Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Liga Eropa

AC Milan Makin Tunjukkan DNA Tim Besar, 21 Laga Tanpa Kekalahan, Terakhir Taklukkan Celtic 1-3

Performa AC Milan semakin mentreng baik di Serie A maupun Liga Eropa yang sedang mereka jalani. Terakhir Rossoneri menumbangkan

Editor: Aswin_Lumintang
Twitter @AC Milan Sudah Diverifikasi
Selebrasi perayaan kemenangan AC Milan 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MILAN - Performa AC Milan semakin mentreng baik di Serie A maupun Liga Eropa yang sedang mereka jalani. Terakhir Rossoneri menumbangkan Celtic yang bertindak sebagai tuan rumah dengan skor meyakinkan.

suporter AC Milan di Stadion San Siro
suporter AC Milan di Stadion San Siro (GIUSEPPE CACACE / AFP)

Bahkan dengan kemenangan ini, Pelatih AC Milan, Stefano Pioli memberikan komentar terbarunya setelah timnya meraih kemenangan melawan Celtic pada laga perdana Liga Eropa, Jumat (23/10/2020) dinihari tadi.

Berlangsung di Celtic Park, AC Milan mempecundangi tim tuan rumah dengan skor menyakinkan yakni 1-3.

Tiga gol kemenangan AC Milan masing-masing satu gol dicetak oleh Rade Krunic (14'). Brahim Diaz (42'), dan Jens Petter Hauge (90+2').

Sementara, satu gol hiburan dari Celtic diciptakan oleh Mohamed Elyounoussi pada menit 76.

Pelatih AC Milan, Stefano Pioli memberi isyarat selama pertandingan sepak bola grup H putaran pertama Liga Eropa UEFA antara Celtic dan AC Milan di stadion Celtic Park di Glasgow, Skotlandia pada 22 Oktober 2020.
Kemenangan tersebut terasa special bagi AC Milan karena membuat tim asal Italia itu melanjutkan performa gemilangnya.

AC Milan kini tercatat belum terkalahkan dalam 21 laga terakhirnya di semua kompetisi.

Terakhir kali tim merah hitam menelan kekalahan dalam laga resmi terjadi ketika mereka tumbang di tangan Genoa tepat pada tanggal 8 Maret 2020.

Kekalahan itu terjadi tepatnya sebelumnya jeda kompetisi akibat lockdown pandemi Covid-19.

Menyikapi hal tersebut, Stefano Pioli mengungkapkan alasannya mengapa AC Milan seakan-akan menjadi raksasa yang sulit dikalahkan saat ini.

Juru taktik asal Italia itu menyebut timnya sudah mulai berubah menjadi tim yang sulit dikalahkan sejak Januari lalu.

Dimana, sejak itulah AC Milan meraih hasil positif dalam setiap pertandingan yang dilakoninya.

Pioli bahkan menyebut klub asuhannya bukanlah tim yang normal, apalagi kemenangan melawan Celtic datang setelah kemenangan Derby Milan.

Stefano Pioli, Pelatih AC Milan
Stefano Pioli, Pelatih AC Milan (TWITTER.COM/TEAMMILANAC)

"Semuanya telah berubah di bulan Januari, sangat penting bagi kami untuk membuktikan kami bukan tim yang normal," ujar Pioli kepada Sky Sport Italia, dilansir Football Italia.

"Sebuah tim yang normal mungkin akan menunjukkan motivasi dan determinasi yang lebih sedikit setelah kemenangan mendebarkan dalam laga derby,".

"Tetapi kami membuktikan bahwa kami menjalani pertandingan satu persatu dan ingin terus menang," tambahnya.

Lebih lanjut, Stefano Pioli menyinggung kesatuan timnya yang mampu saling mendukung satu sama lain untuk mencapai rekor 21 laga tak terkalahkan.

"Bukan rahasia lagi, hanya saja kita semua telah bekerja ke arah yang sama selama beberapa waktu dari sekarang," ungkap Pioli.

