Berita Nasional
Menahan Air Mata Ayah Kandung Bocah Tewas di Aceh, Belum Sempat Berikan Hadiah untuk Putranya
Memang Kepergian bocah laki-laki yang meninggal, karena membela sang ibunya sungguh luar biasa.
DN juga meminta izin membawa R ke Banda Aceh untuk tinggal bersama dan bersekolah di sana.
Setelah diizinkan, DN mengurus surat kepindahan anaknya.
Usai putranya pindah bersama sang ibu, FF masih sempat berbincang dengan bocah itu untuk melepas rindu melalui telepon.
Namun tak disangka, FF kemudian menerima kabar bahwa putranya ditemukan tewas.
Sembari menahan air mata, FF mengutuk perbuatan Samsul Bahri, pembunuh anaknya.
"Binatang saja tak tega kita begitukan, ini tak layak dianggap manusia," ujar FF.
Membela ibunda

Seorang pria menyelinap ke rumah yang ditinggali DN, suaminya dan R di Kecamatan Bireum Bayeum, Kabupaten Aceh Timur.
Pria yang diketahui bernama Samsul tersebut kemudian memperkosa DN saat suaminya tak ada di rumah.
Tengah malam itu, DN melawan hingga sempat terjadi perkelahian dengan pelaku. Tangan DN pun terkena bacokan.
Rupanya keributan membuat R terbangun.
DN sempat meminta anaknya lari, namun R memilih berhadapan dengan pelaku.
Melihat sang ibunda dalam bahaya, bocah laki-laki pemberani tersebut bermaksud melindungi.
Sekejap, Samsul menyabetkan parang ke tubuh bocah itu di depan mata ibunya. Pelaku lalu membawa lari R.
R ditemukan tewas di sebuah sungai di Desa Alue Gadeng, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.