Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Najwa

Mardani Ali Sera Tuding Mendagri Tidak Mampu, Irma: Kendalanya Gubernur tak Dipilih Pemerintah

Diskusi panas terjadi saat enam politisi dan akademisi bertemu dan terlibat dalam satu perbincangan terkait pemerintahan

Editor: Aswin_Lumintang
Tangkap Layar kanal YouTube Kompas TV
Politikus PKS, Mardani Ali Sera 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Diskusi panas terjadi saat enam politisi dan akademisi bertemu dan terlibat dalam satu perbincangan terkait pemerintahan Presiden, Joko Widodo dan Wakil Presiden, Maruf Amin.

Perdebatan sengit terjadi di acara Mata Najwa yang mengangkat tema Tahun Pertama: Jokowi - Maruf Sampai di Mana? pada Rabu (21/10).

Irma Suryani Chaniago skakmat Rocky Gerung di acara Mata Najwa, Rabu (21/10/20).
Irma Suryani Chaniago skakmat Rocky Gerung di acara Mata Najwa, Rabu (21/10/20). (Youtube Najwa Shihab (Capture))

Enam narasumber dihadirkan Najwa Shihab diantaranya akademisi Rocky Gerung, Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago, Politikus PDIP Aria Bima, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Perdebatan sengit lantas terjadi antara Rocky Gerung dengan Irma Suryani Chaniago.

Hal itu berawal ketika Mardani Ali merespons pernyatan peneliti Indef dilansir TribunJakarta dari kanal YouTube Najwa Shihab pada Kamis (22/10).

Enny Sri Hartanti Peneliti Indef menjelaskan, kebijakan pemerintah untuk merespon pandemi covid-19 sudah tepat namun bermasalah di eksekusinya sehngga berakibat kinerja pemerintah tak memuaskan di bidang ekonomi. 

Baca juga: Nikita Mirzani Galau, Ayu Ting Ting Dipacari Adit Jayusman, Gue Kan Hampir Rata-rata Tau Lelaki

Baca juga: Simak Ini Cara Dapat Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud, Telkomsel XL Indosat Smartfren dan Tri

"Persoalan klasik mendominasi hampir semua eksekusi kebijakan ekonomi tak ikut arahan presiden yang extraordinary," jelas Enny.

Mendengar hal tersebut, Mardani Ali Sera memberikan kritiknya terkait koordinasi pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi ekonomi di tengah Pandemi Covid-19.

"Menteri dalam negeri itu punya orkestrasi pemerintah daerah karena tiap pemda itu anggarannya harus disetor terlebih dahulu ke Mendagri. Kalau Mendagri tak menyetujui maka ia bisa mengarahkannya," terang Mardali Ali Sera.

Mardani menilai, saat ini Pemerintah Pusat kurang mengayomi pemda dan mengajak bincang untuk melakukan sebuah kebijakan bersama.

"Kemendagri itu punya datanya, punya Dirjen Keuangan Deerah dan Pembinaan Desa. Dengan hal yang dimiliki ini seharusnya Kemenkes dan Kemendagri diberikan peluang untuk mengorkestrasi terkait kebijakan," ucap Mardani Ali.

Dengan demikian, Mardani Ali menilai saat ini Jokowi hanya fokus di titik atasnya saja yakni Gugus Tugas Covid-19 yang mengakibatkan Indonesia memiliki catatan banyak.

Rocky Gerung di acara Mata Najwa, Rabu (21/10/20), nilai pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Rocky Gerung di acara Mata Najwa, Rabu (21/10/20), nilai pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. (Youtube Najwa Shihab (Capture))

"Kemana Kemenkes gak diberikan peluang? Pak Jokowi berpikir otak-atik di atas yakni Gugus Tugas, itu menyebabkan kita punya catatan banyak," papar Mardani Ali.

Mendengar pendapat Mardani Ali, Irma Suryani Chaniago lantas membantahnya.

"Kalau dikatakan Mendagri punya orkestra itu benar, tetapi apa orkestra itu dipatuhi oleh gubernur? tidak pak," jawab Irma.

Menurut Irma, pemerintah daerah yang perlu dipermasalahkan terkait kinerja bidang ekonomi di satu tahun Jokowi yang tak memuaskan. 

Irma menilai, orkestra yang dimiliki Mendagri tak dipatuhi karena Gubernur itu tak ditunjuk pemerintah.

"Mereka tak ditunjuk pemerintah, itu yang menjadi masalah. Seharusnya Gubernur dipilih oleh pemerintah, jadi Pak Mardani keliru," beber Irma Suryani Chaniago.

Baca juga: PROMO Indomaret Hari Ini 22 Oktober 2020, Diskon Susu hingga Snack, Selengkapnya Cek Katalog Ini!

Baca juga: Isi Resolusi Jihad 22 Oktober 1945: Membela Tanah Air Hukumnya Wajib Bagi Setiap Individu

Najwa Shihab kemudian meminta reaksi Rocky Gerung terkait pendapat Irma.

Rocky pun lantas memberikan respon pedasnya hingga memicu perdebatan.

"Saya merespon pikiran bukan bunyi-bunyian," jawab Rocky Gerung.

"Itu tadi yang disampaikan Ibu Irma bunyi-bunyian?" tanya Najwa Shihab.

"Suara aja tetapi kepikirannya gak ada," jelas Rocky Gerung.

"Kalau yang namanya mamalia dan pohon diajak bicara itu baru gak ada pikirannya," kata Irma.

"Tuh kan gak sampe pemikirannya," ucap Rocky Gerung.

Rocky dan Irma lantas terlibat adu argumen hingga membuat Najwa Shihab harus menengahinya.

"Saya gak bisa mendengar jelas kalau semuanya berbicara. Kita break dulu," jelas Najwa Shihab.

 Ekonomi Indonesia Baru Pulih Awal 2021

Mantan Menteri Keuangan  Chatib Basri mengatakan, pemulihan ekonomi Indonesia akibat dampak pandemi corona atau Covid-19 akan berlangsung agak lama.

Mantan Menkeu era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu memperkirakan selambat pemulihan ekonomi seperti bentuk ceklis dengan syarat tidak ada gelombang kedua Covid-19.

"Seandainya gelombang kedua tidak terjadi, mungkin kita akan mengalami pola dalam bentuk seperti lambang Nike," ujarnya dalam video conference, Rabu (21/10/2020).

Pola tersebut, lanjutnya, mengartikan bahwa ekonomi Indonesia kemungkinan masih akan negatif pada dua kuartal terakhir tahun ini.

"Jadi menyentuh titik terbawah di kuartal II, lalu mungkin masih negatif kuartal III, kuartal IV itu juga mungkin negatif atau 0 persen," kata Chatib.

Chatib Basri memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia baru benar-benar kembali positif pada kuartal I atau awal 2021.

"Baru ekonomi kita akan positif mungkin di kuartal I tahun 2021," pungkas Komisaris Utama PT Bank Mandiri Tbk itu. (*)

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Siti Nawiroh
Sumber: Tribun Jakarta

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved