Universitas Indonesia.
Karier
Sejak 1993 sampai dengan saat ini, Kartini banyak berkiprah di bidang kerja sosial dan politik.
Nurmala Kartini adalah Ketua Umum Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI).
Ketua Yayasan Kebun Binatang Ragunan, Pendiri Suara Ibu Peduli (SIP – Gerakan nasional perempuan untuk reformasi), Ketua Yayasan Rumah Ibu (yang menangani masalah-masalah kekerasan dalam rumah tangga), Chief Editor majalah ekonomi-politik
"Jurnal", Ketua Yayasan Lingkungan Sejahtera (Yasalira) yang memusatkan perhatian pada soal-soal lingkungan hidup, juga salah satu pemrakarsa berdirinya Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) dan kemudian membentuk partai politik.
Nurmala Kartini juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Perjuangan Indonesia Baru (Partai PIB) periode 2007-2011.
Pergantian Ketua Umum Partai PIB dari Dr Sjahrir ke istrinya ini berlangsung secara demokratis sesuai dengan AD/ART partai, melalui Kongres Luar Biasa (KLB) Partai PIB pada 2 Juni 2007 lalu.
Sebagai seorang perempuan, Nurmala Kartini mencoba memberi warna baru bagi Partai PIB.
Salah satunya adalah dengan lebih memberdayakan perempuan.
Hal ini terlihat dari kepengurusan pusat partai PIB yang didominasi oleh kaum perempuan.
Partai PIB, yang kini telah berganti nama menjadi Partai Kedaulatan Indonesia Baru (PKBIB), saat ini dipimpin oleh Yenny Wahid, putri mantan Presiden RI (alm) Abdurrahman Wahid.