Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

TNI AL

Mengenal Pasukan Marinir TNI AL yang Kawal Pulang Massa Pendemo, Pernah Ledakkan Bank di Luar Negeri

Tak lama anggota dari TNI pun menghampiri anak-anak remaja itu agar bergerak dan membubarkan diri dari sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha

Editor: Finneke Wolajan
Istimewa
Marinir TNI AL 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Prajurit TNI mengantar pulang sekelompok remaja yang belum saja membubarkan diri usai aksi tolak Omnibus Law.

Para remaja itu masih berkumpul di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, usai aksi melebihi waktu 18.00 WIB.

Tak ada tembakan gas air mata dari petugas keamanan dalam aksi yang dilakukan pada Selasa, 20 Oktober 2020 itu, seperti diberitakan Antara.

"Bapak-bapak tentara akan mengawal adik-adik semua hingga selamat. Pulang selamat kembali ya. Adik-adik kita kawal pulang. Ayo marinir itu diantar pulang," kata Dandim 0501/JP BS Kolonel Inf Luqman Arief dari mobil komando.

Tak lama anggota dari TNI pun menghampiri anak-anak remaja itu agar bergerak dan membubarkan diri dari sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

Pada pukul 18.05 WIB, kondisi di sekitar Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha pun terpantau kondusif.

Lantas, seperti apa pasukan Marinir itu?

Awal terbentuknya

Presiden Joko Widodo saat mengecek pasukan Marinir dalam apel pasukan di Markas Korps Marinir Jakarta Selatan, Jumat (11/11/2016).
Presiden Joko Widodo saat mengecek pasukan Marinir dalam apel pasukan di Markas Korps Marinir Jakarta Selatan, Jumat (11/11/2016). (Fabian Januarius Kuwado)

Sejatinya perjalanan Korps Marinir di Indonesia sudah ada sejak penjajahan yang tergabung dalam Marinir Belanda.

Namun, ketika Belanda pergi meninggalkan Indonesia, ada sebagian yang menjadi pelatih Marinir Indonesia.

Keberadaan Marinir Indonesia secara khusus terbentuk pada 15 November 1945 di Pangkalan IV ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) Tegal.

Di sinilah dilatih para pelaut Indonesia yang masuk dalam ALRI agar bisa bertempur di darat dalam keadaan darurat.

Tugas utama Korps Marinir yakni sebagai pasukan pendarat, pasukan yang menyerang dari laut ke darat.

Mereka dibekali beberapa pelatihan militer lintas matra untuk menunjang penugaan khusus.

Pada 9 Oktober 1948, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor: A/565/1948 ditetapkan adanya Korps Komando di dalam Angkatan Laut sehingga seluruh satuan kelautan tersebut dilebur menjadi Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL).

KKO AL aktif dalam beberapa penumpasan yang dilakukan oleh militer Indonesia.

Karena mempunyai kekuatan dalam matra darat, pernah sekali KKO masuk dalam jajaran Angkatan Darat.

Melansir Harian Kompas, 31 Oktober 1975, KKO AL pernah masuk dalam kesatuan di dalam TNI-AD.

Namun, identitasnya masih dipertahankan dengan menjadi resimen tersendiri.

Masuknya KKO AL dalam AD untuk reorganisasi Angkatan Bersenjata pada 1948.

Resimen ini yang ikut dalam beberapa penumpasan pemberontakan.

Beberapa tahun kemudian akhirnya dikembalikan ke dalam jajaran Angkatan Laut.

Pada 15 November 1975, KKO AL berubah kembali namanya menjadi Korps Marinir Angkatan Laut.

