TNI AL
Mengenal Pasukan Marinir TNI AL yang Kawal Pulang Massa Pendemo, Pernah Ledakkan Bank di Luar Negeri
Tak lama anggota dari TNI pun menghampiri anak-anak remaja itu agar bergerak dan membubarkan diri dari sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha
KKO AL aktif dalam beberapa penumpasan yang dilakukan oleh militer Indonesia.
Karena mempunyai kekuatan dalam matra darat, pernah sekali KKO masuk dalam jajaran Angkatan Darat.
Melansir Harian Kompas, 31 Oktober 1975, KKO AL pernah masuk dalam kesatuan di dalam TNI-AD.
Namun, identitasnya masih dipertahankan dengan menjadi resimen tersendiri.
Masuknya KKO AL dalam AD untuk reorganisasi Angkatan Bersenjata pada 1948.
Resimen ini yang ikut dalam beberapa penumpasan pemberontakan.
Beberapa tahun kemudian akhirnya dikembalikan ke dalam jajaran Angkatan Laut.
Pada 15 November 1975, KKO AL berubah kembali namanya menjadi Korps Marinir Angkatan Laut.
Mendapatkan panji khusus

Pada15 November 1959, saat menyerahkan Panji Unggul Jaya kepada KKO ALRI, Presiden Soekarno pernah berpidato, "... Dan kamu daripada Korps Komando Angkatan Laut, telah menyabungkan jiwa ragamu dan beberapa kawan daripadamu, telah gugur di medan pertempuran, tak lain tak bukan, pada hakikatnya ialah untuk membela dan menegakkan sesuatu ide."
Dilansir dari Harian Kompas, 15 November 2017, hanya satuan Korps Marinir yang istimewa memiliki panji (bendera, terutama berbentuk segitiga memanjang) tersendiri.
Selain itu, panji hanya dimiliki matra TNI, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Keistimewaan Korps Marinir pada zaman Orde Lama dan Orde Baru adalah mempunyai citra positif di masyarakat.
Semasa perjuangan membebaskan Irian Barat, KKO AL membentuk Pasukan Pendarat 45 (Pasrat-45) dengan 8.100 prajurit.
Selanjutnya terjadi konfrontasi Ganyang Malaysia dengan Dwi Komando Rakyat (Dwikora), yang menentang pembentukan Malaysia yang disebut Presiden Soekarno sebagai boneka imperialisme Inggris.