"Klub, pemain, staff semuanya merasa seperti bagian integral dari proyek ini dan kami semua bekerjasama untuk terus meningkat,".

"Hasil yang baik meningkatkan kepercayaan diri kamu, tapi kami tahu betul saat-saat sulit akan datang dan kami harus bekerja keras untuk melewatinya," tukasnya menambahkan.

Berbagai catatan menarik pun juga mewarnai kemenangan yang diraih oleh AC Milan dalam laga melawan Celtic tersebut, berikut ulasannya dikutip dari Opta:

1. Makna Starter Bagi Sandro Tonali

Sandro Tonali mendapatkan kepercayaan penuh untuk bermain sejak menit pertama dalam laga melawan Celtic.

Pemain masa depan Italia itu menganggantikan peran dari Ismael Bennacer yang ditarik ke bangku cadangan.

Penampilan Tonali cukup bagus dimana ia juga bermain penuh selama 90 menit pertandingan.

Usut demi usut ternyata dibalik penampilan Tonali sebagai starter mengandung catatan menarik bagi sang pemain.
Tonali kini dinisbatkan sebagai orang Italia pertama yang lahir sejak 1/1/2020 yang bermain sebagai starter di pertandingan Liga Eropa maupun Liga Champions.

2. Samai Rekor Tahun 1964

Keberhasilan AC Milan menggelontorkan tiga gol dalam laga melawan Celtic juga mempunyai arti tersendiri bagi klub besutan Stefano Pioli tersebut.

AC Milan tercatat sejauh ini telah mencetak 2+ gol dalam 10 pertandingan secara beruntun di semua kompetisi.

Sebelum laga melawan Celtic, AC Milan memang mampu konsisten mencetak setidaknya minimal 2 gol dalam setiap pertadingan.

Bologna, Crotone, Rio Ave, Spezia, dan Inter Milan menjadi tim-tim yang gagal menahan laju gol AC Milan.
Catatan itu membuat AC Milan menyamai rekor yang pernah mereka torehkan pada Desember 1964 alias 56 tahun lalu.

3. Gol Debut Jens Petter Hauge

Pemain baru AC Milan, Jens Petter Hauge yang turun dari bangku cadangan tak mau ketinggalan untuk mencetak gol ke gawang Celtic.

Pemain yang baru didatangkan dari Bodo/Glimt tersebut mampu mencetak gol pada penghujung laga.

Gol yang dicetak oleh pemain berkebangsaan Norwegia itu ternyata membuat AC Milan kini memiliki 10 pencetak gol berbeda di semua kompetisi musim ini.

Catatan itu membuat AC Milan menjadi tim Italia terbanyak dengan pemain berbeda yang mencetak gol.
Zlatan Ibrahimovic, Hakan Calhanoglu, Lorenzo Colombo, dan Franck Kessie menjadi nama-nama pemain AC Milan lain yang telah mencetak gol pada musim ini.

4. Efektifitas Serangan AC Milan

Tim Rossoneri tercatat hanya mampu melepaskan tembakan sebanyak 6 kali ke gawang Celtic.

Hebatnya, mereka hanya mampu mengarahkan tiga tembakan ke arah gawang dan berbuah gol.

Rade Krunic, Brahim Diaz, dan Jens Petter Hauge menjadi tiga pemain berbeda yang mampu mengonversikan peluang yang didapat menjadi gol semuanya.

Perayaan gol kemenangan AC Milan saat bersua dengan Spezia di Liga italia, Minggu (4/10/2020) (Twitter @AC Milan Sudah Diverifikasi)
Hal itu membuat efektifitas serangan AC Milan cukup manjur dalam laga melawan Celtic.
Disisi lain, hal tersebut juga membuat AC Milan mampu memenangkan pertandingan pertama mereka dengan hanya melepaskan kurang dari tujuh tembakan sejak Januari 2019.

Dimana kala itu, AC Milan melakukan hal sama ketika mengalahkan Napoli dengan skor dua gol tanpa balas melawan Napoli dalam ajang Coppa Italia.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved