Ekonomi Bisnis Sulut
UMKM Bergeliat di Tengah Pandemi, Santje Kini Kembali Produksi Halua Kenari dan Nogat
Ia bilang, pelaku UMKM lain sepertinya pun mengalami nasib yang sama. Sempat syok dan berhenti produksi tapi kini kembali bergeliat.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bumi Nyiur Melambai kembali bergeliat di tengah pandemi Covid-19.
Sempat terpukul, kehilangan omset hingga 100 persen, kini UMKM mulai berproduksi lagi.
Satu di antaranya Santje Pontoh. Sudah dua bulan terakhir, Ketua Forum UMKM Kota Manado ini memanaskan mesin produksinya.
"Puji Tuhan, sejak Agustus kemarin sudah mulai ada permintaan," kata Santje di rumah produksinya di Ranotana Weru lingkungan 5, Sabtu (24/10/2020).
Saat dikunjungi Tribun, Santje tengah membuat halua kenari. Ia dibantu dua orang kerja dan putrinya, Monica. "Ada pesanan dari langganan," katanya sambil menyebut dua nama ritel modern.

Akhir-akhir ini, pemilik UD Indry dan Monica Jaya ini fokus memproduksi halua kenari dan nogat kacang.
Setiap pekan, Santje dua hingga tiga kali membuat halua dan nogat.
Sekali bikin, 100-150 pack ukuran 200 gram. Satu pack halua kenari dijualnya Rp 20 ribu.
Sesekali juga Santje membuat Abon Cakalang atau Abon Roa jika ada pesanan.
Kadang pula ia menyediakan kacang Kawangkoan garing.
Baca juga: Pelaku UMKM Antusias Sambut Lelang Sukarela Online yang Digagas DJKN Suluttenggomalut
"Saya belum berani produksi banyak karena keadaan sekarang serba tak tentu. Syukur sudah ada PO rutin dari ritel modern. Itu saja dulu," katanya
Santje memang sempat berhenti berproduksi lima bulan karena tidak ada permintaan.
Produknya pun sempat dikembalikan ritel. Produk retur itu ia bagi-bagi ke tetangga.
"Itu di awal-awal pandemi. Kalau mengingat itu seperti mau menangis," katanya mengenang.
Libur Natal dan Tahun Baru, Pertamina Sulawesi Siagakan Seluruh SPBU di Jalur Utama Mudik |
![]() |
---|
Libur Natal, Konsumsi Pertamax di Sulut Naik hingga 94 Persen |
![]() |
---|
Belanja Kementerian Lembaga di Sulut Tahun 2021 Tembus Rp 24,49 T, Bansos Covid-19 Rp 15,85 M |
![]() |
---|
Bea Cukai Manado Fasilitasi Ekspor Langsung 6.000 Ton Bungkil Kelapa Sulut ke India |
![]() |
---|