Mendapatkan panji khusus

Penerjun dari TNI AL Marinir saat latihan tempur di Dabo Singkep, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (24/7/2020). Latihan tersebut merupakan persiapan kegiatan manuvra lapangan (Manlap) Geladi Tugas Tempur Tingkat III (L-3) Koarmada I, Latihan Pendaratan Amfibi, dan Pengangkatan Kasal Sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir di Pantai Todak Dabo Singkep, Kepulauan Riau pada 22 - 28 Juli 2020.
Penerjun dari TNI AL Marinir saat latihan tempur di Dabo Singkep, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (24/7/2020). Latihan tersebut merupakan persiapan kegiatan manuvra lapangan (Manlap) Geladi Tugas Tempur Tingkat III (L-3) Koarmada I, Latihan Pendaratan Amfibi, dan Pengangkatan Kasal Sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir di Pantai Todak Dabo Singkep, Kepulauan Riau pada 22 - 28 Juli 2020. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Pada15 November 1959, saat menyerahkan Panji Unggul Jaya kepada KKO ALRI, Presiden Soekarno pernah berpidato, "... Dan kamu daripada Korps Komando Angkatan Laut, telah menyabungkan jiwa ragamu dan beberapa kawan daripadamu, telah gugur di medan pertempuran, tak lain tak bukan, pada hakikatnya ialah untuk membela dan menegakkan sesuatu ide."

Dilansir dari Harian Kompas, 15 November 2017, hanya satuan Korps Marinir yang istimewa memiliki panji (bendera, terutama berbentuk segitiga memanjang) tersendiri.

Selain itu, panji hanya dimiliki matra TNI, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Keistimewaan Korps Marinir pada zaman Orde Lama dan Orde Baru adalah mempunyai citra positif di masyarakat.

Semasa perjuangan membebaskan Irian Barat, KKO AL membentuk Pasukan Pendarat 45 (Pasrat-45) dengan 8.100 prajurit.

Selanjutnya terjadi konfrontasi Ganyang Malaysia dengan Dwi Komando Rakyat (Dwikora), yang menentang pembentukan Malaysia yang disebut Presiden Soekarno sebagai boneka imperialisme Inggris.

KKO AL berulang kali menyusup dan menyerang di pedalaman Kalimantan Utara hingga Semenanjung Malaysia.

Bahkan, dua prajurit KKO, yakni Usman dan Harun, berhasil melancarkan serangan komando dan meledakkan Gedung Bank MacDonald House di Orchard Road, Singapura, pada 1965.

Marinir kini

Prajurit Marinir melakukan defile saat Upacara Sertijab Komandan Korps Marinir (Dankormar) di Lapangan Apel Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018). Mayjen TNI (Mar) Suhartono resmi menjabat sebagai Dankormar menggantikan Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono.
Prajurit Marinir melakukan defile saat Upacara Sertijab Komandan Korps Marinir (Dankormar) di Lapangan Apel Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018). Mayjen TNI (Mar) Suhartono resmi menjabat sebagai Dankormar menggantikan Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Saat ini, Indonesia memiliki tiga Pasukan Marinir (Pasmar), yaitu Pasmar 1 di Jakarta, Pasmar 2 di Surabaya, dan Pasmar 3 di Sorong.

Ini sesuai dengan restrukturisasi organisasi Korps Marinir dalam rencana strategis 2015-2019.

Tujuannya agar gelar pasukan lebih bisa menanggulangi masalah-masalah di berbagai wilayah Indonesia.

Seiring dengan berkembangnya zaman, terutama untuk menuju terbentuknya organisasi militer yang modern dan profesional, Korps Marinir baik secara organisatoris maupun pembinaan kekuatannya mengalami beberapa perubahan.

Perubahan yang dimaksud antara lain mulai dari penyebutan unsur kekuatan, likuidasi beberapa satuan, dan penambahan kekuatan.

Penambahan kekuatan tersebut baik di lingkup Komando Pelaksana (Kolak) maupun Satuan Pelaksana (Satlak) hingga ke tingkat pola pembinaan personel atau pengawak organisasi.

Di bidang organisasi, perubahan terakhir terjadi pada 2004, di mana terbentuk kekuatan baru di jajaran Kolak Korps Marinir, yakni terbentuknya Pasmar-II dan Brigif-3 Marinir.

Di masa mendatang, kekuatan Korps Marinir akan terus dikembangkan hingga mencapai bentuk ideal, baik dari segi kualitas maupun kuantitas personel termasuk peralatan tempurnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Pasukan Marinir TNI yang Kawal Pulang Massa Pedemo Tolak Omnibus Law di Jakarta"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved